Orientasi Gel Anti-aging Ekstrak Spirulina platensis

efektif menghambat jamur dan ragi Rowe et al., 2009. Pada penelitian ini digunakan metil paraben sebanyak 0,2 gram untuk 100 gram gel. Pembuatan gel dilakukan dengan mengembangkan CMC-Na terlebih dahulu selama 24 jam. CMC-Na dikembangkan menggunakan total air yang digunakan dalam pembuatan gel. Tahap selanjutnya adalah mencampurkan metil paraben ke dalam propilen glikol karena metil paraben mudah larut dalam propilen glikol dengan perbandingan kelarutan 1:5 Rowe et al., 2009. Pada pembuatan gel digunakan kecepatan pengadukan nomor 1. Kecepatan pengadukan yang digunakan sampai akhir pembuatan harus konstan. Hal ini dilakukan agar kecepatan pengadukan tidak menjadi variabel pengacau dalam pembuatan sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis. Lamanya pencampuran untuk seluruh pembuatan gel selalu sama konstan yaitu 8 menit. Hal ini dilakukan mengendalikan lamanya pencampuran agar tidak menjadi pengacau dalam optimasi CMC-Na dan propilen glikol dalam pembuatan sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis.

E. Orientasi Gel Anti-aging Ekstrak Spirulina platensis

Orientasi formula dilakukan terlebih dahulu sebelum proses optimasi. Tujuan dari orientasi adalah untuk memperoleh level rendah dan level tinggi dari tiap faktor yang digunakan. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah CMC-Na dan propilen glikol. Level rendah dan level tinggi dipilih berdasarkan respon linear dari tiap faktor. Respon yang diamati yaitu viskositas dan daya sebar. Viskositas sediaan gel yang diharapkan adalah 200- 400 dPa’s dengan daya sebar 3-5 cm. Menurut Rowe 2009, sebagai agen pembentuk gel, dapat digunakan CMC-Na dengan konsentrasi 3-6. Namun, sebelumnya telah dilakukan pembuatan gel dengan rentang konsentrasi CMC-Na sebesar 3-6 gram dan diperoleh viskositas dan daya sebar diluar dari rentang yang diharapkan sehingga rentang CMC-Na diturunkan menjadi 2,5-4 gram. Grafik hasil orientasi faktor CMC-Na dengan rentang 2,5-4 gram terhadap respon viskositas dan daya sebar gel ekstrak Spirulina platensis ditujukkan pada gambar 9 dan gambar 10. Gambar 9. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap respon viskositas Gambar 10. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap respon daya sebar Pada gambar 9 dan 10 dapat dilihat bahwa jumlah penggunaan CMC-Na memberikan pengaruh terhadap respon viskositas dan daya sebar gel ekstrak air Spirulina platensis. Pada gambar 9, dapat dilihat bahwa semakin tinggi jumlah CMC-Na yang digunakan maka viskositas yang dihasilkan semakin besar. Jumlah penggunaan CMC-Na 2,5-4 gram memberikan perubahan yang kurang linear terhadap respon viskositas. Pada gambar 10 terlihat bahwa semakin tinggi jumlah CMC-Na yang digunakan maka daya sebar yang dihasilkan semakin kecil. Penggunaan CMC-Na 2,5-4 gram tidak memberikan perubahan yang linear terhadap respon daya sebar. Oleh karena itu, CMC-Na sebesar 3,25-4 gram dipilih sebagai level tinggi dan level rendah sediaan karena memberikan perubahan paling linear dari kedua respon. Orientasi level rendah dan level tinggi juga dilakukan pada faktor propilen glikol. Konsentrasi yang aman penggunaan propilen glikol dalam sediaan topikal sebagai humektan yaitu ≈ 15 Rowe et al., 2009. Pada orientasi propilen glikol ini digunakan rentang antara 7,5-15 gram. Grafik hasil orientasi faktor propilen glikol dengan rentang 7,5-15 gram terhadap respon viskositas dan daya sebar gel ekstrak Spirulina platensis ditujukkan pada gambar 11 dan gambar 12. Pada gambar 11, terlihat semakin meningkatnya jumlah propilen glikol yang digunakan maka respon viskositas akan semakin menurun. Sebaliknya, pada gambar 12 terlihat semakin meningkatnya jumlah propilen glikol yang digunakan maka respon daya sebar akan semakin meningkat. Pada gambar 11 dan 12 terlihat respon dari viskositas dan daya sebar tidak linear. Sehingga dipilih propilen glikol 9 gram sebagai level rendah dan 13,5 gram sebagai level tinggi. Hal ini dikarenakan pada rentang 9-13,5 gram diperoleh grafik yang linear dari kedua respon. Gambar 11. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi propilen glikol terhadap respon viskositas Gambar 12. Grafik orientasi pengaruh konsentrasi propilen glikol terhadap respon daya sebar Berdasarkan optimasi, diperoleh data level rendah dan level tinggi dari kedua faktor yang diteliti. Pada tabel VI, terlihat level dari masing-masing faktor. Tabel VI. Level rendah dan level tinggi dari tiap faktor yang diperoleh Faktor Level Rendah gram Level Tinggi gram CMC-Na 3,25 4 Propilen Glikol 9 13,5

F. Optimasi Gel Anti-aging Ekstrak Spirulina platensis

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dengan Metode Desain Faktorial.

0 4 8

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial.

0 1 110

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 108

Optimasi CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada formula sediaan gel antiacne perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) dengan desain faktorial - USD Repository

1 3 112