Jenis dan Rancangan Penelitian Definisi Operasional

22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental faktorial dengan melihat perbandingan jumlah konsentrasi gelling agent CMC-Na dan humektan propilen glikol, sehingga diperoleh formula optimal dalam pembuatan sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah variasi konsentrasi gelling agent CMC-Na dan humektan propilen glikol.

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah perubahan stabilitas sediaan gel yang dapat dilihat dari perubahan karakteristik sifat fisik gel meliputi organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar dan viskositas gel.

3. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah alat dan bahan yang digunakan, lamanya pencampuran, kecepatan pencampuran, lamanya penyimapanan, dan sifat dari wadah penyimpanan.

4. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini adalah suhu dan kelembaban ruangan saat pembuatan serta penyimpanan sediaan gel.

C. Definisi Operasional

1. Ekstrak air Spirulina platensis adalah ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi serbuk Spirulina platensis menggunakan pelarut air dengan perbandingan 1:10 bv, dimaserasi selama 2 jam dan ekstrak yang diperoleh dinyatakan sebagai ekstrak air Spirulina platensis dengan konsentrasi 100 mgmL. 2. Gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis adalah sediaan berbentuk semipadat yang dibuat dengan menggunakan gelling agent CMC-Na dan humektan propilen glikol sesuai dengan formula yang telah ditentukan dan dibuat sesuai dengan prosedur pembuatan gel pada penelitian ini. 3. Gelling agent adalah bahan untuk pembentuk gel. Berbagai bahan pembentuk gel gelling agent yang dapat digunakan yaitu berupa molekul sintetik, seperti karbomer 934, derivat selulosa, seperti karboksimetilselulosa, hidroksipropil metilselulosa dan gum alami seperti tragakan. 4. Humektan adalah zat tambahan dalam formulasi yang dapat menjaga produk tetap lembab setelah diaplikasikan pada kulit dan mencegah terjadinya penguapan air ketika kemasan produk sudah dibuka. 5. Desain faktorial adalah aplikasi persamaan regresi yang berupa teknik untuk memberikan hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel bebas dan digunakan untuk melihat faktor dominan yang berpengaruh secara signifikan terhadap suatu respon. 6. Faktor adalah suatu besaran yang mempengaruhi respon yang dihasilkan, yaitu konsentrasi CMC-Na dan propilen glikol dalam menghasilkan sifat fisik dan stabilitas yang baik. 7. Level adalah tetapan untuk menilai suatu faktor, dalam penelitian ini terdapat dua level, yaitu level tinggi dan level rendah. 8. Respon adalah hal yang diamati yang merupakan hasil kuantitatif, seperti daya sebar dan viskositas serta stabilitas sediaan. 9. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan oleh variasi faktor dan level. Nilainya diperoleh dengan menghitung selisih rata-rata respon yang timbul pada level tinggi dan level rendah. 10. Sifat fisik dan stabilitas adalah parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas dari sediaan gel. Sifat fisik yang diamati adalah daya sebar dan viskositas dari gel. Sedangakan stabilitas gel diketahui dengan melihat perubahan viskositas gel selama penyimpanan satu bulan. 11. Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas maka makin besar tahanannya. 12. Daya sebar adalah sudut kontak antara sediaan dengan tempat aplikasinya yang mencerminkan kelicinan lubricity sediaan tersebut.

D. Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dengan Metode Desain Faktorial.

0 4 8

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial.

0 1 110

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 108

Optimasi CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada formula sediaan gel antiacne perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) dengan desain faktorial - USD Repository

1 3 112