Skala Body Image Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif

jawaban “Tidak Sesuai”TS dan nilai 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Sesuai”STS. Sedangkan pada pernyataan unfavorable, nilai nilai tertinggi 4 untuk jawaban “Sangat Tidak Sesuai”STS, nilai 3 diberikan untuk jawaban “Tidak Sesuai”TS, nilai 2 diberikan untuk jawaban “Sesuai”Sdan nilai 1 untuk jawaban “Sangat Sesuai” SS. Tabel 2. Skor Favorable Skala Body Image Jawaban Skor Sangat Sesuai 4 Sesuai 3 Tidak Sesuai 2 Sangat Tidak Sesuai 1 Tabel 3. Skor Unfavorable Skala Body Image Jawaban Skor Sangat Sesuai 1 Sesuai 2 Tidak Sesuai 3 Sangat Tidak Sesuai 4

2. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif

Skala kecenderungan pembelian impulsif terdiri dua aspek, yaitu aspek afektif dan aspek kognitif.Skala ini terdiri dari 24 item yang masing-masing aspek terdiri dari 12 item.Setiap item terbagi atas pernyataan favorable dan unfavorable. Tabel 4. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Try Out No. Aitem Aspek Favorable Unfavorable Total Bobot Afektif 1,20,17,3, 19,2,18,4 9,25,28,12, 10,27,11,26 16 50 Kognitif 15,22,13,16, 24,21,14,23 6,29,32,8 31,7,5,30 16 50 Total 32 100 Dalam penelitian ini, subjek akan diminta untuk memberikan tanda pada empat alternatif jawaban, yaitu “Sangat Tidak Sesuai” STS. “Tidak Sesuai” TS, “Sesuai” S, dan “Sangat Sesuai” SS. Pada pernyataan favorable nilai tertinggi 4 untuk jawaban “Sangat Sesuai” SS, nilai 3 diberikan untuk jawaban “sesuai”S, nilai 2 diberikan untuk jawaban “Tidak Sesuai”TS dan nilai 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Sesuai”STS. Sedangkan pada pernyataan unfavorable, nilai nilai tertinggi 4 untuk jawaban “Sangat Tidak Sesuai”STS, nilai 3 diberikan untuk jawaban “Tidak Sesuai”TS, nilai 2 diberikan untuk jawaban “Sesuai”S dan nilai 1 untuk jawaban “Sangat Sesuai” SS. Tabel 5. Skor Favorable Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Jawaban Skor Sangat Sesuai 4 Sesuai 3 Tidak Sesuai 2 Sangat Tidak Sesuai 1 Tabel 6. Skor Unfavorable Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Jawaban Skor Sangat Sesuai 1 Sesuai 2 Tidak Sesuai 3 Sangat Tidak Sesuai 4

F. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.Sedangkan, tes yang menghasilkan daya yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah Azwar, 2009. Skala penelitian dikatakan memiliki validitas tinggi apabila skala tersebut menjalankan fungsi ukurnya dan akurat. Begitu juga sebaliknya, skala penelitian dikatakan memiliki validitas rendah apabila skala tersebut menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuranAzwar, 2010. Penelitian ini menggunakan kategori validitas isi atau content validity yang diselidiki melalui analisis rasional terhadap isi tes serta didasarkan penilaian judgement yang bersifat subjektif Azwar, 2010. Validitas ini diselidiki dengan bantuan dari dosen pembimbing sebagai experts judgement. Penilaian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem dalam tes dengan aspek-aspek yang hendak diungkap serta kesesuaian blue print dengan tujuan memilih aitem yang representatif.

2. Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan setelah tryout.Pelaksanaan tryout dimulai dari tanggal 12-14 Desember 2015.Tryout dilaksanakan dibeberapa tempat yaitu Universitas Sanata Dharma, beberapa SMP dan SMA di Yogyakarta. Tryout diberikan kepada 69 remaja. Berdasarkan hasil tryout didapatkan 60 data subjek remaja yang memenuhi kriteria dan 9 data subjek lainnya tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi kriteria penelitian. Seleksi aitem berfungsi untuk melihat aitem mana yang memiliki daya beda dan aitem yang memiliki skor rendah. Seleksi aitem dapat dilakukan dengan melihat daya diskriminasi setiap aitem yang ada.Daya diskriminasi diperoleh dengan mengkorelasikan antara skor aitem dengan skor aitem total. Prosedur pengujian konsistensi aitem-total akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total rix. Secara teknis, pengujian konsistensi aitem dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada aitem yang bersangkutan dengan skor total tes Azwar, 2003.