Jenis Penelitian Variabel Penelitian Subjek Penelitian

42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Tujuan jenis penelitian kuantitatif adalah mengkaji teori secara objektif dengan cara menguji hubungan antar variabel-variabel yang diteliti Supratiknya, 2015. Hal tersebut selaras dengan tujuan penelitian yaitu menguji psychological ownership sebagai variabel yang memediasi LMX dan prosocial voice. Berdasarkan fungsinya penelitian yang akan dilakukan termasuk penelitian dasar, karena hasil penelitian digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahun dan pengujian teori-teori, sehingga hasil penelitian tidak langsung diterapkan demi kepentingan praktik menyelesaikan masalah Sukmadinata, 2005. Selain itu berdasarkan bentuknya, penelitian yang akan dilakukan termasuk survei, karena data penelitian diperoleh dari sampel yang representatif yang diambil secara langsung dari populasi.

B. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prosocial voice 2. Variabel Bebas : Leader Member Exchange LMX 3. Variabel Mediator : Psychological ownership to organization PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

C. Definisi Operasional

1. Prosocial voice

Prosocial voice didefinisikan sebagai perilaku perawat menyampaikan pendapat, ide, gagasan, dan solusi terhadap permasalahan atau isu-isu mengenai organisasi yang dimiliki oleh perawat, untuk disampaikan kepada kepala perawat dengan motivasi memperbaiki atau meningkatkan organisasi. Variabel voice diukur dengan skala yang dibuat oleh Van Dyne, Ang dan Botero 2003. Skala ini berisi 5 item yang mengukur jenis prosocial voice. Semakin tinggi skor voice yang diperoleh perawat menunjukkan semakin tinggi kecenderungan perawat mengemukakan ide di perusahaan. 2. Leader Member Exchange LMX Leader Member Exchange LMX adalah hubungan timbal balik perawat dengan kepala perawat yang mencakup pertukaran informasi, afeksi, sikap loyalitas, rasa menghormati, dan keterlibatan saling mendukung yang membentuk kualitas hubungan antara perawat dan kepala perawat. Variabel ini akan diukur dengan skala yang diadaptasi dari skala LMX yang dibuat oleh Liden dan Maslyn 1998. Skala ini berisi 11 item yang mencakup empat dimensi LMX, yaitu affect, contribution, loyalty dan professional respect. LMX yang tinggi menunjukkan semakin tinggi pula kualitas LMX yang terjalin antara perawat dan kepala perawat. 44

3. Psychological Ownership

Psychological ownership didefinisikan sebagai perasaan yang menjelaskan sejauh mana perawat memunyai “rasa memiliki secara psikologis” terhadap organisasi tempat bekerja. Variabel psychological ownership mengukur efikasi diri setiap perawat dalam menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawabnya, kemampuan mengidentifikasi dirinya dengan visi dan misi organisasi, serta rasa nyaman perawat berada di organisasi. Variabel akan diukur dengan skala psychological ownership yang berisi 6 item yang dibuat oleh Pierce, Kostova dan Dirks 2001. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dari setiap item pada skala psychological ownership, semakin tinggi pula rasa memiliki subjek terhadap organisasi. 45

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah perawat dari rumah sakit swasta X yang berada kota Pekanbaru, Riau. Pemilihan perawat sebagai subjek penelitian karena dalam konteks bidang kesehatan, mengomunikasikan ide atau informasi dengan atasan dan rekan kerja sangat dibutuhkan untuk mengurangi pengambilan tindakan yang salah terhadap pasien Tangirala Ramanujam, 2008. Kriteria perawat yang menjadi subjek penelitian adalah perawat yang minimal telah 1 tahun bekerja di Rumah Sakit, telah 1 tahun bekerjasama dengan pemimpin ruangan yang saat ini menjabat. Karyawan yang memenuhi kriteria, diasumsikan telah mengenal suasana di lingkungan kerja dan menjalin hubungan dengan pemimpin. Kriteria berikutnya adalah subjek harus memiliki ide atau pendapat yang ingin disampaikan kepada atasannya. Kepemilikan ide sebagai kriteria untuk mengantisipasi subjek yang memiliki skor prosocial voice rendah karena tidak memiliki ide yang ingin disampaikan. Proses penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode posive sampling merupakan teknik penentuan subjek untuk dijadikan sampel penelitian berdasarkan pada kriteria- kriteria tertentu Siregar, 2013. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

E. Metode Dan Alat Pengambilan Data