39
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang ditemukan oleh peneliti berdasarkan kajian-kajian teori mengenai terbentuknya suatu permukiman diantaranya didapat dari teori
Kostof 1991 yaitu tentang peran tokoh pendiri suatu permukiman yang bisa berasal dari kalangan apa pun. Selain pendirinya terdapat juga teori yang
mengatakan tentang motivasi dibalik terbentuknya permukiman Kostof, 1991, dan seterusnya. Adapun proses dihasilkannya variabel-variabel dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Dasar Peneliti Menghasilkan Variabel dan Membuat Metodologi
Teori Variabel
Data yang diperlukan
Metodologi
Terbentuknya Suatu Permukiman
Setiap orang
mampu mendirikan tempat tinggal.
Kumpulan orang
dapat membangun area hunian
yang lambat laun akan tumbuh
menjadi permukiman
Kostof, 1991:12
Tokoh yang berperan
dalam terbentuknya
suatu permukiman
Wawancara dengan
pendiri permukiman
Dusun 2 Desa Besilam-
Babussalam Penelitian historis dengan
menginterpretasi hasil
wawancara terhadap
kaitannya dengan teori
Universitas Sumatera Utara
40
Teori Variabel
Data yang diperlukan
Metodologi
Sebelum membentuk permukiman, orang-orang
cenderung hidup berkelompok dan tinggal
bersama pada tempat- tempat tertentu Marpaung
dan Alip, 2009 Motivasi
membentuk permukiman
Wawancara dengan
tokoh- tokoh penting di
kawasan penelitian
mengenai latar
belakang terbentuknya
Desa Besilam
Babussalam Langkat
Penelitian historis dengan menginterpretasi
hasil wawancara
terkait motivasi
masyarakat dalam
membentuk permukiman dengan teori
yang ada
Pada awalnya
suatu permukiman adalah sebuah
hutan belantara
yang dibuka
untuk dijadikan
perkampungan Kostof,
1991 Asal mula
terbentuknya permukiman
Wawancara dengan tokoh-
tokoh penting di kawasan
penelitian mengenai awal
mula berdirinya permukiman di
Desa Besilam Babussalam
Langkat Penelitian historis dengan
menginterpretasi hasil wawancara terkait asal
mulaterbentuknya permukiman dengan teori
yang ada
Universitas Sumatera Utara
41
Teori Variabel
Data yang diperlukan
Metodologi
Permukiman yang Tumbuh Secara Tidak Terencana
Pada dasarnya
bentuk permukiman terdiri dari
dua jenis,
yaitu permukiman terencana dan
permukiman tidak
terencana Kostof,1991:43 Permukiman
terencana dan
permukiman tidak
terencana Perkembangan
pola permukiman Metoda
diachronic reading yaitu penelusuran
terhadap asal-usul
terbentuknya permukiman
Awal terbentuknya
permukiman adalah ketika individu
mendatangi sebuah tempat kemudian
memiliki keturunan yang selanjutnya
akan bertambah dan membentuk
suatu permukiman Kostof, 1991:43
Masyarakat Dusun
2 Desa
Besilam Babussalam
Langkat Wawancara
mengenai peran
sekumpulan orang dalam
terbentuknya permukiman
di Desa
Besilam- Babussalam
Dusun 2 Penelitian historis dengan
menginterpretasi hasil
wawancara terkait peran sekumpulan
orang terhadap
terbentuknya permukiman
Universitas Sumatera Utara
42
Teori Variabel
Data yang diperlukan
Metodologi
Budaya dalam Permukiman
Bangunan hunian
di kawasan permukiman tidak
terencana merupakan
manifestasi dari nilai-nilai budaya
masyarakat penghuninya
Rapoport, 1969
Nilai-nilai dan
norma yang melatar
belakangi terbentuknya
permukiman Wawancara
mengenain nilai
dan norma yang berpengaruh
kepada bentuk
bangunan Metode
kualitatif, menghubungkan
hasil wawancara tentang nilai
yang dianut
oleh masyarakat
Budaya, kepercayaan dan struktur sosial memiliki
peranan penting dalam berkembangnya suatu
permukiman Kostof, 1991:62
Unsur kebudayaan
dan kepercayaan
di suatu permukiman
Melakukan wawancara terkait
unsur budaya yang ada di
Dusun 2 Desa Besilam
Babussalam Langkat
Penelitian historis dengan menginterpretasi hasil
wawancara terkait kebudayaan dan
mengaitkannya terhadap teori
Universitas Sumatera Utara
43
Teori Variabel
Data yang diperlukan
Metodologi
Tipologi Permukiman
Menurut Muratory
hal yang
dapat diidentifikasitipologinya
adalah tata bangunan, jalan dan
ruang luar
McLoughlin,1969 Jalan
Ruang Luar Tata
bangunan Tipologi Jalan
Tipologi Ruang Luar
Tipologi Bangunan
Peneliti melakukan observasi dan rekam foto
di lapangan Kemudian
menggambarkannya dalam bentuk cad
Tipologi permukiman dapat terbentuk dengan
perencanaan maupun tanpa perencanaan.
Kostof, 1991. Tipologi
permukiman Tipologi
permukiman etnis Melayu di Dusun
2 Desa Besilam Babussalam
Langkat Metode deskriptif
mengenai dengan menginterpreasi data
terkait tipologi Dusun 2 Desa Besilam Babussalam
Langkat melalui peta kawasan kajian
Ruang luar pada permukiman tradisional
akan menjadi ruang public tempat aktivitas bersama.
Kostof,1991. Ruang luar
Tipologi dan fungsi ruang luar
Metode deskriptif mengenai dengan
menginterpreasi data terkait ruang luar ruang
terbuka dan jalan
Universitas Sumatera Utara
44
Teori Variabel
Data yang diperlukan
Metodologi
Tipologi suatu tempat di kawasan permukiman
karena adanya sifat yang statis dan dinamis
Krier,1997. Bangunan dan aspek fisik
yang mempengaruhi keberadaan suatu massa
bangunan dianggap sebagai elemen statis. Jalan sebagai
ruang penghubung merupakan elemen dinamis
Bangunan dan jalan
pada Dusun 2 Desa
Besilam Babussalam
Langkat Tipologi
Bangunan Tipologi Jalan
Penelitian kualitatif dengan melakukan
observasi dan rekam foto di lapangan
Kemudian menggambar ulang dalam bentuk cad
dan melakukan analisa terkait teori
3.3 Populasi Sampel