DampakBody Image BODY IMAGE 1. Pengertian Body Image

terhadap konsep diri seseorang. Body image akan menentukan cara seseorang menilai dirinya, positif atau negatif. Kalau seseorang menilai dirinya positif, maka seseorang itu juga yakin akan kemampuan dirinya, begitupun sebaliknya Sloan, 2002 dalam Romansyah 2012. Dengan kata lain, ketika seseorang memandang dirinya positif maka orang tersebut akan menerima keadaan tubuhnya. Begitu juga sebaliknya, ketika seseorang memandang negative tentang dirinya maka cenderung menolak atau tidak puas dengan tubuhnya. Burn 2012 dalam Sari 2012 menambahkan, orang dengan body image yang negatif akan cenderung memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang rendah pula. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dacey dan Kenny 1994 dalam Sari dan Siregar, 2012 mengemukakan bahwa persepsi negatif remaja terhadap body image akan menghambat perkembangan kemampuan interpersonal dan kemampuan membangun hubungan yang positif dengan remaja lain. Hurlock 1993 dalam Sari dan Siregar, 2012 menjelaskan bahwa konsep diri berkaitan dengan cara orang memandang body image atau body image.Individu dengan konsep diri yang negatif akan cenderung memandang dirinya tidak berharga. Bahkan pada body image akan selalu dipandang negatif. Begitu pula sebaliknya, pada konsep diri positif individu akan cenderung memandang dirinya sebagai juga positif. individu akan lebih menghargai dengan keadaan dirinya hurlock, 1993 dalam Sari dan Siregar, 2012. Rice dan Dolgin 2002 dalam Muklis, 2013 menambahkan bahwa pada remaja perempuan, ketidakpuasan terhadap body image berdampak pada harga diri yang lebih rendah dibanding remaja perempuan yang lain. Ketika perempuan memliki harga diri yang rendah maka akan cenderung mengalami depresi. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian dari Siegel dkk. dalam Muklis, 2013 yang menemukan bahwa body image yang negatif merupakan penyebab utama remaja perempuan menjadi lebih depresif daripada remaja laki-laki.

C. REMAJA 1. Pengertian Remaja

Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa Allport, dalam Sarwono, 2006.Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan fisik, kognitif maupun sosial.Perubahan ini terjadi dengan sangat cepat dan terkadang tanpa kita sadari.Perubahan fisik yang menonjol adalah perkembangan tanda-tanda seks sekunder, serta perubahan perilaku dan hubungan sosial dengan lingkungannya. Di Indonesia, batasan usia remaja berada pada rentang usia 14 sampai 24 tahun Sarwono, 2008. Menurut Papalia dan Olds 2008, masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Monks 1982 mengemukakan suatu analisa yang cermat mengenai semua aspek perkembangandalam masa remaja yang secara global berlangsung antara umur 12-21tahun, denganpembagiannya: 1 12- 15 tahun termasuk masa remaja awal, 2 15-18 tahun termasuk masaremaja pertengahan, dan 3 18-21 tahun termasuk remaja akhir. Berbeda dengan Monks, Santrock mengkategorikan usia remaja mulai dari usia 10 sampai 21 tahun. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa dengan ditandai adanya perubahan pada perkembangan fisik, kognitif dan sosial. Rentang usia remaja dimulai dari usia 12 tahun sampai 21 tahun yang dibagi menjadi masa remaja awal, remaja pertengahan dan remaja akhir.

2. Aspek-aspek Perkembangan Remaja a. Perkembangan Fisik

Masa remaja diawali dengan perubahan-perubahan pada fisik yang disebut pubertas.Santrock 2003 menjelaskan pubertas adalah suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja.Akan tetapi, pubertas bukanlah suatu peristiwa tunggal yang terjadi tiba-tiba. Perubahan fisik yang dialami secara umum pada remaja seperti bertambahnya berat badan, tinggi badan dan kematangan seksual.Pada remaja laki-laki akan dimulai dengan tumbuh kumis pertama kali dan