Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang Diberikan

bermasalah mengalami penurunan, namun cadangan risiko dianggap belum cukup menutupi kerugian tersebut. persentase kenaikan dan penurunan cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tersebut dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209- 210. Pada tabel 5.6 halaman 81, dapat diketahui bahwa jumlah cadangan risiko KSP Tani Makmur mengalami kenaikan dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya penambahan jumlah pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur. Namun, jumlah cadangan risiko tersebut belum memadai karena banyaknya jumlah tunggakkan piutang yang telah jatuh tempo sehingga kurang mampu menutup kerugian akibat pinjaman bermasalah.

3. Aspek Efisiensi

Penilaian aspek ini untuk menggambarkan seberapa besar KSP Tani Makmur mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio aspek efisiensi berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukut tingkat kemampuan partisipasi bruto KSP Tani Makmur dalam membiayai pengeluaran operasi anggota. Berdasarkan tabel 5.7 halaman 85, dapat diketahui bahwa rasio ini menunjukkan hasil sebesar 59,89 pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 59,89. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2010 adalah 4,00 karena hasil 59,89 ada pada rentang 0 ≤ x 90. Pada tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 45,81. Hal ini menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 45,81. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2011 adalah 4,00 karena hasil 45,81 ada pada rentang 0 ≤ x 90. Pada tahun 2012 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 50,37. Hal ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 50,37. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2012 adalah 4,00 karena hasil 50,37 ada pada rentang 0 ≤ x 90. Pada tahun 2013 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 53,47. Hal ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 53,47. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2013 adalah 4,00 karena hasil 53,47 ada pada rentang 0 ≤ x 90. Dan pada tahun 2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 40,45. Hal ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 40,45. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2014 adalah 4,00 karena hasil 40,45 ada pada rentang 0 ≤ x 90. Berdasarkan grafik 5.6 halaman 87 dapat pula diketahui bahwa kemampuan partisipasi bruto KSP Tani Makmur dalam membiayai beban operasi anggota dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami penurunan, tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami kenaikan, dan tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami penurunan. Hal tersebut dapat ditujukkan dalam persentase pada setiap tahunnya. Pada tahun 2010 persentase rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto yaitu 59,89, pada tahun 2011 persentase rasio ini yaitu 45,81, pada tahun 2012 yaitu 50,47, pada tahun 2013 yaitu 53,47, dan pada tahun 2014 menunjukkan persentase sebesar 40,45. Dalam hal ini, persentase kenaikan dan penurunan beban operasi anggota dan partisipasi bruto dapat ditunjukkan pada lampiran 8.3 halaman 210-211. Berikut adalah persentase kenaikan dan penurunan beban operasi anggota dan partisipasi bruto. Persentase penurunan beban operasi anggota pada tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 10,14. Pada tahun 2011 sampai 2012 menunjukkan persentase kenaikan beban operasi anggota sebesar 2,48. Pada tahun 2012 sampai 2013 menunjukkan persentase kanaikan beban operasi anggota sebesar 13,22. Pada tahun 2013 sampai 2014 menunjukkan persentase penurunan beban operasi anggota sebesar 9,03. Sedangkan partisipasi bruto pada tahun 2010 sampai tahun 2011 menunjukkan hasil persentase kenaikan sebesar 17,48, pada tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase penurunan partisipasi bruto sebesar 6,99, pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan partisipasi bruto sebesar 6,86, pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase kenaikan partisipasi bruto sebesar 20,27. Pada tabel 5.7 halamam 85 dapat diketahui bahwa beban operasi anggota mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Kenaikan beban operasi anggota pada tahun 2011 sampai tahun 2013 terjadi karena peminjaman dana yang dilakukan KSP Tani Makmur bertambah sehingga mengakibatkan pembayaran atas bunga pinjaman juga bertambah, selain itu pembayaran atas bunga simpanan dan pembiayaan atas pembinaan anggota dan harkop. Sedangkan pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dan tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami penurunan hal ini karena adanya pembayaran atas biaya hutang modal dan bunga-bunga yang dilakukan KSP Tani Makmur. Sedangkan untuk partisipasi bruto terjadi kenaikan karena pendapatan jasa simpan pinjam, pendapatan dana pembinaan, dan pendapatan potongan administrasi pada tahun 2012 sampai tahun 2013 seperti nampak pada lampiran 2 halaman 183-184.

b. Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor

Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya beban usaha dibandingkan dengan besarnya SHU kotor. Berdasarkan tabel 5.8 halaman 87, dapat diketahui bahwa rasio ini menunjukkan hasil sebesar 1.532,6 pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 1.532,6. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2010 adalah 1 karena hasil 1.532,6 berada pada rentang 80. Pada tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 417,1. Hal ini menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 417,1. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2011 adalah 1 karena hasil 417,1 berada pada rentang 80. Pada tahun 2012 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 819,6. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 819,6. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2012 adalah 1 karena hasil 819,6 berada pada rentang 80. Pada tahun 2013 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 1.075,9. Hal ini

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.

15 104 301

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu.

0 0 175

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu - USD Repository

0 0 173

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210