Uji Hedonik HASIL DAN PEMBAHASAN

L. Uji Hedonik

Uji Hedonik dilakukan untuk melihat penilaian responden terhadap formula optimum gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis yang telah dibuat. Penilaian ini berdasarkan uji organoleptik dan sensori. Formula yang digunakan untuk uji hedonik yaitu formula optimum nomor 42 yang diperoleh berdasarkan hasil random menggunakan Microsoft Excel. Masing-masing responden mendapatkan lima pertanyaan yang sama. Pertanyaan tersebut meliputi warna, bau, kekentalan, kemudahan untuk dioleskan ke kulit dan timbulnya respon iritasi dari gel ekstrak Spirulina platensis. Masing-masing pertanyaan memiliki pilihan jawaban ya dan tidak. Uji hedonik ini dilakukan terhadap 32 orang responden, yang terdiri dari 21 orang wanita 66 dan 11 orang pria 34. Responden yang dipilih adalah masyarakat umum dan berada di rentang usia antara 19-34 tahun. Pertanyaan yang diberikan serta jawaban dari responden terlihat pada tabel XX. Tabel XX. Pertanyaan dan jumlah jawaban responden No. PERTANYAAN JAWABAN YA TIDAK 1 Warna gel ini menarik 100 2 Bau atau aroma dari gel ini dapat diterima 69 31 3 Gel ini mudah dioleskan di kulit 84 16 4 Gel ini sudah cukup kental 94 6 5 Setelah digunakan selama 5 menit, muncul rasa gatal kemerahan pada tempat aplikasi 16 84 Pada tabel XX, terlihat semua responden menyukai warna dari gel dan menyatakan bahwa warna dari gel ini menarik. Aroma atau bau dari gel ini dapat diterima oleh 22 responden dan tidak dapat diterima oleh 10 responden. Hal ini dikarenakan gel ekstrak Spirulina platensis memiliki bau yang sedikit amis. Bau amis ini dikarenakan tempat hidup dari alga biru-hijau adalah dilaut, sehingga sulit untuk menghilangkan bau amis dari alga tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi bau amis ini yaitu dengan menurunkan jumlah ekstrak yang digunakan dalam sediaan. Namun pengurangan ekstrak ini tetap dalam rentang yang memiliki efek aktivitas antioksidan sebesar 55,9. Sebagian besar responden menyatakan gel mudah dioleskan di kulit, namun ada 5 responden yang menyatakan bahwa gel tidak mudah dioleskan di kulit. Hal ini dapat disebabkan karena viskositas gel yang kental. Sedangkan untuk kekentalan gel berdasarkan jawaban responden yaitu gel sudah cukup kental. Pada pertanyaan nomor 5, diketahui sebanyak 5 responden mendapatkan reaksi iritasi yang ditandai dengan kemerahan dan rasa gatal. Sedangkan 27 responden tidak mendapatkan reaksi iritasi. Pengamatan reaksi iritasi ini dilakukan 5 menit setelah gel di aplikasikan ke kulit. Waktu ditentukan 5 menit karena akan diamati reaksi iritasi primer. Iritasi primer terjadi sesaat setelah gel dioleskan atau kontak pertama dengan kulit. Reaksi iritasi primer ini terjadi tanpa melibatkan sistem imun Nazliniwaty dan Purba, 2012. Munculnya iritasi dapat disebabkan kulit responden yang sensitif atau kepekaan kulit responden yang berbeda-berbeda tergantung dari umur, jenis kelamin dan kondisi kulit. Kondisi kulit pada setiap manusia memiliki ketebalan lapisan epidermis yang berbeda-beda. Pada kulit sensitif memiliki lapisan epidermis yang lebih tipis Perdanakusuma, 2007. Pada penelitian selanjutnya, perlu dilakukan uji iritasi terhadap gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis. Gambar 18. Diagram batang hasil uji hedonik Rangkuman hasil uji hedonik masing-masing pertanyaan ditunjukkan pada diagram gambar 18. Kesimpulan dari uji hedonik ini yaitu warna gel menarik, aroma dapat diterima, mudah dioleskan, kekentalan cukup dan tidak menimbulkan reaksi alergi pada sebagian besar responden. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. CMC-Na merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi respon sifat fisik dalam penelitian ini. Sifat fisik tersebut meliputi respon viskositas dan daya sebar. 2. Dapat diperoleh area komposisi optimum CMC-Na dan propilen glikol dalam formula gel ekstrak Spirulina platensis. Area komposisi optimum tersebut valid namun tidak stabil selama penyimpanan 28 hari. 3. Ekstrak air Spirulina platensis memiliki kemampuan dalam menghambat radikal bebas DPPH sebesar 55,9.

B. Saran

1. Perlu dilakukan freeze drying terhadap ekstrak air Sprulina platensis agar menghasilkan ekstrak yang lebih stabil. 2. Perlu dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan dalam sediaan gel ekstrak Sprulina platensis. 3. Sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis perlu di uji iritasi sehingga dapat diketahui keamanan dari sediaan.

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dengan Metode Desain Faktorial.

0 4 8

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial.

0 1 110

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 108

Optimasi CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada formula sediaan gel antiacne perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) dengan desain faktorial - USD Repository

1 3 112