menyebabkan ketidakstabilan Sarada, Pillai, dan Ravishankar, 1999. Kandungan dari phycobiliprotein yang tidak stabil pada suhu diatas 40
o
C menjadi alasan tidak dilakukan pemekatan terhadap ekstrak. Ketidakstabilan tersebut juga dapat
menyebabkan menurunnya aktivitas antioksidan dari phycobiliprotein. Pada penelitian selanjutnya, dapat dipertimbangkan penggunaan freeze
drying untuk pengeringan ekstrak sehingga diperoleh ekstrak yang lebih stabil dibandingkan dengan ekstrak air Spirulina. Hal ini mengingat kemungkinan
adanya mikroba yang muncul selama penyimpanan ekstrak air Spirulina karena tidak adanya pengawet dalam ekstrak air tersebut.
Gambar 7. Ekstrak air Spirulina platensis
C. Penetapan Aktivitas Antioksidan Ekstrak air Spirulina platensis
Penetapan aktivitas antioksidan dari ekstrak air Spirulina platensis dilakukan
dengan spektrofotometer.
Metode DPPH
2,2-diphenyl-1- picrylhydrazyl dipilih untuk menentukan aktivitas dari antioksidan dalam
ekstrak air Spirulina platensis. DPPH adalah radikal bebas yang memiliki
absorbansi maksimum pada panjang gelombang 515-517 nm. Dasar dari metode ini adalah penurunan absorbsi dari DPPH karena adanya antioksidan yang akan
bereaksi dengan radikal bebas DPPH. Absorbansi DPPH akan semakin menurun sebanding dengan aktivitas antioksidan dalam menghambat radikal bebas DPPH.
Penetapan kadar dilakukan dengan mengukur lamda maksimum dari DPPH 0,002 yang digunakan. Hasil yang diperoleh yaitu DPPH 0,002
memiliki lamda maksimum 516 nm dengan absorbansi 0.579. Lamda maksimum yang diperoleh digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan ekstrak. Hasil
penetapan aktivitas antioksidan ekstrak air Spirulina platensis ditunjukkan pada tabel V.
Tabel V. Hasil penetapan persen aktivitas antioksidan ekstrak air Spirulina platensis
Sampel Absorbansi
Aktivitas Replikasi 1
0.257 55,61
Replikasi 2 0.255
55,96 Replikasi 3
0.254 56,13
Rata-rata 0,255
55,9 Pada tabel V, terlihat ekstrak air Spirulina platensis dengan konsentrasi
200 μgmL memiliki rata-rata persen aktivitas antioksidan sebesar 55,9. Adanya
penurunan dari absorbansi DPPH dari 0,579 menjadi 0,255 menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dalam ekstrak air Spirulina platensis. Pengukuran persen
aktivitas antioksidan dari ekstrak dapat menunjukkan bahwa ekstrak air Spirulina platensis dengan konsentrasi 200
μgmL sudah dapat menghambat lebih dari 50 radikal bebas dalam DPPH. Aktivitas antioksidan juga terlihat saat DPPH
ditambah dengan sampel dan diinkubasi selama 30 menit. Hasil dari campuran tersebut terlihat perubahan warna cairan dari ungu muda menjadi kekuningan.
Reaksi dari suatu antioksidan dalam menghambat radikal bebas DPPH ditunjukkan pada gambar 8. Radikal bebas DPPH akan bereaksi dengan
antioksidan yang menyumbangkan satu elektronnya sehingga membentuk senyawa
diphenylpicrylhydrazine non
radikal yang
lebih stabil
Rohmatussolihat, 2009.
Gambar 8. Reaksi antioksidan dalam menghambah radikal bebas DPPH Rohmatussolihat, 2009.
Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan pengukuran konsentrasi antioksidan dalam ekstrak air Spirulina platensis untuk mengetahui jumlah
kandungan antioksidan dalam ekstrak.
D. Pembuatan Gel Anti-aging Ekstrak Spirulina platensis