64
1. Pengaruh tradisi terhadap tumbuhnya permukiman di Dusun 2 Desa Besilam Babussalam
Dalam kehidupan masyarakat Melayu, tradisi merupakan satu hal yang sangat penting dalam mendirikan suatu permukiman. Pada
permukiman Melayu kita akan menjumpai adanya perbedaan atau karakteristik tertentu, baik tata kehidupan maupun lingkungan
permukimannya. Bagi orang Melayu, permukiman atau perkampungan haruslah dibangun penuh perhitungan, karena disanalah mereka menetap
turun temurun. Permukiman dibangun dengan landasan adat atau budaya serta kepercayaan yang dianutnya, kemudian disempurnakan dengan
“larang pantang” yang diberlakukan secara ketat. Orang-orang tua Melayu mengingatkan: “dalam menyusuk atau membangun kampung, adat
dipegang lembaga dijunjung” atau dikatakan: “apabila hendak menusuk kampung, adat dipakai lembaga dihitung, supaya tuah apat besambung,
supaya rezeki terus melambung”. Ketentuan adat tentang membangun kampung atau permukiman disebut “Adat Menusuk Kampung” atau “Adat
Membangun Kampung”. Dahulu, ketentuan adat inilah yang menjadi acuan dasar dari masyarakat setempat dalam membuat perkampungan.
Ketentuan adat ini memberi petunjuk bahwa masyarakat Melayu tidaklah membuat perkampungan dengan sesuka hati, tetapi melalui proses
yang panjang. Hal ini membuktikan bahwa mereka membangun perkampungan dengan perhitungan yang cermat, agar kampung itu
memberikan manfaat bagi penghuninya. Selain itu juga menimbulkan rasa
Universitas Sumatera Utara
65
aman dan sejahtera, serta memberi peluang untuk pengembangan perkampungan ke masa depannya.
Acuan di atas memberi petunjuk betapa ketat dan cermatnya ketentuan adat tentang membangun suatu perkampungan. Orang tua
menegaskan di dalam menyusuk kampung adat dipakai lembaga dijunjung, atau dikatakan apabila kampung hendak didirikan, adat dan undang jadi
pedoman, pantang dan larang jadi pegangan, musyawarah mufakat jadi landasan.
2. Pengaruh pendidikan dan ilmu terhadap tumbuhnya permukiman di Dusun 2 Desa Besilam Babussalam