37
D. Dinamika Hubungan Antar Variabel Penelitian
Interaksi timbal balik antara pemimpin terhadap karyawan akan membentuk kualitas hubungan yang dikenal dengan istilah leader member exchange LMX
Liden Maslyn, 1998. Pada kualitas hubungan LMX yang tinggi, terjadi suasana keramahan dan sikap saling percaya, saling mendukung, ketertarikan
interpersonal, dan loyalitas antara karyawan dengan pemimpin Deluga, 1994. Robins 2006 menjelaskan karyawan dengan LMX yang tinggi akan
dikategorikan kelompok in group. Pemimpin akan memberikan perhatian, kesempatan berinteraksi, dan dukungan secara personal yang lebih besar
terhadap kelompok in group Robins, 2006; Dulebhon et al, 2012. Keberadaan karyawan dalam situasi diperhatikan, mendapat dukungan dan kesempatan
berinteraksi sangat memungkinkan karyawan melakukan voice kepada pemimpin.
Hasil penelitian Botero dan Van Dyne 2009 membuktikan LMX yang tinggi mendorong individu melakukan voice. Hal ini dikarenakan pemimpin
memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk mengambil tindakan tertentu dalam organisasi. Selain itu, LMX yang tinggi dengan gaya kepemimpinan
yang berorientasi masa depan transformational, terbuka akan masukan dan inisiatif terbukti mendorong karyawan melakukan voice Detert Burris,
2007. Berdasarkan teori reciprocity yang diungkapkan oleh Cropanzano dan Mitchell dalam Zhao, 2014 karyawan yang memiliki kualitas LMX yang
tinggi dengan pemimpin akan memiliki tanggung jawab untuk membalas perlakuan dan memenuhi kewajban timbal balik tersebut dengan terlibat dalam
melakukan kinerja extra role. Voice merupakan salah satu perilaku yang termasuk extra role Van Dyne LePine,1998.
Sikap dari pemimpin akan membentuk kualitas hubungan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memengaruhi psychological ownership Mahyew et al, 2007. Ketika dimensi afeksi LMX tinggi, maka sikap pemimpin terhadap karyawan adalah menjalin
keakraban friendship dan saling menyukai secara interpersonal sehingga muncul perasaan yang nyaman Masylin Uhl-Bien, 2001. Situasi hubungan
yang nyaman memiliki kaitan dengan aspek psychological ownership yaitu have a place. Aspek have a place merupakan rasa nyaman berada di organisasi
serta merasa diterima oleh lingkungan kerja. Individu yang merasa nyaman berada diorganisasi akan mengembangkan rasa memiliki terhadap organisasi
Pierce et al, 2001. Selain itu, LMX yang tinggi akan membuat pemimpin memberikan
tanggung jawab yang lebih besar serta memberikan feedback atas hasil kerja setiap karyawan Brouer Harris, 2007. Kondisi LMX tersebut, akan
mengembangkan aspek psychological ownership karyawan yaitu; self-efficacy. Pemimpin akan memberikan tugas baru kepada karyawan yang telah berhasil
melakukan tugas sebelumnya. Keberhasilan melakukan tanggung jawab yang lama membuat individu memiliki efikasi diri untuk menyelesaikan tugas baru
dengan baik Pierce et al, 2001. Individu yang memiliki efikasi yang bagus pada suatu tugas di organisasi akan mengembangkan psychological ownership
pada organisasi tersebut Van Dyne Pierce, 2004. Penelitian yang dilakukan Pierce dalam Van Dyne Pierce, 2004
menunjukkan, rasa memiliki karyawan terhadap organisasi psychological ownership akan memengaruhi kemunculan voice. Hal ini dikarenakan
karyawan dengan rasa memiliki akan organisasi akan berusaha menjaga keberadaan organisasi berjalan baik Vandewalle, Van Dyne, Kostova
1995. Avey, Avolio, Crossley dan Luthan 2009 menambahkan, pendekatan promotive-oriented mendorong individu melakukan psychological ownership
39
yang didasari motivasi untuk mengembangkan dan melakukan peningkatan yang efektif bagi organisasi. Hal tersebut selaras dengan motif yang mendasari
individu melakukan prosocial voice. Individu secara sukarela menyampaikan ide, masukan, keprihatinan akan masalah organisasi dengan tujuan
memperbaiki organisasi kearah yang lebih baik Morrison, 2014; Van Dyne Botero, 2003. Dengan demikian peneliti memiliki sebuah logika berfikir yang
menjadi argumen untuk membangun sebuah hipotesis bahwa psychological ownership merupakan variabel yang memediasi hubungan Leader Member
Exchange LMX dan prosocial voice pada karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
E. Model Penelitian