44
Teori Variabel
Data yang diperlukan
Metodologi
Tipologi suatu tempat di kawasan permukiman
karena adanya sifat yang statis dan dinamis
Krier,1997. Bangunan dan aspek fisik
yang mempengaruhi keberadaan suatu massa
bangunan dianggap sebagai elemen statis. Jalan sebagai
ruang penghubung merupakan elemen dinamis
Bangunan dan jalan
pada Dusun 2 Desa
Besilam Babussalam
Langkat Tipologi
Bangunan Tipologi Jalan
Penelitian kualitatif dengan melakukan
observasi dan rekam foto di lapangan
Kemudian menggambar ulang dalam bentuk cad
dan melakukan analisa terkait teori
3.3 Populasi Sampel
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan penelitian historis dan deskriptif.
Dalam melaksanakan penelitian historis, peneliti melakukan wawancara atau depth interview dengan tokoh masyarakat penting yang memahami sosial-budaya
yang ada di Desa Besilam-Babussalam Dusun 2. Kriteria dalam menentukan populasi atau sampel untuk dilakukannya wawancara diantaranya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
45
1 Orang atau tokoh tersebut harus memahami sejarah awal terbentuknya permukiman Desa Besilam-Babussalam Dusun 2; 2 Orang atau tokoh tersebut
harus mengetahui asal mula bermukimnya suku Melayu di permukiman tersebut; 3 Orang atau tokoh tersebut harus tinggal dan hidup di Desa Desa Besilam-
Babussalam Dusun 2 dalam jangka waktu yang cukup lama. Berikutnya dalam melaksanakan metode penelitian deskriptif, peneliti
akan melakukan pengamatan terhadap bentuk permukiman Desa Besilam- Babussalam Dusun 2. Adapun kriteria kawasan tersebut dapat dijadikan sampel
untuk penelitian adalah sebagai berikut: 1 Permukiman atau area hunian tersebut harus didominasi oleh etnis Melayu; 2 Permukiman atau area hunian tersebut
harus berada di dalam Desa Besilam-Babussalam Dusun 2; 3 Tidak ada peran atau campur tangan pemerintah maupun perencana kawasan dalam pembangunan
area hunian yang menjadi kawasan penelitian.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri
dari 2 data yaitu data primer dan data sekunder. Adapun data yang diperlukan dan cara memperolehnya adalah:
3.4.1 Data Sekunder
Adapun data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah peta. Peta kawasan penelitian didapatkan dari google map, setelah mendapatkan titik
Universitas Sumatera Utara
46
lokasi yang dimaksud pada google map, peneliti kemudian akan melakukan pencocokan pada tapak kawasan penelitian agar peta kawasan yang digunakan
tepat. Setelah mendapatkan peta kawasan yang tepat, peneliti akan mengubahnya ke dalam bentuk cad dan memulai metode figure ground. Metode figure ground
dilakukan dalam rangka menemukan dan meneliti pola-pola permukiman yang ada, cara ini dipilih karena penerapannya yang tidak begitu sulit dan praktis.
3.4.2 Data Primer
Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dan observasi lapangan. Data primer berupa hasil wawancara didapatkan melalui
wawancara atau depth interview dengan tokoh penting terkait kawasan penelitian. Adapun pertanyaan yang akan diajukan terhadap tokoh penting yang dimaksud
diantaranya:
1. Sudah berapa lama Anda tinggal di Desa Besilam-Babussalam Dusun 2? 2. Bagaimana pada mulanya keadaan Desa ini?
3. Bagaimana tumbuhnya bangunan di Desa Besilam-Babussalam Dusun 2? 4. Bagaimana awal bermukimnya etnis Melayu di desa ini?
5. Apakah ada peran individu dalam terbentuknya permukiman yang didominasi etnis melayu ini?
Adapun observasi yang akan dilakukan di lapangan diantaranya dengan cara melakukan pengamatan secara bergerak dalam kawasan penelitian. Selama
Universitas Sumatera Utara
47
menyusuri permukiman yang dijadikan kawasan penelitian, peneliti sembari melakukan merekam pola-pola yang ada dengan cara rekam foto.
3.5 Metoda Analisa Data
Adapun metoda analisa data yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah metode diachronic reading. Metode analisa ini dipilih terkait analisa yang
dilakukan dalam metode ini adalah dengan melakukan penelurusan terhadap asal usul suatu terbentuknya suatu permukiman. Interpretasi data yang dihasilkan
diantaranya berupa gambar, peta gambar yang berasal dari visualisasi data lapangan. Selanjutnya melakukan analisa berdasarkan hasil wawancara yang telah
didapat dan mengkaitkannya dengan teori-teori mengenai terbentuknya permukiman secara tidak terencana. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap
ketepatan teori yang dipakai terhadap proses yang terjadi di kawasan penelitian. Dalam melakukan wawancara, peneliti juga akan melakukan penggambaran
secara skematik untuk menemukan pola-pola awal mengenai keadaan awal lingkungan narasumber atau tokoh yang diwawancara. Adapun metoda analisa
untuk tipologi bangunan, jalan dan ruang luar peneliti melakukan observasi langsung dan rekam foto di lapangan. Kemudian peneliti melakukan
penggambaran skematik dalam bentuk cad.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV DATA FISIK
4.1. Gambaran Umum Area Penelitian
4.1.1. Letak Geografis
Kecamatan Padang Tualang merupakan wilayah yang berada dalam Kabupaten Langkat Gambar 4.1. Secara geografis Kecamatan
Padang Tualang berada pada 3 °
41’28’’-3 °
54’48” Lintang Utara, 98
° 14’00” - 98
° 25’30” Bujur Timur dan terletak 11 meter di atas
permukaan laut. Kecamatan Padang Tualang memiliki luas wilayah ± 22.114 Ha 221,14 Km² yang terdiri dari 12 DesaKelurahan.
DesaKelurahan tersebut adalah Desa Serapuh ABC, Desa Buluh Telang Desa Bukit Sari, Desa Kwala Besilam, Desa Besilam, Desa Tanjung
Selamat, Desa Jati Sari, Desa Tanjung Putus, Desa Sukaramai, Desa Tebing Tanjung Selamat dan Desa Banjaran Raya. Kecamatan ini secara
administratif berbatasan dengan: Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Pura dan Gebang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Serangan Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sawit Seberang
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Wampu dan Hinai
Universitas Sumatera Utara