Aspek Permodalan Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Adapun standar pengukuran skor rentabilitas modal sendiri adalah sebagai berikut: Tabel 3.12 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Nilai Bobot Skor Predikat ≥ 5 100 3 3,00 Baik 4 ≤ x 5 75 3 2,25 Cukup Baik 3 ≤ x 4 50 3 1,50 Kurang Baik 3 25 3 0,75 Tidak Baik Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14PerM.KUKMXII2009

3 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan = ℎ + × 100 Adapun standar perhitungan skor rasio kemandirian operasional pelayanan adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Rasio Nilai Bobot Skor Predikat 100 100 4 4 Baik ≤ 100 4 Tidak Baik Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14PerM.KUKMXII2009

f. Aspek Jatidiri Koperasi

1 Rasio Partisipasi Bruto

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rasio Partisipasi Bruto = + × 100 Adapun standar perhitungan skor rasio partisipasi bruto adalah sebagai berikut: Tabel 3.14 Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto Rasio Nilai Bobot Skor Predikat ≥ 75 100 7 7,00 Baik 50 ≤ x 75 75 7 5,25 Cukup Baik 25 ≤ x 50 50 7 3,50 Kurang Baik 25 25 7 1,75 Tidak Baik Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14PerM.KUKMXII2009 Adapun bobot penilaian terhadap aspek dan komponen di atas ditetapkan sebagai berikut ini: Tabel 3.15 Bobot Penilaian Aspek dan Komponen No. Aspek dan Komponen Bobot Penilaian 1. Permodalan 9 a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset 6 c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3 2. Kualitas Aktiva Produktif 20 a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total Volume Pinjaman Diberikan 10 b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan 5 No. Aspek dan Komponen Bobot Penilaian c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah 5 4. Efisiensi 10 a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto 4 b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 4 c. Rasio Efisiensi Pelayanan 2 5. Likuiditas 15 a. Rasio Kas 10 b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima 5 6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10 a. Rentabilitas Aset 3 b. Rentabilitas Modal Sendiri 3 c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 4 7. Jatidiri Koperasi 7 a. Rasio Partisipasi Bruto 7 Jumlah 71 Sumber: Peraturan Menteri No.14PerM.KUKMXII2009 Setelah hasil skor penilaian diketahui, maka dapat dimasukan ke dalam golongan tingkat kesehatan koperasi sebagai berikut ini: Tabel 3.16 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP Skor Predikat 80 ≤ x 100 Sehat 60 ≤ x 80 Cukup Sehat 40 ≤ x 60 Kurang Sehat 20 ≤ x 40 Tidak Sehat 20 Sangat Tidak Sehat Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14PerM.KUKMXII2009 62

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa KUD Tani Makmur

Bermula dari kegagalan Padi Sentral, Bimas Nasional dan gagalnya Bimas Gotong Royong, maka Pemerintah mencoba Pilot Proyek untuk melibatkan petani melalui Koperasi dibawah koordinasi Menteri Sekretaris Negara Alamsyah Ratu Prawiranegara , Direktorat Jenderal Koperasi Ir. Ibnu Soejono diberi tugas untuk melibatkan peran Koperasi agar Bimas juga merupakan programnya, dan bukan hanya program Pemerintah. Penerapan Pilot Proyek di DIY dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah DIY Cq Bapen Bimas SSBM DIY, dimana ketua harian Bimas SSBM adalah kepala Dinas Pertanian dan Instansi yang terkait antara lain: Kepala kantor Direktorat Koperasi, BRI, DOLOG, Perdagangan dan lain- lain. Sebagai penasehat adalah Tim Pengendali Bimas Pusat antara lain: Prof. Ir. Sudharsono Hadi Saputro juga sebagai Dekan Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. Sebagai tindak lanjutnya beliau berpendapat bahwa perlu ditentukan daerah yang layak ekonomis adalah : 600 – 1000 Ha sawah, dengan nama Wilayah Unit Desa Wilud. Sehubungan dengan itu Bapen Bimas SSBM DIY terus menerus melalui diskusi panjang dan mempertimbangkan pendapat masyarakatGerakan Koperasi yang berpendapat bahwa Wilud tersebut agar dengan wadah Koperasi, maka

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.

15 104 301

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu.

0 0 175

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu - USD Repository

0 0 173

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210