terhadap suatu pelajaran. Jadi, tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan.
b. Minat mencegah gangguan perhatian di luar
Minat belajar mencegah gangguan perhatian dari sumber luar misalnya,
orang berbicara.
Seseorang mudah
terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari
pelajaran kepada sesuatu yang lain. Hal tersebut disebabkan karena minat belaharnya kecil.
c. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan
Daya untuk mengingat bahan pelajaran hanya mungkin terlaksana jika seseorang berminat terhadap pelajaran tersebut.
Misalnya, jika kita membaca suatu bacaan dan didukung oleh minat yang kuat maka kita pasti akan bisa mengingatnya dengagn
baik walaupun hanya dibaca atau disimak sekali. Sebaliknya, suatu bahan bacaan yang berulang-ulang dihafal mudah terlupakan,
apabila tanpa minat. d.
Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri Segala sesuatu yang membosankan, sepele dan terus menerus
berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian. Kebosanan melakukan sesuatu hal juga lebih banyak berasal dari
dalam diri seseorang daripada bersumber pada jal-hal di luar dirinya. Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar
dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan hanya menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat
itu sebesar-sebasarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimental kuantitatif. Penelitian eksperimental merupakan penelitian
dengan memberikan perlakuan pada partisipan. Pada penelitian, perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran fisika menggunakan simulasi PhET
dengan model pembelajaran problem solving. Setelah perlakuan diberikan, kemudian variabel diukur menggunakan instrument yang telah dibuat.
Penelitian ini menggunakan kelas kontrol yang bertujuan untuk lebih memperkuat penelitian yang telah dilakukan. Pada kelas kontrol, model
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran ceramah. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam bentuk skor atau angka yang diberi
penjelasan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu kelompok besar dimana hasil penelitian diharapkan berlaku atau dengan kata lain semua anggota grup yang akan
diteliti Suparno, 2014: 43. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa- siswi kelas XI SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.
2. Sampel
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi Suparno, 2014: 43. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 5 33 siswa
dan 6 30 siswa SMA Negeri 2 Klaten dan kelas XI IPA 1 31 siswa dan 4 33 siswa SMA Negeri 1 Prambanan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016.
D. Treatment
Treatment adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek atau sampel yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan
Suparno, 2014: 49. Treatment diberikan kepada kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Prambanan dan kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2
Klaten. Pada kelas eksperimen ini subyek belajar fisika menggunakan simulasi PhET dengan model pembelajaran problem solving. Sedangkan
untuk kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Prambanan dan XI IPA 6 SMA Negeri 2 Klaten akan belajar menggunakan metode ceramah.
Berikut adalah penjelasan mengenai model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.