Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor

Makmur hanya dijamin dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp 34,47. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kas tahun 2013 adalah 2,5 karena hasil 34,47 berada pada rentang 20. Pada tahun 2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 39,85. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp 39,85. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kas tahun 2014 adalah 2,5 karena hasil 39,85 berada pada rentang 20. Berdasarkan grafik 5.9 halaman 95 Diketahui bahwa kemampuan kas dan bank menjamin kewajiban lancar dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami penurunan, tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal tersebut dapat dilihat dalam persentase setiap tahun. Pada tahun 2010 persentase rasio kas yaitu 29,94, pada tahun 2011 yaitu 25,00, pada tahun 2012 yaitu 35,94, pada tahun 2013 yaitu 34,47, dan pada tahun 2014 persentase rasio kas yaitu 39,85. Berdasarkan hal tersebut diatas, kenaikan dan penurunan persentase rasio kas dan kewajiban lancar dapat dilihat pada lampiran 8.4 halaman 212-213. Persentase penurunan kas dan bank pada tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 13,30. Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase kenaikan kas dan bank yaitu 110,09. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan kas dan bank yaitu 14,82. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase kenaikan kas dan bank yaitu 37,20. Sedangkan persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 3,82. Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase kenaikan kewajiban lancar yaitu 46,17. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan kewajiban lancar yaitu 19,68. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase kenaikan kewajiban lancar yaitu 18,68. Kas dan bank KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami penurunan karena adanya rendahnya pendapatan atas jasa simpan pinjam. Pada tahun 2011 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan karena adanya peningkatan pendapatan atas jasa simpan pinjam, penambahan modal sendiri dan pinjaman dari pihak ketiga. Sedangkan kewajiban lancar mengalami kenaikan setiap tahunnya karena adanya peningkatan pada simpanan sukarela yang cukup signifikan. Kenaikan jumlah kasa dan bank serta kewajiban lancar dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 181-182.

b. Rasio Pinjaman Yang Diberikan Terhadap Dana Yang Diterima

Penilaian rasio ini mengukur besarnya pinjaman yang diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima. Berdasarkan tabel 5.11 halaman 95 diketahui bahwa rasio ini menunjukkan hasil sebesar 91,86 pada tahun 2010. Hal ini merupakan kondisi yang baik karena setiap Rp91,86 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2010 adalah 5,00 karena hasil 91,86 berada pada rentang 80 ≤ x 90. Pada tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 99,11. Hal ini menunjukkan kondisi yang baik karena setiap Rp99,11 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2011 adalah 5,00 karena hasil 99,11 berada pada rentang 80 ≤ x 90. Pada tahun 2012 rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima menunjukkan hasil sebesar 80,25. Hal ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp80,25 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2012 adalah 5,00 karena hasil 80,25 berada pada rentang 80 ≤ x 90. Rasio ini menunjukkan hasil sebesar 76,76 pada tahun 2013. Hal ini merupakan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp76,76 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2013 adalah 3,75 karena hasil 76,76 berada pada rentang 70 ≤ x 80. Dan pada tahun 2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 73,21. Hal ini menunjukkan kondisi yang cukup baik untuk KSP Tani Makmur, karena setiap Rp73,21 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2014 adalah 3,75 karena hasil 73,21 berada pada rentang 70 ≤ x 80. Pada grafik 5.10 halaman 98 diketahui bahwa dana yang diterima KSP Tani Makmur menjamin pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 grafik menunjukkan adanya penurunan. pada tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan. Pada tahun 2013 sampai 2014 grafik menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hal tersebut diatas, persentase kenaikan pinjaman yang diberikan oleh KSP Tani Makmur adalah sebesar 0,17 pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 6,71 pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 1,92 pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 10,04 pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Sedangkan persentase penurunan dana yang diterima KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 7,16. Persentase kenaikan dana yang diterima KSP Tani Makmur pada tahun 2011 sampai tahun 2012 yaitu 31,79. Persentase kenaikan dana yang diterima KSP Tani Makmur pada tahun 2012 sampai tahun 2013 yaitu 6,55. Dan persentase kenaikan dana yang diterima KSP Tani Makmur pada tahun 2013 sampai tahun 2014 yaitu 15,38. Persentase kenaikan dan penurunan dana yang diterima dapat dilihat pada lampiran 8.4 halaman 213. Dan persentase kenaikan dan penurunan pinjaman yang diberikan dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209. Berdasarkan data pada tabel 5.11 halaman 95, penurunan pada dana yang diterima tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan KSP Tani Makmur telah melunasi beberapa pinjaman kepada kreditur. Sedangkan kenaikan dana yang diterima pada tahun 2011 sampai 2014 dikarenakan adanya penambahan jumlah pinjaman kepada pihak kreditur, simpanan sukarela, dan akun-akun yang ada dikolom pasiva yang mengalami peningkatan seperti yang tampak di neraca KSP Tani Makmur pada lampiran 1 halaman 181-182.

5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemandirian dan pertumbuhan koperasi apabila dilihat dari kemampuannya memperoleh laba dan operasional pelayanannya. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio- rasio aspek kemandirian dan pertumbuhan berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Rentabilitas Aset Rentabilitas aset digunakan untuk mengukur besarnya SHU sebelum pajak dibanding dengan total aset. Berdasarkan tabel 5.12 halaman 99, dapat diketahui bahwa rentabilitas aset pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 1,00. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,00. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2010 adalah 0,75 karena hasil 1,00 berada pada rentang ≤ 5. Rasio ini pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 3,77. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.

15 104 301

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu.

0 0 175

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu - USD Repository

0 0 173

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210