Minat Belajar Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 33 angket minat belajar awal siswa yang telah diisi oleh siswa. Nilai mean skor minat belajar awal siswa di kelas eksperimen sebesar 24.15. 2 Uji t-test untuk Kelompok Independen dari Minat Belajar Awal Kelas Kontrol dan Eksperimen Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menghitung. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan minat belajar awal siswa antara kelas eksperimen dan kontrol di SMA Negeri 1 Prambanan. Tabel 4.3 Perbandingan Minat Belajar Awal Antara Kelas Kontrol dan Eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Minat awal Kontrol 31 24.7419 3.43480 .61691 Eksperimen 33 24.1515 5.31579 .92536 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Differen ce Std. Error Differen ce Lower Upper Minat awal Equal variances assumed 4.775 .033 .524 62 .602 .59042 1.1267 5 -1.66192 2.84276 Equal variances not assumed .531 55.146 .598 .59042 1.1121 4 -1.63823 2.81908 3 Kesimpulan Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan SPSS pada tabel 4.3 di atas diperoleh nilai | | , , dan | | untuk tabel nilai kritikal untuk dua ekor. Diketahui | | | | maka tidak signifikan, berarti tidak ada perbedaan minat belajar awal siswa antara kelas kontrol dan eksperimen di SMA Negeri 1 Prambanan. Nilai mean minat belajar awal siswa pada kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan kurang berminat berdasarkan tabel 3.2. b. SMA Negeri 2 Klaten 1 Data Minat Belajar Awal Kelas Kontrol dan Eksperimen SMA Negeri 2 Klaten Skor minat belajar awal siswa kelas kontrol dan eksperimen SMA Negeri 2 Klaten dapat dilihat pada tabel lampiran 7.1. Pada kelas kontrol terdapat 30 angket minat belajar awal siswa yang telah diisi oleh siswa. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai mean skor minat belajar awal siswa di kelas kontrol sebesar 23.83. Sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 33 angket minat belajar awal siswa yang telah diisi oleh siswa. Nilai mean skor minat belajar awal siswa di kelas eksperimen sebesar 28.06. 2 Uji t-test untuk Kelompok Independen dari Minat Belajar Awal Kelas Kontrol dan Eksperimen Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menghitung. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan minat belajar awal siswa antara kelas eksprimen dan kontrol di SMA Negeri 2 Klaten. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.4 Perbandingan Minat Belajar Awal Antara Kelas Kontrol dan Eksperimen SMA Negeri 2 Klaten Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Minat Awal Kontrol 30 23.8333 2.33538 .42638 Eksperimen 33 28.0606 3.27814 .57065 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Differen ce Std. Error Differen ce Lower Upper Minat Awal Equal variances assumed 1.579 .214 - 5.84 1 61 .000 - 4.2272 7 .72370 -5.67440 -2.78014 Equal variances not assumed - 5.93 4 57.819 .000 - 4.2272 7 .71235 -5.65329 -2.80125 3 Kesimpulan Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan SPSS pada tabel 4.4 di atas diperoleh nilai | | , , dan | | untuk tabel nilai kritikal untuk dua ekor. Diketahui | | | | maka signifikan, berarti ada perbedaan minat belajar awal siswa antara kelas kontrol dan eksperimen di SMA Negeri 2 Klaten. Nilai mean minat belajar awal siswa pada kelas kontrol sebesar 23.83 yang menunjukkan kurang berminat, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 28.06 yang menunjukkan berminat berdasarkan tabel 3.2. Adanya perbedaan minat belajar awal siswa kelas kontrol dan eksperimen ini berarti analisis selanjutnya dilakukan melalui uji t-test terhadap beda mean dari hasil skor minat belajar awal siswa. Analisis ini disebut sebagai uji gain score yang digunakan untuk melihat minat belajar siswa selama pembelajaran pada kelas kontrol maupun eksperimen di SMA Negeri 2 Klaten. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

a. SMA Negeri 1 Prambanan 1 Data Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol dan Eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan Skor minat belajar akhir siswa kelas kontrol dan eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan dapat dilihat pada tabel lampiran 6.2. Pada kelas kontrol terdapat 31 angket minat belajar akhir siswa yang telah diisi oleh siswa. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai mean skor minat belajar akhir siswa di kelas kontrol sebesar 26.97. Sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 33 angket minat belajar akhir siswa yang telah diisi oleh siswa. Nilai mean skor minat belajar akhir siswa di kelas eksperimen sebesar 26.42. 2 Uji t-test untuk Kelompok Independen dari Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol dan Eksperimen Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menghitung. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan minat belajar akhir siswa antara kelas eksprimen dan kontrol di SMA Negeri 1 Prambanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.5 Perbandingan Minat Belajar Akhir antara Kelas Kontrol dan Eksperimen SMA Negeri 1 Prambanan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

9 52 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

14 81 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SMA NEGERI SMA 1 AEK NATAS.

0 2 15

Proses belajar metode problem solving berbantuan simulasi PhET: studi kasus siswa kelas XI IPA di SMA N 1 Prambanan dan SMA N 2 Klaten materi hukum Boyle dan hukum Gay-Lussac.

0 6 154

Pengaruh penggunaan media simulasi phet dengan metode pembelajaran problem solving terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan hukum-hukum tentang gas ideal di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan kelas XI.

1 5 166

Pengaruh pembelajaran menggunakan simulasi PhET dengan metode problem solving terhadap sikap ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.

2 9 158

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

3 34 216

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 PALEMBANG

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKONOMI DI SMA BATIK 2 SURAKARTA

0 0 16