Media Simulasi PhET LANDASAN TEORI

yang dikembangkan oleh Universitas Colorado. Simulasi PhET menggunakan gambar bergerak animasi, bersifat interaktif dan dibuat layaknya permainan dimana siswa dapat belajar dengan bereksplorasi. Simulasi ini menekankan pada hubungan antara fenomena dalam kehidupan nyata dan ilmu yang mendasarinya, serta berusaha untuk membuat model-model konseptual fisis yang mudah dimengerti oleh para siswa Perkins, dkk, 2006: 18. Tujuan utama dari simulasi PhET ini yakni untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan meningkatkan hasil belajarnya. Simulasi ini didesain dengan menarik sehingga dapat mengundang perhatian siswa untuk mencoba bereksplorasi terlibat aktif, serta simulasi ini juga didesain khusus untuk mendukung siswa dalam membangun pemahaman konsep yang kuat mengenai fisika melalui eksplorasi tersebut. Seluruh pengaturan dalam simulasi ini sederhana dan mudah digunakan seperti click-drag, menggeser dan terdapat tombol-tombol yang dapat digunakan. Selain itu, pada simulasi PhET juga menampilkan hal yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti atom, elektron, foton, dan medan listrik sehingga dapat memberikan sedikit gambaran kepada siswa. Pada simulasi ini juga menyediakan berbagai instrumenalat pengukuran seperti penggaris, stopwatch, voltmeter, termometer, dan alat pengukur tekanan untuk melakukan pengukuran kuantitatif. Simulasi PhET ini dibuat dalam Java dan Flash sehingga dapat dijalankan langsung dari website PhET http:phet.colorado.edu menggunakan web browser standar. Selain itu, PhET juga dapat diunduh secara gratis dan dipasang pada komputer perangkat lokal sehingga dapat digunakan secara offline Perkins dkk, 2006: 19. Pada simulasi PhET ini juga dapat memberi respon feed back yang cepat setelah dilakukannya berbagai pengaturan, sehingga membuat simulasi ini menjadi sangat berguna bagi siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat sebuah hubungan sebab akibat dari suatu tindakan yang dilakukan saat pengaturan dengan hasil dari tindakan tersebut. Respon feed back yang dimaksudkan yakni seperti adanya pergerakan dari objek benda, hasil grafik, serta hasil angka-angka.

C. Minat Belajar

1. Minat Belajar Peserta Didik

Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang tidak lepas dari beberapa faktor. Aktivitas belajar melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tidak akan pernah dilakukan tanpa adanya keinginan yang kuat dari diri seseorang. Faktor-faktor yang langsung berkaitan dengan kegiatan belajar dalam ranah kognitif salah satunya adalah minat. Minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang untuk mempelajari materi itu Winkel,

2004: 260.

Pendapat lain tentang pengertian minat dikemukakan oleh Syaiful Bahri 2011: 166, bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya, tetapi dapat diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam suatu studi. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenal salah satu sebab utama dari kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah kekurangan minat. Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Minat bersifat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing siswa Gie, dalam Khairani, 2013: 143. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh ketika seseorang telah mengalami suatu proses atau aktivitas. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan berpengaruh terhadap proses belajar selanjutnya. Dengan demikian diketahui bahwa minat merupakan aspek kejiwaan bukan aspek bawaan, melainkan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

9 52 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

14 81 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SMA NEGERI SMA 1 AEK NATAS.

0 2 15

Proses belajar metode problem solving berbantuan simulasi PhET: studi kasus siswa kelas XI IPA di SMA N 1 Prambanan dan SMA N 2 Klaten materi hukum Boyle dan hukum Gay-Lussac.

0 6 154

Pengaruh penggunaan media simulasi phet dengan metode pembelajaran problem solving terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan hukum-hukum tentang gas ideal di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan kelas XI.

1 5 166

Pengaruh pembelajaran menggunakan simulasi PhET dengan metode problem solving terhadap sikap ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.

2 9 158

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

3 34 216

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 PALEMBANG

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKONOMI DI SMA BATIK 2 SURAKARTA

0 0 16