Sediaan gel dengan ekstrak phycobiliprotein dari Spirulina platensis diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya penuaan dini pada kulit yang
disebabkan oleh adanya radikal bebas. Dengan penggunaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis ini maka dapat mengurangi jumlah radikal bebas yang ada
ataupun menempel pada kulit.
1. Rumusan Masalah
a. Faktor apakah yang paling dominan antara CMC-Na, propilen glikol
maupun interaksi keduanya terhadap respon sifat fisik viskositas dan daya sebar dan stabilitas pergeseran viskositas sediaan gel anti-aging
ekstrak Spirulina platensis? b.
Apakah dapat diperoleh formula yang optimum untuk membuat sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis menggunakan variasi CMC-Na
dan propilen glikol dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik? c.
Apakah dapat diketahui persen aktivitas antioksidan dalam ekstrak air Spirulina platensis?
2. Keaslian penelitian
Berdasarkan penelusuran pustaka yang penulis lakukan, penelitian tentang “Optimasi Sodium Carboxymethyl Cellulose Sebagai Gelling Agent
dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dalam Sediaan Gel Anti-aging Ekstrak Spirulina platensis
Menggunakan Aplikasi Desain Faktorial” belum pernah dilakukan. Penelitian serupa yang pernah dilakukan yaitu :
a. “Pengaruh Penambahan CMC Carboxymethyl Cellulose Sebagai Gelling
Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan dalam Sediaan Gel
Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau Camellia sinensis L.”
Dwiastuti, 2010. Penelitian tersebut berisikan tentang formulasi sediaan gel dengan ekstrak kering polifenol teh hijau dan dilihat faktor yang paling
dominan antara CMC-Na dan propilen glikol dalam menentukan respon. Hasil yang diperoleh yaitu CMC mempunyai pengaruh yang dominan
dalam menentukan respon viskositas, daya sebar dan pergeseran viskositas.
b. “Optimasi Gelling Agent CMC-Na dan Humektan Propilen Glikol dalam
Sediaan Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek Kalanchoe pinnata
L. dengan Aplikasi Desain Faktorial” Novalia, 2015. Pada penelitian tersebut dilakukan optimasi menggunakan CMC-Na dan
propilen glikol namun dengan ekstrak daun cocor bebek sebagai anti- inflamasi. Hasil yang diperoleh yaitu CMC-Na merupakan faktor yang
paling dominan dalam menentukan sifat fisik sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek.
c. “
Optimasi Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Daun Tembakau Nicotiana tabacum dengan Variasi Kadar Na-CMC dan Propilenglikol terhadap
Sifat Fisik Sediaan pada Uji Aktivitas Antibakteri ” Utami, 2014.
Penelitian ini menggunakan ekstrak daun tembakau sebagai antibakteri. Hasil yang diperoleh dengan metode Simplex Lattice Design SLD yaitu
formula optimum gel memiliki komponen Na-CMC sebesar 1,7 gram dan propilen glikol sebesar 23,3 gram.
Pada hasil penelusuran pustaka tersebut, penelitian terkait pembuatan gel menggunakan CMC-Na sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai
humektan dengan ekstrak air Spirulina platensis sebagai zat aktif yang berfungsi sebagai anti-aging belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian