164
Jalan di permukiman tersebut dapat dibagi 2 yaitu:
1. Jalan Utama
Jalan-jalan utama di Dusun 2 Desa memiliki karakteristik yang sama, yaitu membujur dari selatan ke utara. Jalan-jalan tersebut memiliki
peranan yang dominan dalam skala permukiman karena merupakan akses utama menuju Kampung Besilam dan Jalan penghubung menuju Tanjung
Pura. Karakter jalan utama di Dusun 2 Desa Besilam Babussalam adalah sebagai berikut:
a. Tipologi Orientasi Bangunan terhadap Jalan Utama
Gambar 5.101 Tipologi Orientasi Bangunan pada area 1
Bangunan yang berorientasi terhadap jalan utama cenderung tidak memiliki Garis Sempadan Bangunan GSB yang sama. Hal tersebut
dikarenakan pemilik bangunan mendirikan tempat tinggalnya tidak melibatkan pemerintah dan atau perancang. Bangunan pada umumnya berbentuk 4 persegi
panjang dengan dimensi 8x16 meter. Dengan kata lain, sisi yang dimensinya
Universitas Sumatera Utara
165
lebih pendek cenderung berorientasi terhadap jalan. Sedangkan sisi yang dimensinya lebih panjang cenderung berorientasi menjauhi jalan. Sisi yang
lebih panjang cenderung berhadapan langsung dengan bangunan sebelahnya. Sehingga di antara massa bangunan terdapat ruang terbuka yang sering
digunakan oleh masyarakat penghuni Dusun 2 sebagai ruang sosialisasi dan atau interaksi antar penghuni. Dari observasi di lapangan diketahui bahwa pola
jalan pada area 1 berbentuk linear. Jalan membujur dari selatan ke utara. Pola jalan berbentuk linear karena dipengaruhi oleh orientasi rumah tinggal yang
menghadap timur barat menghadap jalan. Hal ini merupakan jalur utama pencapaian terhadap rumah-rumah yang letaknya di kedua sisi jalan Gambar
5.101
2. Jalan Setapak Lorong
Pada permukiman Dusun 2 Desa Besilam Babussalam terdapat jalan- jalan setapak lorong yang berhubungan dengan jalan utama. Jalan-jalan ini
berada di samping utara dan selatan di antara samping bangunan rumah tinggal atau bangunan lainnya dengan mayoritas berorientasi ke arah timur
dan barat. Dapat dilihat pada karakter berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
166
a. Tipe 1
Gambar 5.102 Tipologi Orientasi Bangunan pada area 2
Bangunan yang berorientasi terhadap jalan setapak cenderung tidak memiliki Garis Sempadan Bangunan GSB yang sama. Hal tersebut
dikarenakan pemilik bangunan mendirikan tempat tinggalnya tidak melibatkan pemerintah dan atau perancang. Bangunan pada umumnya terbentuk secara
tidak beraturan. Ada yang berbentuk persegi panjang, bentuk L dan bentuk T. Pada sebahagian bangunan cenderung berorientasi terhadap jalan utama.
Sedangkan sebahagian bangunan yang lain berorientasi terhadap jalan setapak. Pada tipe 2 ini terdapat ruang terbuka yang sering digunakan oleh masyarakat
penghuni sebagai ruang bersosialisasi dan atau interaksi antar penghuni. rumah yang letaknya di kedua sisi jalan. Dari hasil observasi di lapangan maka dapat
disimpulkan bahwa pola jalan pada area 2 berbentuk linear. Pola jalan berbentuk linear karena dipengaruhi oleh orientasi rumah tinggal yang
Universitas Sumatera Utara
167
menghadap timur barat menghadap jalan. Jalan setapak terletak di sebelah barat permukiman dengan lebar 3 meter Gambar 5.102.
b. Tipe 2
Gambar 5.103 Tipologi Orientasi Bangunan pada area 3
Bangunan yang berorientasi terhadap jalan setapak cenderung tidak memiliki Garis Sempadan Bangunan GSB yang sama. Hal tersebut
dikarenakan pemilik bangunan mendirikan tempat tinggalnya tidak melibatkan pemerintah dan atau perancang. Bangunan pada umumnya berbentuk 4 persegi
panjang dengan dimensi 12x20 meter. Dengan kata lain, sisi yang dimensinya lebih pendek cenderung berorientasi terhadap jalan utama. Sedangkan sisi yang
dimensinya lebih panjang cenderung berorientasi menjauhi jalan dan atau berorientasi terhadap jalan setapak. Sisi yang lebih panjang cenderung
berhadapan langsung dengan bangunan sebelahnya. Sehingga di antara massa bangunan terdapat ruang terbuka yang sering digunakan oleh masyarakat
penghuni Dusun 2 sebagai ruang sosialisasi dan atau interaksi antar penghuni.
Universitas Sumatera Utara
168
Dari hasil observasi di lapangan maka dapat diketahui bahwa pola jalan pada area 3 berbentuk linear dengan lebar jalan 3 meter. Jalan membujur pada timur
dan barat. Orientasi rumah-rumah yang mengitari jalan ini, menghadap utara dan selatan sehingga jalan-jalan ini membujur di samping rumah Gambar
5.103
c. Tipe 3
Gambar 5.104 Tipologi Orientasi Bangunan pada area 4
Bangunan yang berorientasi terhadap jalan setapak cenderung tidak memiliki Garis Sempadan Bangunan GSB yang sama. Hal tersebut
dikarenakan pemilik bangunan mendirikan tempat tinggalnya tidak melibatkan pemerintah dan atau perancang. Bangunan pada umumnya berbentuk 4 persegi
panjang dengan dimensi 6x12 meter. Perletakan bangunan pada Gambar 5.104 sangat tidak terencana. Hal ini dapat dilihat dari susunan rumah yang terkesan
acak. Untuk mendapatkan jalan utama, masyarakat harus melalui jalan setapak dan melewati rumah-rumah warga. Dengan kata lain, jalan setapak di sekitar
Universitas Sumatera Utara
169
rumah warga sering digunakan oleh masyarakat penghuni Dusun 2 sebagai ruang sosialisasi dan atau interaksi antar penghuni. Dari hasil observasi di
lapangan maka dapat diketahui bahwa pola jalan pada area 4 berbentuk linear dengan lebar jalan 2 meter. Jalan membujur pada utara dan selatan. Rumah-
rumah yang berada di ujung bagian utara berorientasi ke jalan setapak, sehingga jalan ini berada di samping rumah. Orientasi rumah menghadap ke
jalan setapak. Dalam hal ini rumah mengelilingi jalan setapak. Pada jalan area 4 terdapat percabangan jalan Gambar 5.104.
d. Tipe 4
Gambar 5.105 Tipologi Orientasi Bangunan pada area 5
Bangunan yang berorientasi terhadap jalan setapak cenderung tidak memiliki Garis Sempadan Bangunan GSB yang sama. Hal tersebut
dikarenakan pemilik bangunan mendirikan tempat tinggalnya tidak melibatkan pemerintah dan atau perancang. Pada Gambar 5.105 dapat dilihat beberapa
bangunan menjauhi jalan utama. Hal ini dikarenakan pada bagian muka
Universitas Sumatera Utara
170
bangunan terdapat pekarangan warga, sehingga untuk mendapatkan akses masuk bangunan penghuni harus melalui jalan setapak. Dari hasil observasi di
lapangan maka dapat disimpulkan bahwa pola jalan pada area 5 berbentuk linear dengan lebar jalan 2 meter. Jalan membujur pada timur dan barat. Pola
jalan berbentuk linear karena dipengaruhi oleh orientasi rumah tinggal yang menghadap utara dan selatan atau menghadap jalan Gambar 5.105.
Adapun klasifikasi tipologi orientasi bangunan terhadap jalan pada Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Langkat secara ringkas ditunjukkan pada
tabel 5.4 di bawah ini.
Tabel 5.4. Tipologi Orientasi Bangunan Terhadap Jalan pada Dusun 2 Desa Besilam Babussalam Langkat
Tipologi Orientasi Bangunan Keterangan
Area 1 - Bangunan yang berorientasi terhadap jalan
utama cenderung tidak memiliki Garis Sempadan Bangunan GSB yang sama
- Bangunan pada umumnya berbentuk 4 persegi panjang dengan dimensi 8x16 meter
- Sisi yang dimensinya lebih pendek cenderung berorientasi terhadap jalan
Universitas Sumatera Utara
171
- Sedangkan sisi yang dimensinya lebih panjang cenderung berorientasi menjauhi
jalan - Sisi yang lebih panjang cenderung
berhadapan langsung dengan bangunan sebelahnya sehingga di antara massa
bangunan terdapat ruang terbuka yang sering digunakan oleh masyarakat penghuni
Dusun 2 sebagai ruang sosialisasi dan atau interaksi antar penghuni.
Area 2 Bangunan yang berorientasi terhadap jalan
setapak cenderung tidak memiliki Garis Sempadan Bangunan GSB yang sama.
Bangunan pada umumnya terbentuk secara tidak beraturan. Ada yang berbentuk persegi
panjang, bentuk L dan bentuk T - Pada sebahagian bangunan cenderung
berorientasi terhadap jalan utama - Sedangkan sebahagian bangunan yang lain
Universitas Sumatera Utara
172
berorientasi terhadap jalan setapak - Pada tipe 2 ini terdapat ruang terbuka yang
sering digunakan oleh masyarakat penghuni sebagai ruang bersosialisasi dan atau
interaksi antar penghuni. rumah yang letaknya di kedua sisi jalan.
Area 3
- Bangunan yang berorientasi terhadap jalan setapak cenderung tidak memiliki Garis
Sempadan Bangunan GSB yang sama - Bangunan pada umumnya berbentuk 4
persegi panjang dengan dimensi 12x20 meter
- Sisi yang dimensinya lebih pendek cenderung berorientasi terhadap jalan
utama sedangkan sisi yang dimensinya lebih panjang cenderung berorientasi menjauhi
jalan dan atau berorientasi terhadap jalan setapak
Universitas Sumatera Utara
173
- Sisi yang lebih panjang cenderung berhadapan langsung dengan bangunan
sebelahnya sehingga di antara massa bangunan terdapat ruang terbuka yang
sering digunakan oleh masyarakat penghuni Dusun 2 sebagai ruang sosialisasi dan atau
interaksi antar penghuni.
Area 4 - Bangunan yang berorientasi terhadap jalan
setapak cenderung tidak memiliki Garis Sempadan Bangunan GSB yang sama
- Bangunan pada umumnya berbentuk 4 persegi panjang dengan dimensi 6x12 meter
- Perletakan bangunan terkesan acak - Untuk mendapatkan jalan utama,
masyarakat harus melalui jalan setapak dan melewati rumah-rumah warga
- Jalan setapak digunakan oleh masyarakat sebagai ruang sosialisasi dan atau interaksi
antar penghuni
Universitas Sumatera Utara
174
Tipologi Orientasi Bangunan Keterangan
Area 5
- Bangunan yang berorientasi terhadap jalan setapak cenderung tidak memiliki Garis
Sempadan Bangunan GSB yang sama - Beberapa bangunan menjauhi jalan utama
karena pada bagian muka bangunan terdapat pekarangan warga, sehingga untuk
mendapatkan akses masuk bangunan penghuni harus melalui jalan setapak
Berdasarkan pada pengamatan di lapangan dan juga dengan melihat peta jaringan jalan perkampungan Dusun 2 Desa Besilam Babussalam, dapat terlihat
adanya pola-pola permukiman yang bentuknya linear sebagai salah satu karakternya, serta pola linear permukiman di sepanjang jalan-jalan utama dapat
diketahui pula perkembangan permukiman pada kawasan ini tidak direncanakan unplanned. Jalan-jalan utama pada kawasan ini terletak membujur dari selatan
ke utara. Pada lingkungan permukiman di sekitar jalan-jalan utama pada kawasan ini terdapat pula jalan setapak lorong yang saling menghubungkan. Jaringan
jalan yang berbentuk linear dapat memberikan kemudahan pergerakan dari suatu daerah ke daerah lainnya dalam satu kawasan karena saling berpotongan. Dengan
Universitas Sumatera Utara
175
adanya pemusatan permukiman Dusun 2 Desa Besilam Babussalam di sepanjang jalan utama, maka jalan setapak atau lorong memiliki fungsi utama sebagai jalur
penghubung antara kedua jalan utama tersebut dan juga letak permukiman di kawasan tersebut.
5.3.4. Tipologi Ruang Luar