mana yang akan dipilih dan lain sebagainya. Remaja membutuhkan pengalaman dan kesempatan yang lebih banyak untuk mempraktekkan
dan mendiskusikan keputusan yang realistis. Kesalahan dalam pengambilan keputusan kemungkinan besar akan dialami pada remaja
akibat orientasi dari masyarakat yang berbeda.
c. Perkembangan Sosial dan Emosi
Proses sosial dan emosi meliputi perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain. Dalam prosesnya, remaja akan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang dalam berbagai konteks sosial, yang meliputi keluarga dan teman-teman sebaya, pacar
dan sekolah. Selain itu, pada tahap ini remaja mulai mencari identitas dirinya. Remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis identitas akan
menderita apa yang oleh Erikson disebut kebingungan identitas dalam Santrock, 2002. Kebingungan ini muncul dalam satu dari dua pilihan,
seperti individu menarik diri, memisahkan diri dari teman-teman sebaya dan keluarga, atau mereka dapat kehilangan identitas mereka
dalam kelompok. Menurut beberapa aspek yang telah dijelaskan tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat tiga aspek yang melekat pada diri remaja, yaitu aspek fisik, kognitif dan sosial emosi.Aspek fisik berkaitan dengan
perubahan bentuk tubuh seperti berat badan dan tinggi badan.Aspek kognitif meliputi remaja yang masuk ke dalam tahap pemikiran
operasional formal dan pengambilan keputusan. Pada aspek sosial dan emosi meliputi bagaimana relasi remaja dengan orangtua dan teman
sebaya, pacar dan sekolah, serta proses pencarian identitas diri.
D. DINAMIKABODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIFPADA REMAJA
Ketika individu memasuki usia remaja, penampilan menjadi perhatian utama dibanding aspek lain di dalam dirinya. Hal tersebut didukung oleh
Santrock 2003 yang menjelaskan bahwa remaja menjadi amat memperhatikan tubuhnya dan membangun citra tubuh mereka sendiri. Citra
tubuh atau body image adalah sikap individu terhadap tubuhnya sendiri, termasuk penampilan fisik, struktur dan fungsinya Aziz, 2006. Pada masa
pubertas, remaja akan lebih tidak puas terhadap keadaan tubuhnya dibandingkan ketika memasuki masa remaja akhir Hamburg dan Wright,
1989, dalam Santrock, 2003. Body image juga akan menentukan cara seseorang menilai dirinya,
positif atau negatif. Kalau seseorang menilai dirinya positif, maka seseorang itu juga yakin akan kemampuan dirinya dan menerima apapun keadaan pada
dirinya. Sebaliknya, orang yang dengan body image negatif maka akan cenderung tidak yakin dengan kemampuannya dan cenderung tidak menerima
atau menolak keadaan fisik dirinya Sloan, 2002. Tidak jarang remaja akan merasa stres, sedih dan mengalami peningkatan kecemasan karena tidak yakin