Contour plot viskositas Contour plot daya sebar Superimposed contour plot

Namun, propilen glikol lebih besar dalam memberikan efek penurunan terhadap respon viskositas dengan nilai efek negatif. CMC-Na menjadi faktor yang paling dominan dalam menentukan respon viskositas. Hal ini dikarenakan CMC-Na memberi nilai efek yang besar 100,8 dan dari data uji ANOVA menunjukkan ada efek yang signifikan terhadap respon viskositas. Terhadap respon daya sebar, CMC-Na memberikan efek negatif yang berarti menurunkan respon daya sebar. Propilen glikol dan interaksi kedua faktor memberikan efek positif yang berarti menaikkan respon daya sebar. Pada respon daya sebar, faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah CMC-Na karena memberikan penurunan paling besar yaitu -0,483. Sedangkan propilen dan interaksi kedua faktor hanya memberikan peningkatan daya sebar dengan nilai efek yang kecil.

J. Prediksi Komposisi Optimum CMC-Na dan Propilen Glikol

Optimasi dilakukan untuk memperoleh area komposisi optimum pembuatan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis. Area komposisi optimum diperoleh dari sediaan yang memenuhi parameter sifat fisik yang diharapkan yaitu viskositas 200- 400 dPa’s dan daya sebar 3-5 cm. Prediksi area komposisi optimum dibuat menggunakan software Design Expert 9.0.6.

1. Contour plot viskositas

Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas pada pembuatan gel ekstrak Spirulina platensis ini adalah : Y = 298,75 + 50,417 X 1 – 3,750 X 2 – 0,417 X 1 X 2 Berdasarkan persamaan tersebut, diperoleh contour plot untuk respon viskositas seperti pada gambar 15. Gambar 15. Contour plot respon viskositas gel ekstrak Spirulina platensis Pada gambar 15, dapat terlihat prediksi area komposisi optimum terbatas pada level CMC-Na dan propilen glikol yang diteliti. Contour plot tersebut dapat menunjukkan prediksi besarnya respon viskositas pada level rendah dan level tinggi dari faktor yang diteliti. CMC-Na yang digunakan yaitu rentang 3,25-4 gram dan propilen glikol rentang 9-13,5 gram.

2. Contour plot daya sebar

Persamaan desain faktorial untuk respon daya sebar pada pembuatan gel ekstrak Spirulina platensis ini adalah : Y = 3,946 – 0,242 X 1 + 0,038 X 2 + 0,025 X 1 X 2 3.25 3.4 3.55 3.7 3.85 4 9 9.9 10.8 11.7 12.6 13.5 Viskositas dPas A: CMC-Na gram B : P r o p il e n G li k o l g r a m 260 280 300 320 340 3 3 3 3 Berdasarkan persamaan tersebut, diperoleh contour plot untuk respon daya sebar seperti pada gambar 16. Gambar 16. Contour plot respon daya sebar gel ekstrak Spirulina platensis Contour plot respon daya sebar pada gambar 16 menunjukkan prediksi area komposisi optimum untuk pembuatan gel ekstrak Spirulina platensis, terbatas pada level CMC-Na dan propilen glikol yang diteliti. Pada contour plot ini dapat dilihat prediksi besarnya daya sebar yang dihasilkan dari berbagai konsentrasi CMC-Na dan propilen glikol yang digunakan.

3. Superimposed contour plot

Fungsi dari superimposed contour plot ini adalah untuk mengetahui prediksi area komposisi optimum dari kedua faktor yang menghasilkan sifat fisik gel viskositas dan daya sebar seperti yang diharapkan. Respon viskositas yang diharapkan yaitu rentang 200- 400 dPa’s dan daya sebar rentang 3-5 cm. 3.25 3.4 3.55 3.7 3.85 4 9 9.9 10.8 11.7 12.6 13.5 Daya Sebar cm A: CMC-Na gram B : P r o p il e n G li k o l g r a m 3.7 3.8 3.9 4 4.1 3 3 3 3 Superimposed contour plot ini diperoleh dari gabungan antara contour plot respon viskositas dan daya sebar. Gambar 17 menunjukkan hasil superimposed contour plot untuk gel ekstrak Spirulina platensis. Gambar 17. Superimposed contour plot gel ekstrak Spirulina platensis Hasil superimposed contour plot pada gambar 16 menunjukkan bahwa semua area yang berwarna kuning adalah area optimum dalam pembuatan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis. Area optimum yang diperoleh ini sudah sesuai dengan viskositas dan daya sebar yang dikehendaki. Namun, area optimum ini hanya memenuhi sifat fisik yang diharapkan dan belum memenuhi stabilitas dari sediaan gel.

K. Validasi Area Komposisi Optimum

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dengan Metode Desain Faktorial.

0 4 8

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial.

0 1 110

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 108

Optimasi CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada formula sediaan gel antiacne perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) dengan desain faktorial - USD Repository

1 3 112