ekstrinsik yang berperan dalam menyebabkan penuaan pada kulit dapat terjadi lebih cepat premature aging Jusuf, 2005.
C. Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya sehingga relatif tidak stabil
Pinnell, 2003. Untuk memperoleh kestabilan, molekul yang bersifat reaktif tersebut akan mencari pasangan elektronnya, sehingga disebut sebagai reactive
oxygen species ROS. Mekanisme ROS untuk memperoleh kestabilan dapat dengan donasi, namun umumnya “mencuri” dari sel tubuh lain Baumann, 2002.
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang secara langsung terpajan oleh sinar matahari Hakozaki, Date, Yoshii, Toyokuni, Yasui, dan Sakurai,
2008. Sinar UV dari matahari dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini pada kulit karena adanya aktivitas dari radikal bebas Baumann, 2002. Secara in vitro,
berdasarkan panjang gelombang dari sinar UV dapat diketahui bahwa radiasi UV merupakan inisiator pembentukan ROS pada kulit. Berdasarkan panjang
gelombangnya, sinar UV dibedakan atas tiga jenis yaitu UVA 320-400 nm, UVB 290-320 nm dan UVC 200-290 nm Wang, Balagula, dan Osterwalder,
2010. Radiasi sinar UV adalah inisiator poten dari generasi ROS pada kulit.
Jenis dari ROS yang dihasilkan bergantung pada panjang gelombang dari sinar UV. Terutama sinar UVB yang menstimulasi produksi dari O
2 -
melalui aktivasi NADPH oksidase dan reaksi respirasi berantai, sedangkan UVA menghasilkan
O
2
melalui reaksi photosensitizing dengan kromofor internal seperti riboflavin. UVA juga menghasilkan O
2 -
melalui aktivasi NADPH oksidase Masaki, 2010. Sinar UVB mencapai atmosfer bumi dengan kadar yang cukup tinggi dan
menyebabkan kulit terbakar sunburn atau kecoklatan sutan pada lapisan kulit ari. Sedangkan sinar UVA mampu menembus lapisan lemak pada kulit, sehingga
menyebabkan kerusakan kolagen dan jaringan elastin, yakni zat yang membuat kulit menjadi kuat dan kenyal Dwikarya, 2007.
DPPH adalah radikal bebas yang stabil dengan pita serapan pada panjang gelombang 515-517 nm Widyaningsih, 2010. Hasil pengukuran pada panjang
gelombang tersebut akan memberikan hasil absorbansi DPPH yang semakin kecil bila ditambah antioksidan. Metode DPPH ini secara luas digunakan untuk
menentukan aktivitas antioksidan atau antiradikal senyawa fenolik serta ekstrak tumbuhan alami Shalaby dan Shanab, 2013.
D. Spirulina platensis