DINAMIKABODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIFPADA REMAJA

dengan kemampuan tubuhnya Becker, 2001. Keadaan tersebut mendorong remaja untuk melakukan kecenderungan pembelian impulsif. Sneath et al. 2009 berpendapat bahwa perilaku pembelian impulsif dapat terjadi karena individu yang depresi dan melakukan upaya untuk meningkatkan mood. Keadaaan emosi yang tidak stabil membuat remaja mudah terstimulus dengan berbagai cara yang dapat menunjang proses penampilannya. Pada hasil penelitian Sitohang 2009 menunjukkan bahwa remaja menghabiskan banyak uang dan waktu serta usaha yang sungguh- sungguh untuk menunjang penampilannya agar lebih baik. Persepsi remaja yang mengganggap penampilannya kurang menarik mendorong dirinya untuk melakukan pembelian secara impulsif Helga, Dittmar, Beattie Friese, dalam Gani, 2005 . Pembelian impulsif adalah pembelian yang ditandai dengan terjadi secara tiba-tiba, kuat, sering keras hati, dan disertai perasaan senang dan kegembiraan Rock, 1987, dalam Činjarević, 2010. Beatty dan Ferrell 1998 menambahkan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang tiba-tiba dan cenderung spontan tanpa ada niat langsung untuk membeli produk secara spesifik, serta tanpa banyak refleksi atau evaluasi secara lebih mendalam terhadap produk yang dibeli. Pembelian impulsif tersebut terkait dengan produk yang dapat menunjang penampilan atau body image pada remaja Helga, Dittmar, Beattie Friese, dalam Gani, 2005 . Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terkait perilaku kecenderungan pembelian impulsif yang terjadi pada remaja. Penelitian Lin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lin 2005 yang menggunakan subjek dalam rentang usia 15-19 tahun menunjukkan bahwa remaja pada usia 19 tahun lebih impulsif dalam perilaku membeli dibanding usia lain. Hasil penelitian lain yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Padjajaran Bandung, menunjukkan bahwa seluruh responden dengan usia kategori remaja 18-20 tahun pernah melakukan pembelian impulsif Rangga, 2014. Bagan 1 Skema Hubungan Antara Body Image dan Kecenderungan Pembelian Impulsif Pada Remaja BODY IMAGE Body Image Negative Body Image Positive Cenderung tidak puas dengan kondisi atau keadaan dirinya dan penampilan tubuhnya Cenderung puas dengan kondisi atau keadaan dirinya dan penampilan tubuhnya Tidak mudah terstimulus untuk menunjang penampilan tubuhnya Mudah terstimulus untuk menunjang penampilan tubuhnya Pembelian Impulsif Rendah Pembelian Impulsif Tinggi

E. HIPOTESIS PENELITIAN

Pada skala body image, individu dengan skor yang diperoleh tinggi berarti memiliki body image positive. Begitu pula sebaliknya, individu dengan skor yang diperoleh rendah berarti memiliki body image negative. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan negatif antara body image dan kecenderungan pembelian impulsif. Semakin tinggibody image individu maka kecenderungan pembelian impulsif akan semakin rendah. Demikian pula sebaliknya, semakin rendahbody image maka kecenderungan pembelian impulsif akan semakin tinggi. BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif korelasional, yaitu jenis penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variabel lain Azwar, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara body image dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisisnya pada data-data berupa angka-angka numerical yang diolah dengan metode statistik Azwar, 2004.Data angka tersebut berasal dari pengukuran dengan skala terhadap variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Tergantung

Variabel tergantung adalah variabelyang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas Sarwono, 2006.Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kecenderungan pembelian impulsif.