Kulit Penuaan Dini PENELAAHAN PUSTAKA

7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kulit

Menurut Wibowo 2008, kulit merupakan lapisan atau jaringan paling luar dari tubuh yang menutupi tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit juga merupakan bagian dari tubuh yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk memperindah kecantikan dan juga kulit dapat digunakan untuk deteksi penyakit yang diderita pasien. Kulit berfungsi sebagai penahan dua arah yaitu membantu menyimpan cairan tubuh, mencegah dehidrasi komponen-komponen tubuh bagian dalam dan sekaligus mencegah masuknya organisme-organisme infeksius dan zat-zat beracun kedalam tubuh Goeser, 2008. Dalam bukunya yang berjudul Dermatologi, Brown dan Burns 2005 menyatakan kulit berfungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh yang esensial, melindungi dari masuknya zat-zat kimia beracun dari lingkungan dan mikroorganisme, mengatur suhu tubuh, serta melindungi kerusakan akibat radiasi sinar UV matahari. Kulit tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel dan jaringan pengikat penunjang. Jaringan epitel menumbuhkan lapisan epidermis sedangkan jaringan pengikat menumbuhkan lapisan dermis kulit dalam Syaifuddin, 2009. Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan epidermis kulit ari, dermis kulit jangat dan subcutis. Lapisan kulit epidermis terdiri dari banyak lapisan keratonosit yang aktif melakukan regenerasi dengan proses selama 28 hari. Pada lapisan dalam akan terbentuk pigmen melanosit dan pada lapisan luar terbentuk jaringan tanduk. Lapisan kulit dermis terdiri dari banyak serat kolagen dan elastin yang menunjang kekenyalan kulit, dan terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, akar rambut, ujung-ujung saraf perasa, dan pembuluh darah kapiler. Lapisan kulit subcutis banyak terbentuk dari lapisan atau jaringan lemak Dwikarya, 2007. Gambar 1. Struktur kulit Particle Sciences, 2009.

B. Penuaan Dini

Secara klinis, penyebab terjadinya penuaan pada kulit dibagi menjadi 2 macam, yaitu penuaan intrinsik chronological aging dan penuaan ekstrinsik photoaging. Penuaan intrinsik adalah proses penuaan yang terjadi karena faktor fisiologis dan perubahan ini terjadi sesuai dengan umur. Penuaan ekstrinsik merupakan penuaan yang disebabkan oleh faktor ekternal diluar tubuh seperti sinar matahari, polusi udara, alat elektronik, dan nutrisi yang tidak seimbang Yaar dan Gilchrest, 2003. Adanya radikal bebas merupakan salah satu faktor ekstrinsik yang berperan dalam menyebabkan penuaan pada kulit dapat terjadi lebih cepat premature aging Jusuf, 2005.

C. Radikal Bebas

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dengan Metode Desain Faktorial.

0 4 8

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial.

0 1 110

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 108

Optimasi CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada formula sediaan gel antiacne perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) dengan desain faktorial - USD Repository

1 3 112