3 Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan mengukur
sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4 Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas adalah rasio yang
melihatkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. 5
Rasio Pasar adalah rasio yang digunakan untuk melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku
perusahaan.
e. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut dapat
memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan dengan proses
pembandingan, evaluasi, dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.
Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan
yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa depan.
f. Tujuan Analisis
Pembahasan tujuan analisis laporan keuangan akan menimbulkan kesenjangan antara informasi yang disajikan
dengan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Laporan
keuangan menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi,
sementara itu pada sisi lain, para pemakai laporan keuangan
membutuhkan informasi mengenai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Suatu pemecahan merupakan cara untuk
mengatasi kesenjangan kebutuhan informasi laporan keuangan. Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan inilah diperlukan
suatu analisis terhadap laporan keuangan, utamanya dalam memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Misalnya dapat digunakan sebagai alat screening
awal dalam memilih alternatif investasi atau merger; sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa
datang; sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen; atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen. Yang
terpenting dari analisis laporan keuangan adalah tujuannya untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada
dugaan, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan
keputusan. Analisis laporan keuangan tidaklah berarti mengurangi kebutuhan
akan penggunaan
pertimbangan-pertimbangan, melainkan hanya memberikan dasar yang layak dan sistematis
dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan tersebut.
g. Prosedur Analisis
Dalam melakukan analisis laporan keuangan, ada berbagai langkah yang harus ditempuh. Langkah-langkah yang harus
ditempuh tersebut sebagai berikut: 1
Memahami latar belakang data keuangan perusahaan Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan
merupakan pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang anut dan
diterapkan oleh perusahaan tersebut. 2
Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Selain latar belakang perusahaan, kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan juga perlu
dipahami. Kondisi-kondisi
tersebut yaitu
trend kecenderungan industri mana perusahaan beroperasi;
perubahan teknologi;
perubahaan selera
konsumen; perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat
inflasi dan pajak; dan perubahaan yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri seperti perubahaan posisi manajemen
kunci. 3
Mempelajari dan me-review laporan keuangan Kedua langkah pertama memberikan gambaran
mengenai karakteristik perusahaan. Sebelum melakukan
teknik analisis laporan keuangan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila
dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuannya untuk memastikan
bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku. 4
Menganalisis laporan keuangan Setelah memahami profil perusahaan dan mereview
laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis
laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut.
h. Metode dan Teknik Analisis
Metode analisis
laporan keuangan
secara umum
diklasifikasikan menjadi dua yaitu metode analisis horizontal dinamis dan metode analisis vertikalstatis.
Metode analisis horizontal dinamis adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk beberapa tahun, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena
analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda dan metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Teknik-
teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend index, analisis
sumber dan penggunaan dana, analisis perubahaan laba kotor. Metode analisis vertikal statis adalah metode analisis
yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu
dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang
satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut statis karena metode ini
hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada metode ini
antara lain analisis persentase komponen Common-Size, analisis ratio, dan analisis impas.
3. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dengan demikian secara umum koperasi
dapat diartikan satu badan usaha bersama, khususnya bergerak dalam bidang ekonomi yang anggota-anggotanya terdiri dari
orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban
untuk melakukan sesuatu usaha atau lebih dalam memenuhi kebutuhan anggotanya Wirasasmita, 1990:1.
b. Landasan, Sendi-sendi, Tujuan, Fungsi, Peranan dan Tugas
Koperasi.
Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila Wirasasmita, 1990:21. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 pasal 2 bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasar atas
asas kekeluargaan.
Sendi-sendi Koperasi
dirumuskan dengan jelas dalam Undang-Undang No.12 tahun 1967 Tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Ada tujuh sendi dasar
koperasi Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang tersebut adalah:
1 Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga-
negara Indonesia; 2
Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi;
3 Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-
masing anggota;
4 Adanya pembatasan bunga atas modal;
5 Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya; 6
Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka; 7
Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan dari prinsip dasar percaya pada diri sendiri.
Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi berfungsi untuk memperbaiki tingkat kehidupan
masing-masing anggota. Salah satu fungsi koperasi adalah sebagai alat perbaikan ekonomi anggotanya dan sebagai urat nadi
perekonomian bangsa karena koperasi adalah suatu sistem, di mana orang-orang itu berserikat atas dasar sukarela untuk
memenuhi kebutuhannya dan bersama-sama diusahakan untuk menghilangkan tekanan ekonomis yang ada pada masing-masing
anggota. Koperasi Indonesia dalam rangka pembangunan ekonomi dan pengembangan kesejahteraan anggota khususnya
serta masyarakat pada umumnya berperan dan bertugas untuk: 1
Mempersatukan, mengerahkan,
membina dan
mengembangkan potensi, daya reaksi, daya usaha rakyat
untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata.
2 Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat.
3 Membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi
ekonomi.
c. Alat Kelengkapan Organisasi
Koperasi sebagai organisasi mempunyai kelengkapan- kelengkapan yang dibutuhkan untuk mempelancar kegiatan
operasionalnya. Kelengkapan Organisasi tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
Kelengkapan organisasi
tersebut tercantum dalam pasal 21 yang terdiri dari: a rapat anggota, b
pengurus, dan c pengawas. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah rapat anggota. Penjelasan mengenai tugas
masing-masing perangkat organisasi berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 sebagai
berikut: 1
Rapat Anggota menetapkan: a
Anggaran dasar; b
Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;
c Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan
pengawas;