2010. Validitas ini diselidiki dengan bantuan dari dosen pembimbing sebagai experts judgement. Penilaian ini bertujuan untuk melihat
kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan memilih aitem
yang representatif.
2. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan setelah tryout.Pelaksanaan tryout dimulai dari tanggal 12-14 Desember 2015.Tryout dilaksanakan
dibeberapa tempat yaitu Universitas Sanata Dharma, beberapa SMP dan SMA di Yogyakarta. Tryout diberikan kepada 69 remaja.
Berdasarkan hasil tryout didapatkan 60 data subjek remaja yang memenuhi kriteria dan 9 data subjek lainnya tidak dapat digunakan
karena tidak memenuhi kriteria penelitian. Seleksi aitem berfungsi untuk melihat aitem mana yang
memiliki daya beda dan aitem yang memiliki skor rendah. Seleksi aitem dapat dilakukan dengan melihat daya diskriminasi setiap aitem
yang ada.Daya diskriminasi diperoleh dengan mengkorelasikan antara skor aitem dengan skor aitem total. Prosedur pengujian konsistensi
aitem-total akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total rix. Secara teknis, pengujian konsistensi aitem dilakukan dengan
menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada aitem yang bersangkutan dengan skor total tes Azwar, 2003.
Besar koefisien korelasi aitem-total dari nol 0 sampai 1.00.skor yang semakin mendekati nilai 1.00 memiliki daya
diskriminasi yang tinggi. Sedangkan, skor yang mendekati nilai nol 0 maka aitem tersebut akan memiliki daya diskriminasi yang rendah
Azwar, 2010. Pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total memiliki
batasan rix ≥ 0,30. Maka aitem yang mencapai koefisien korelasi aitem-total dapat dikatakan memuaskan. Sedangkan, aitem yang
memiliki koefisien korelasi aitem-total kurang dari 0,30 berarti aitem yang berdaya diskriminasi yang rendah. Jika jumlah aitem yang lolos
kurang memenuhi jumlah yang diharapkan oleh peneliti, maka skor korelasi aitem-total dapat diturunkan hingga 0,25 Azwar,
2009.Pengujian menggunakan program SPSS 16 for windows. Pada skala body image terdapat 24 aitem yang terbagi dalam
tiga aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan unfavorable. Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan nilai
rix 0,25 dikarenakan apabila menggunakan rix 0,30 maka akan semakin banyak aitem yang gugur.. Aitem-aitem ini kemudian
diseleksi dengan melihat rix- nya. Aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0,25
dikategorikan sebagai aitem yang baik, sedangkan aitem yang memiliki nilai rix 0,25 dikategorikan sebagai aitem yang kurang
baik, sehingga digugurkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI