134
5.3.2. Tipologi Jalan
Tipologi suatu tempat di kawasan permukiman tidak selalu sudah jelas, karena adanya unsur campuran antara sifat yang statis dan dinamis Krier,1997.
Bentuk elemen statis dan dinamis tersebut sangat menentukan watak secara tipologisnya Mc Clusky, 1979. Bangunan dan aspek fisik yang mempengaruhi
keberadaan suatu massa bangunan dianggap sebagai elemen statis. Jalan sebagai ruang penghubung merupakan elemen dinamis. Pola jalan di permukiman tidak
terencana biasanya terjadi secara tidak terencana juga. Hal ini sesuai dengan pendapat Kostof yang mengatakan bahwa pola sirkulasi jalan yang tidak terencana
biasa muncul diakibatkan pergerakan manusia di dalam permukiman. Pola sirkulasi jalan yang tidak beraturan akan memberi kesan yang menyenangkan,
penasaran dan kebahagiaan Kostof, 1991. Pada permukiman tidak terencana terdapat jalan utama dan jalan setapak. Jalan utama berukuran lebih besar
daripada jalan setapak. Jalan setapak muncul akibat perletakan area hunian yang tidak beraturan sehingga muncul ruang-ruang kosong di antara area hunian
Kostof,1991:69. Ruang-ruang kosong itulah yang dijadikan masyarakat sekitar permukiman untuk bersirkulasi dan berinteraksi.
Universitas Sumatera Utara
135
Berdasarkan hasil observasi di lapangan maka didapatkan data atau gambaran mengenai pola sirkulasi jalan pada Dusun 2 Desa Besilam Babussalam.
Gambar 5.75. Pola Jalan di Dusun 2 Desa Besilam Babusssalam Sumber: Digambar Ulang
Gambar 5.75 merupakan pola jalan yang terbentuk di Dusun 2 Desa Besilam Babussalam saat ini. Dimana pola jalan yang berwarna merah adalah
jalan utama permukiman dan yang berwarna kuning merupakan jalan setapak permukiman. Ukuran pada jalan utama sekitar 6-8 meter sedangkan pada jalan
setapak berkisar antara 1-3 meter. Jalan utama merupakan akses yang dapat dilalui
Universitas Sumatera Utara
136
oleh mobil maupun bus. Banyak pendatang yang mengunjungi perkampungan ini melewati jalan utama. Berdasarkan wawancara telah didapatkan fakta mengenai
pola sirkulasi jalan di permukiman ini terbentuk secara tidak terencana atau berdasarkan pergerakan warga di dalam permukiman. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Fernandez 2011 pola permukiman yang tidak terencana biasanya terbentuk karena kondisi lahan atau topografi yang datar. Permukiman dengan
bentuk seperti ini akan lebih mudah berkembang karena kemudahan dalam penambahan infrastrukturnya. Begitu juga dengan Dusun 2 Desa Besilam
Babussalam dimana kondisi lahannya berbentuk datar. Hal inilah yang menyebabkan sirkulasi jalan di dalamnya tidak berpola dan berbentuk linear.
Ukuran dan kondisi jalan yang ada di permukiman ini bermacam- macam. Ada yang berukuran 1 meter bahkan sampai 8 meter. Kondisi jalan ada yang
berbentuk tanah, aspal bahkan paving block. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.76.
Universitas Sumatera Utara
137
Gambar 5.76. Pola Jalan di pemukiman berdasarkan foto Sumber: Digambar Ulang
Jalan primer atau jalan utama pada permukiman tersebut memiliki ukuran yang lebar dan membelah permukiman di Dusun 2 Desa Besilam Babussalam.
Sedangkan jalan-jalan setapak muncul di antara perletakan rumah-rumah warga yang saling berdekatan sehingga menghasilkan ukuran yang kecil.
Jalan pada Gambar 5.77 adalah jalan utama di permukiman yang merupakan salah satu jalan pertama yang dibangun di Dusun 2 Desa Besilam
Babussalam. Jalan ini merupakan jalan penghubung antara Desa Besilam dan Tanjung Pura. Jalan ini membelah permukiman di Dusun 2 Desa Besilam
Universitas Sumatera Utara
138
Babussalam yang pada mulanya merupakan hutan belantara. Jalan di lokasi 1 memiliki ukuran yang paling lebar, yaitu sekitar 8 meter. Dulunya jalan ini terdiri
dari material tanah biasa. Akan tetapi dengan semakin banyaknya warga yang bermukim dan keadaan Desa Besilam sudah semakin pesat, maka jalan utama
permukiman ini diperkeras dengan menggunakan aspal.
Gambar 5.77. Tipe Jalan pada Lokasi 1 Sumber: Observasi Langsung
Di sepanjang jalan utama ini, sebahagian jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa perkebunan milik masyarakat Gambar 5.78. Sebahagian lagi
memiliki sisi kiri dan kanan berupa permukiman masyarakat Dusun 2 itu sendiri Gambar 5.79.
Universitas Sumatera Utara
139
Gambar 5.78. Tipologi Jalan pada Lokasi 1 Sumber: Digambar Ulang
Gambar 5.79. Tipologi Jalan pada Lokasi 1 Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
140
Selanjutnya adalah jalan yang berada di dekat kebun Gambar 5.80. Jalan tersebut juga termasuk jalan utama dan membelah permukiman di Dusun 2 Desa
Besilam Babussalam. Jalan di lokasi 2 ini memiliki ukuran lebar jalan sekitar 4-5 meter. Material yang digunakan pada jalan ini adalah paving block.
Gambar 5.80. Tipe Jalan pada Lokasi 2 Sumber: Observasi Langsung
Di sepanjang jalan utama ini, sebahagian jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa perkebunan milik masyarakat Gambar 5.81.
Universitas Sumatera Utara
141
Gambar 5.81. Tipologi Jalan pada Lokasi 2 Sumber: Digambar Ulang
Jalan pada Gambar 5.82 adalah jalan utama yang berada di samping permukiman. Jalan ini membelah permukiman di Dusun 2 Desa Besilam
Babussalam yang pada mulanya merupakan hutan belantara. Jalan di lokasi 3 memiliki ukuran sekitar 4 meter. Material yang digunakan pada jalan di lokasi 3
ini adalah paving block.
Universitas Sumatera Utara
142
Gambar 5.82. Tipe Jalan pada Lokasi 3 Sumber: Observasi Langsung
Pada sisi kiri jalan pada lokasi 3 ini berupa perkebunan milik masyarakat. Sedangkan pada sisi kanan berupa permukiman penghuni Dusun 2 Desa Besilam
Babussalam Gambar 5.83.
Gambar 5.83. Tipologi Jalan pada Lokasi 3 Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
143
Jalan pada Gambar 5.84 adalah jalan utama di permukiman yang merupakan salah satu jalan pertama yang dibangun di Dusun 2 Desa Besilam
Babussalam. Jalan ini merupakan jalan penghubung antara Desa Besilam dan Tanjung Pura. Jalan ini membelah permukiman di Dusun 2 Desa Besilam
Babussalam yang pada mulanya merupakan hutan belantara. Jalan pada lokasi ini merupakan jalan yang bersebelahan langsung dengan Mandarsah dan Rumah
Tuan Guru. Jalan di lokasi 1 memiliki ukuran yang paling lebar, yaitu sekitar 8 meter. Dulunya jalan ini terdiri dari material tanah biasa. Akan tetapi dengan
semakin banyaknya warga yang bermukim dan keadaan Desa Besilam sudah semakin pesat, maka jalan utama permukiman ini diperkeras dengan
menggunakan aspal.
Gambar 5.84. Tipe Jalan pada Lokasi 4 Sumber: Observasi Langsung
Universitas Sumatera Utara
144
Di sepanjang jalan utama ini, jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa permukiman penghuni Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Gambar 5.85.
Gambar 5.85. Tipologi Jalan pada Lokasi 4 Sumber: Digambar Ulang
Jalan pada Gambar 5.86 berada di bagian ujung permukiman dan termasuk ke jalan utama. Lebar jalan sekitar 4 meter dengan material jalan berupa tanah dan
kerikil.
Universitas Sumatera Utara
145
Gambar 5.86. Tipe Jalan pada Lokasi 5 Sumber: Observasi Langsung
Di sepanjang jalan utama ini, jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa permukiman penghuni Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Gambar 5.87.
Gambar 5.87. Tipologi Jalan pada Lokasi 5 Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
146
Jalan pada Gambar 5.88 berada di bagian ujung permukiman. Terletak di belakang tambak dan termasuk ke dalam jalan utama. Lebar jalan sekitar 4 meter
dengan material jalan berupa tanah dan kerikil.
Gambar 5.88. Tipe Jalan pada Lokasi 6 Sumber: Observasi Langsung
Pada sisi kiri jalan pada lokasi 6 ini berupa tambak ikan milik masyarakat. Sedangkan pada sisi kanan berupa permukiman penghuni Dusun 2 Desa Besilam
Babussalam Gambar 5.89.
Universitas Sumatera Utara
147
Gambar 5.89. Tipologi Jalan pada Lokasi 6 Sumber: Digambar Ulang
Jalan pada gambar 5.90 berada di tengah permukiman dan termasuk ke dalam jalan setapak. Jalan pada lokasi ini merupakan jalan yang bersebelahan
langsung dengan Makam Tuan Guru. Ukuran jalan sekitar 2 meter dengan material jalan berupa paving block.
Universitas Sumatera Utara
148
Gambar 5.90. Tipe Jalan pada Lokasi 7 Sumber: Observasi Langsung
Di sepanjang jalan utama ini, jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa permukiman penghuni Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Gambar 5.91.
Gambar 5.91. Tipologi Jalan pada Lokasi 7 Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
149
Jalan berikutnya berada di sekitar rumah warga dan termasuk ke dalam kategori jalan setapak karena ukurannya hanya berkisar 1,5 meter. Material jalan
ini terbuat dari tanah biasa seperti pada Gambar 5.92.
Gambar 5.92. Tipe Jalan pada Lokasi 8 Sumber: Observasi Langsung
Di sepanjang jalan utama ini, jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa perkebunan milik masyarakat Gambar 5.93.
Universitas Sumatera Utara
150
Gambar 5.93. Tipologi Jalan pada Lokasi 8 Sumber: Digambar Ulang
Jalan berikutnya berada di sekitar rumah warga dan termasuk ke dalam kategori jalan setapak karena ukurannya hanya berkisar 1 meter. Material jalan ini
terbuat dari tanah biasa seperti pada Gambar 5.94.
Gambar 5.94. Tipe Jalan pada Lokasi 9 Sumber: Observasi Langsung
Universitas Sumatera Utara
151
Pada sisi kanan jalan pada lokasi 9 ini berupa perkebunan milik masyarakat. Sedangkan pada sisi kiri berupa permukiman penghuni Dusun 2 Desa
Besilam Babussalam Gambar 5.95.
Gambar 5.95. Tipologi Jalan pada Lokasi 9 Sumber: Digambar Ulang
Jalan berikutnya berada di sekitar rumah warga dan kebun yang termasuk ke dalam kategori jalan setapak karena ukurannya hanya berkisar 3 meter.
Material jalan ini terbuat dari paving block seperti pada Gambar 5.96.
Universitas Sumatera Utara
152
Gambar 5.96. Tipe Jalan pada Lokasi 10 Sumber: Observasi Langsung
Di sepanjang jalan utama ini, jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa perkebunan milik masyarakat Gambar 5.97.
Gambar 5.97. Tipologi Jalan pada Lokasi 10 Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
153
Jalan berikutnya muncul di antara perletakan rumah- rumah warga yang saling berdekatan sehingga menghasilkan ukuran yang kecil. Jalan tersebut
termasuk ke dalam kategori jalan setapak karena ukurannya hanya berkisar 2 meter. Material jalan ini terbuat dari tanah biasa seperti pada Gambar 5.98.
Gambar 5.98. Tipe Jalan pada Lokasi 11 Sumber: Observasi Langsung
Di sepanjang jalan utama ini, jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa permukiman penghuni Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Gambar 5.99.
Universitas Sumatera Utara
154
Gambar 5.99. Tipologi Jalan pada Lokasi 11 Sumber: Digambar Ulang
Universitas Sumatera Utara
155
Adapun klasifikasi tipologi jalan pada Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Langkat secara ringkas ditunjukkan pada tabel 5.3 di bawah ini.
Tabel 5.3 Tipologi Jalan pada Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Langkat
Tipologi Jalan Keterangan
Tipologi Jalan pada Lokasi 1 - Merupakan jalan utama yang
membelah permukiman Dusun 2 - Jalan memiliki lebar 8 meter
- Sebahagian jalan memiliki sisi kiri dan kanan berupa perkebunan
masyarakat Dusun 2 - Sebahagian lagi memiliki sisi kiri dan
kanan berupa permukiman masyarakat Dusun 2 itu sendiri
- Bangunan pada sisi kiri dan kanan memiliki ketinggian 1 lantai
- Jarak bangunan terhadap jalan utama 3 meter
- Material jalan berupa aspal
Universitas Sumatera Utara
156
Tipologi Jalan Keterangan
Tipologi Jalan pada Lokasi 2 - Merupakan jalan utama yang
membelah permukiman Dusun 2 - Jalan memiliki lebar 4-5 meter
- Di sepanjang jalan utama memiliki sisi kiri dan kanan berupa perkebunan
masyarakat Dusun 2 - Material jalan berupa paving block
Tipologi Jalan pada Lokasi 3 - Merupakan jalan utama yang
membelah permukiman Dusun 2 - Jalan memiliki lebar 4 meter
- Pada sisi kiri jalan berupa perkebunan milik masyarakat sedangkan pada sisi
kanan jalan berupa permukiman masyarakat Dusun 2
- Material jalan berupa paving block
Universitas Sumatera Utara
157
Tipologi Jalan Keterangan
Tipologi Jalan pada Lokasi 4
- Merupakan jalan utama yang membelah permukiman Dusun 2
- Jalan memiliki lebar 8 meter - Pada sisi kiri dan kanan jalan utama
berupa permukiman masyarakat Dusun 2 itu sendiri
- Bangunan pada sisi kiri dan kanan memiliki ketinggian 1 lantai
- Jarak bangunan terhadap jalan utama 3 meter
- Material jalan berupa aspal
Universitas Sumatera Utara
158
Tipologi Jalan Keterangan
Tipologi Jalan pada Lokasi 5 - Merupakan jalan utama yang
membelah permukiman Dusun 2 - Jalan memiliki lebar 4 meter
- Pada sisi kiri dan kanan jalan berupa permukiman masyarakat Dusun 2
- Material jalan berupa tanah dan kerikil
Tipologi Jalan pada Lokasi 6
- Merupakan jalan utama yang membelah permukiman Dusun 2
- Jalan memiliki lebar 4 meter - Pada sisi kiri jalan berupa tambak ikan
milik masyarakat sedangkan pada sisi kanan jalan berupa permukiman
masyarakat Dusun 2 - Material jalan berupa tanah dan
kerikil
Universitas Sumatera Utara
159
Tipologi Jalan Keterangan
Tipologi Jalan pada Lokasi 7
- Merupakan jalan setapak - Jalan memiliki lebar 2 meter
- Pada sisi kiri dan kanan jalan setapak berupa permukiman masyarakat
Dusun 2 - Material jalan berupa paving block
Tipologi Jalan pada Lokasi 8 - Merupakan jalan setapak
- Jalan memiliki lebar 1,5 meter - Pada sisi kiri dan kanan jalan setapak
berupa perkebunan masyarakat Dusun 2
- Material jalan berupa tanah biasa
Universitas Sumatera Utara
160
Tipologi Jalan Keterangan
Tipologi Jalan pada Lokasi 9 - Merupakan jalan setapak
- Jalan memiliki lebar 1 meter - Pada sisi kiri jalan setapak berupa
permukiman masyarakat Dusun 2 sedangkan pada sisi kanan jalan
setapak berupa perkebunan milik masyarakat Dusun 2
- Material jalan berupa tanah biasa
Tipologi Jalan pada Lokasi 10 - Merupakan jalan setapak
- Jalan memiliki lebar 3 meter - Pada sisi kiri dan kanan jalan setapak
berupa perkebunan masyarakat Dusun 2
- Material jalan berupa paving block
Universitas Sumatera Utara
161
Tipologi Jalan Keterangan
Tipologi Jalan pada Lokasi 11 - Merupakan jalan setapak
- Jalan memiliki lebar 2 meter - Pada sisi kiri dan jalan setapak berupa
permukiman masyarakat Dusun 2 - Material jalan berupa tanah biasa
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola jalan pada Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Langkat terjadi secara tidak terencana.
Pola jalan di permukiman tidak terencana biasanya terjadi secara tidak terencana juga. Hal ini sesuai dengan pendapat Kostof yang mengatakan bahwa pola
sirkulasi jalan yang tidak terencana biasa muncul diakibatkan pergerakan manusia di dalam permukiman. Pola sirkulasi jalan yang tidak beraturan akan memberi
kesan yang menyenangkan, penasaran dan kebahagiaan Kostof, 1991. Pada Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Langkat terdapat jalan utama dan jalan
setapak. Jalan utama berukuran lebih besar daripada jalan setapak. Jalan setapak muncul akibat perletakan area hunian yang tidak beraturan sehingga muncul
ruang-ruang kosong di antara area hunian Kostof,1991:69. Ruang-ruang kosong itulah yang dijadikan masyarakat sekitar permukiman untuk bersirkulasi dan
Universitas Sumatera Utara
162
berinteraksi. Salah satu hal yang menjadi ciri khas mengenai pola jalan di Dusun 2 Desa Besilam Babussalam yang didapat dari wawancara adalah nama jalan
tersebut. Jalan di sekitar Dusun 2 tersebut hanya diberi nama Jalan Syekh Abdul Wahab dikarenakan pendiri permukiman ini sendiri adalah Tuan Guru Syekh
Abdul Wahab.
5.3.3. Orientasi Bangunan Terhadap Jalan