Rasio Kas Aspek Likuiditas

ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp 3,77. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2011 adalah 0,75 karena hasil 3,77 berada pada rentang ≤ 5. Rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 1,56 di tahun 2012. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,56. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2012 adalah 0,75 karena hasil 1,56 berada pada rentang ≤ 5. Rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 1,22 di tahun 2013. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,22. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2013 adalah 0,75 karena hasil 1,22 berada pada rentang ≤ 5. Dan rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 1,65 di tahun 2014. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,65. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2014 adalah 0,75 karena hasil 1,65 berada pada rentang ≤ 5. Berdasarkan grafik 5.11 halaman 101 diketahui bahwa total aset KSP Tani Makmur yang ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami penurunan, pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam persentase setiap tahunnya. Pada tahun 2010 yaitu 1,00, pada tahun 2011 yaitu 3,77, pada tahun 2012 yaitu 1,56, pada tahun 2013 yaitu 1,22 dan pada tahun 2014 yaitu 1,65. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui pula persentase kenaikan dan penurunan total aset serta SHU sebelum pajak. Persentase penurunan total aset KSP Tani Makmur adalah sebesar 2,07 pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan total aset sebesar 22,88 pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikkan total aset sebesar 6,79 pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan total aset sebesar 13,87 pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Sedangkan persentase kenaikan SHU sebelum pajak tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 266,90, persentase penurunan SHU sebelum pajak tahun 2011 sampai tahun 2012 yaitu 49,31, persentase penurunan SHU sebelum pajak tahun 2012 sampai tahun 2013 yaitu 16,29, dan persentase kenaikan SHU sebelum pajak tahun 2013 sampai tahun 2014 yaitu 54,58. Persentase kenaikan dan penurunan total aset dapat dilihat pada lampiran 8.1 halaman 207. Persentase kenaikan dan penurunan SHU sebelum pajak KSP Tani Makmur dapat dilihat pada lampiran 8.5 halaman 213. Berdasarkan tabel 5.12 halaman 99, dapat diketahui bahwa SHU sebelum pajak KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dan tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal tersebut karena terjadi peningkatan pada aspek pendapatan dan lebih kecilnya biaya yang dikeluarkan pada tahun tersebut. kenaikan tersebut dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 183-184. b. Rentabilitas Modal Sendiri Rentabilitas modal sendiri ini membandingkan antara SHU bagian anggota dengan total modal sendiri. Berdasarkan tabel 5.13 halaman 101, diketahui bahwa rentabilitas modal sendiri pada tahun 2010 menunjukan hasil sebesar 4,18. Hal ini merupakan kondisi yang cukup baik bagi koperasi karena setiap Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp4,18. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2010 adalah 2,25 karena hasil 4,18 berada pada rentang 4 ≤ x 5. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 8,92. Hal ini merupakan kondisi yang baik bagi koperasi karena bahwa setiap Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp8,92. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00 karena hasil 8,92 berada pada rentang ≥ 5. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 5,27. Hal ini merupakan kondisi yang baik bagi koperasi karena setiap Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp5,27. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2012 adalah 3,00 karena hasil 5,27 berada pada rentang ≥ 5. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 4,53. Hal ini merupakan kondisi yang cukup baik karena setiap Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp4,53. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2013 adalah 2,25 karena hasil 4,53 berada pada rentang 4 ≤ x 5. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 5,34. Hal ini merupakan kondisi yang baik bagi koperasi karena setiap Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp5,34. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2014 adalah 3,00 karena hasil 5,34 berada pada rentang ≥ 5. Berdasarkan grafik 5.12 halaman 103 diketahui bahwa rentabilitas modal sendiri pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dalam persentasenya sebagai berikut. Pada tahun 2010 menunjukkan

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.

15 104 301

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu.

0 0 175

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia MIGAS Cepu - USD Repository

0 0 173

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210