Pelaksanaan di kelas kontrol

ini peneliti memperkenalkan simulasi PhET kepada siswa meski pada pelaksanaan penelitian nanti siswa tidak menggunakan simulasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa bahwa pada era ini sudah banyak berkembang simulasi-simulasi fisika yang membantu siswa memahami materi fisika, salah satunya adalah simulasi PhET. 2 Kamis, 10 Maret 2016 Pertemuan ini merupakan pertemuan dimana peneliti melakukan pengambilan data penelitian pada kelas kontrol. Pertemuan dilaksanakan pada jam pelajaran ke 9 dan 10 yaitu pada pukul 14.00 – 15.30. Pada awal pertemuan peneliti membagikan soal pre-test kepada siswa dan siswa mengerjakan soal tersebut dalam waktu 20 menit. Kemudian peneliti membagi angket minat belajar siswa dan siswa mengisi angket minat tersebut, selanjutnya siswa mengisi angket sikap ilmiah. Sebelumnya peneliti menjelaskan terlebih dahulu bahwa angket minat belajar dan sikap ilmiah ini diisi berdasarkan pengalaman belajar bersama guru fisika selama penelitian ini belum dilaksanakan. Gambar 4.4 Aktivitas siswa mengisi angket minat belajar awal di kelas kontrol SMA Negeri 1 Prambanan. Kegiatan selanjutnya adalah peneliti membagikan handout yang berisi materi pembelajaran tentang Hukum Boyle-Gay Lussac. Kemudian peneliti yang bertindak sebagai guru menjelaskan materi Hukum Boy-Gay Lussac kepada siswa melalui penjelasan secara lisan yang dibantu dengan media power point. Dalam pembelajaran siswa diperkenankan untuk belajar secara aktif seperti mengajukan pertanyaan jika merasa belum jelas. Adapun guru memberikan soal latihan yang mana siswa berkesempatan untuk mengerjakan soal di papan tulis. Setelah pembelajaran selesai peneliti memberikan soal post- test dan siswa menyelesaikan soal tersebut dalam waktu 20 menit. Selanjutnya peneliti membagikan angket minat belajar dan sikap ilmiah yang diisi berdasarkan pembelajaran fisika selama penelitian berlangsung.

2. Pelaksanaan di SMA Negeri 2 Klaten

a. Pelaksanaan di kelas eksperimen

1 Senin, 14 Maret 2016 Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama peneliti dengan siswa kelas XI IPA 5 yang merupakan kelas eksperimen pada penelitian di SMA Negeri 2 Klaten. Pertemuan dilaksanakan pada jam pelajaran ke 1 dan 2 yaitu pada pukul 06.45 – 08.15. Pada awal pertemuan peneliti memperkenalkan diri dan meminta ijin untuk melaksanakan penelitian di kelas XI IPA 5. Kegiatan inti pada pertemuan ini adalah coaching atau pelatihan pengisian LKS dan pengggunaan simulasi PhET. Sebelumnya siswa telah diberitahu oleh guru fisika untuk membawa laptop sehingga siswa dapat langsung menginstal simulasi PhET pada pertemuan ini. Setelah siswa menginstal simulasi, siswa kelas XI IPA 5 dibagi menjadi 11 kelompok dengan masing-masing kelompok terdapat 1 siswa dan 2 siswi. Setiap kelompok memiliki satu laptop yang digunakan untuk latihan mengoperaskan simulasi. Pada kegiatan coaching ini siswa mendapatkan LKS untuk mempermudah pelaksaan pembelajaran menggunakan simulasi. LKS ini diberikan saat coaching karena siswa diharapkan dapat memahami bagaimana cara atau langkah-langkah menggunakan LKS yang nantinya berfungi untuk membantu siswa dalam berpikir atau belajar fisika. Gambar 4.5 Aktivitas siswa belajar mengoperasikan simulasi PhET menggunakan LKS di kelas eksperimen SMA Negeri 2 Klaten. Materi yang digunakan dalam coaching yaitu tentang pergerakan partikel zat gas. Sedangkan simulasi PhET yang digunakan berjudul energy form and changes dan energy skate park basic. Peneliti memilih materi pergerakan partikel gas sebagai materi coaching karena judul simulasi PhET yang digunakan saat coaching sama dengan judul simulasi PhET yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

9 52 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

14 81 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SMA NEGERI SMA 1 AEK NATAS.

0 2 15

Proses belajar metode problem solving berbantuan simulasi PhET: studi kasus siswa kelas XI IPA di SMA N 1 Prambanan dan SMA N 2 Klaten materi hukum Boyle dan hukum Gay-Lussac.

0 6 154

Pengaruh penggunaan media simulasi phet dengan metode pembelajaran problem solving terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan hukum-hukum tentang gas ideal di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan kelas XI.

1 5 166

Pengaruh pembelajaran menggunakan simulasi PhET dengan metode problem solving terhadap sikap ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 2 Klaten.

2 9 158

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

3 34 216

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 PALEMBANG

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKONOMI DI SMA BATIK 2 SURAKARTA

0 0 16