Seleksi Aitem Validitas dan Reliabilitas

Besar koefisien korelasi aitem-total dari nol 0 sampai 1.00.skor yang semakin mendekati nilai 1.00 memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Sedangkan, skor yang mendekati nilai nol 0 maka aitem tersebut akan memiliki daya diskriminasi yang rendah Azwar, 2010. Pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total memiliki batasan rix ≥ 0,30. Maka aitem yang mencapai koefisien korelasi aitem-total dapat dikatakan memuaskan. Sedangkan, aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem-total kurang dari 0,30 berarti aitem yang berdaya diskriminasi yang rendah. Jika jumlah aitem yang lolos kurang memenuhi jumlah yang diharapkan oleh peneliti, maka skor korelasi aitem-total dapat diturunkan hingga 0,25 Azwar, 2009.Pengujian menggunakan program SPSS 16 for windows. Pada skala body image terdapat 24 aitem yang terbagi dalam tiga aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan unfavorable. Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan nilai rix 0,25 dikarenakan apabila menggunakan rix 0,30 maka akan semakin banyak aitem yang gugur.. Aitem-aitem ini kemudian diseleksi dengan melihat rix- nya. Aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0,25 dikategorikan sebagai aitem yang baik, sedangkan aitem yang memiliki nilai rix 0,25 dikategorikan sebagai aitem yang kurang baik, sehingga digugurkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil dari pengujian data skala body image menunjukkan bahwa terdapat 20 aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0,25, sedangkan aitem yang memiliki nilai rix 0,25 adalah 11, 21, 22 dan 24. Jadi dalam skala body image terdapat empat aitem yang gugur. Peneliti memilih untuk tidak menjaga komposisi antar aspek. Hal tersebut dikarenakan ketika komposisi disamakan, reliabilitas yang didapat akan lebih rendah yaitu 0,832 dibanding ketika tidak menjaga komposisi, yaitu sebesar 0,879.Data rentang rix item yang paling rendah yaitu 0,268 dan yang paling tinggi yaitu 0,773. Tabel 7. Skala Body Image No. Aitem Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot Afektif 3,4,6,14 7,9,12,16 8 40 Kognitif 1,5,17,19 8,10,15,18 8 40 Perilaku 2,11,13 20 4 20 Total 20 100 Pada skala kecenderungan pembelian impulsif terdapat 32 aitem yang terbagi dalam tiga aspek dengan masing-masing memiliki aitem favorable dan unfavorable. Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan nilai rix 0,25 dikarenakan apabila menggunakan rix 0,30 maka akan semakin banyak aitem yang gugur.. Aitem-aitem ini kemudian diseleksi dengan melihat rix-nya. Aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0,25 dikategorikan sebagai aitem yang baik, sedangkan aitem yang memiliki nilai rix 0,25 dikategorikan sebagai aitem yang kurang baik, sehingga digugurkan. Hasil dari pengujian data skala PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kecenderungan pembelian impulsif menunjukkan bahwa terdapat 28 aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0,25, sedangkan aitem yang memiliki nilai rix 0,25 adalah 1, 2, 18 dan 19. Kemudian untuk menjaga komposisi maka peneliti memutuskan untuk menggugurkan nomor 6, 13,16 dan 32 dari skala kecenderungan pembelian impulsif. Jadi dalam skala body image terdapat empat aitem yang gugur dan empat aitem yang digugurkan. Total aitem yang digunakan dalam skala ini adalah 24 aitem dengan rentang rix item yang paling rendah yaitu 0,261 dan yang paling tinggi yaitu 0,783. Tabel 8. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif No. Aitem Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot Afektif 10,11,12,13 3,5,6,8,16,17,21,24 12 50 Kognitif 1,15,18,19,22,23 2,4,7,9,14,20 12 50 Total 24 100 3. Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan kata dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memmiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.Konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2009. Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna pengukuran.Apabila pengukuran tidak reliabel maka skor yang dihasilkan juga tidak dapat dipercaya.Perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ditentukan oleh faktor eror daripada faktor perbedaan sebenarnya. Pengukuran yang tidak reliabel tidak akan konstan dari waktu ke waktu Azwar, 2010. Penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang bertujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam tes Azwar, 2010.Reliabilitas konsistensi internal menggunakan teknik yang berasal dari formula Alpha Cronbach.Keunggulan dari teknik Alpha Cronbach ini adalah mampu mendeteksi indikator-indikator yang tidak konsisten Malhotra, 2012. Pengambilan data dengan metode ini tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama karena pengambilan data cukup dilakukan satu kali Siregar, 2014. Teknik ini akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan analisis data SPSS 18.0 for windows Koefisien reliabilitas berada pada rentang nilai 0 sampai 1.Bila koefisien skala semakin mendekati nilai 1 maka dapat dikatakan bahwa skala itu memiliki koefisien reliabilitas yang baik Azwar, 2009. Skala body image diuji dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dan diperoleh nilai α sebesar 0,879. Pada skala kecenderungan pembelian impulsif nilai Alpha Cronbach yang diperoleh setelah mengalami seleksi aitem adalah 0,930.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian ini berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran Santoso, 2010. Jika nilai p 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima.Hal ini berarti data yang diuji memiliki distribusi yang tidak berbeda dengan data yang normal, atau data yang diuji memiliki distribusi normal.Sebaliknya, jika nilai p 0.05 maka hipotesis nol ditolak.Hal ini berarti data yang diuji memiliki distribusi yang berbeda dari data normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus, sehingga peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Uji linearitas digunakan untuk melihat bagaimana kekuatan hubungan antara dua variabel dalam penelitian.Jika nilai sig. atau p 0.05 maka terdapat hubungan yang tidak linear atau hubungan antara dua variabel lemah Santoso, 2010.

2. Uji Hipotesis

Analisis penelitian ini menggunakan metode Product Moment Pearson, yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dalam penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung dengan asumsi bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio Sugiyono 2008. Metode Product Moment Pearson dapat digunakan apabila uji normalitas telah terpenuhi. Namun, jika uji normalitas tidak terpenuhi maka uji hipotesis dapat dilakukan dengan teknik Spearman Rho Sarwono, 2006. Koefisien yang dihasilkan bernilai -1 hingga +1, yang menunjukkan hubungan tersebut positif atau negatif.Jika nilai sig. atau p 0.05, maka hipotesis nol ditolak atau yang berarti ada hubungan yang signifikan antar dua variabel.Sebaliknya, jika nilai sig. atau p 0.05, maka hipotesis nol diterima atau yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antar dua variabel Prasetyo, 2008.