Tipe Pengujian Pengendalian Prosedur Untuk Melaksanakan Pengujian Pengendalian

2. Tipe Pengujian Pengendalian

Ada dua tipe pengujian pengendalian, yaitu: Abdul Halim, 1995:199 1. Concurrent test of control yaitu pengujian pengendalian yang dilaksanakan seiring dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai pengendalian intern. 2. Pengujian pengendalian tambahan atau yang direncanakan additional or planned test of control yaitu pengujian yang dilaksanakan selama pekerjaan lapangan.

3. Prosedur Untuk Melaksanakan Pengujian Pengendalian

Ada empat prosedur untuk melaksanakan pengujian pengendalian, yaitu: Abdul Halim 1995:200 1. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan dilakukan berkaitan dengan evaluasi atas kinerja tugas mereka. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan pada umumnya tidak akan menghasilkan bukti yang kuat mengenai efektivitas operasi pengendalian. Meskipun demikian, prosedur ini kadang lebih tepat digunakan untuk suatu pemeriksaan daripada prosedur lainnya. Dari pengajuan pertanyaan terhadap karyawan ini dapat ditentukan pengendalian aksses atas aktiva, dokumen, dan catatan akuntansi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Pengamatan terhadap karyawan dalam pelaksanaan tugasnya Observasi terutama dilakukan terhadap pengendalian yang tidak menghasilkan jejak bukti. Beberapa jenis kegiatan pengendalian tidak meninggalkan jejak bukti. Prosedur selain obeservasi tidak akan efektif digunakan untuk menilai kegiatan pengendalian tersebut. Contoh kegiatan pengendalian yang tidak meninggalkan jejak bukti adalah pemisahan tugas yang mengandalkan beberapa orang tertentu untuk melaksanakan tugas khusus. 3. Melakukan inspeksi terhadap dokumen, catatan dan laporan Inspeksi dapat dilakukan terhadap dokumen, catatan dan laporan yang mengindikasikan kinerja pengendalian. Banyak kegiatan pengendalian yang meninggal jejak bukti. Prosedur yang paling efektif untuk menilai kegiatan pengendalian tersebut adalah inspeksi dokumen, catatan dan laporan. Inspeksi terhadap dokumen, catatan dan laporan tersebut untuk memastikan bahwa dokumen, catatan dan laporan telah: lengkap, dibandingkan dengan dokumen lain, dan ditandatangani sebagaimana mestinya. 4. Mengulang kembali pelaksanaan pengendalian Ada beberapa kegiatan pengendalian yang meninggalkan jejak bukti yang berupa dokumen, catatan dan laporan, tetapi isinya kurang mencukupi untuk menilai efektivitas operasi pengendalian. Prosedur yang paling efektif digunakan untuk menilai kegiatan pengendalian tersebut adalah referformance. Prosedur ini cenderung merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengujian untuk menilai akurasi mekanis kegiatan pengendalian. Sebagai contoh adalah penilaian ketepatan pemakai daftar harga standar dalam menentukan harga jual barang dagangan. Tiga prosedur pertama menghasilkan jenis bukti yang sama dengan bukti yang dihimpun melalui pelaksanaan prosedur untuk memperoleh pemahaman pengendalian intern. Perbedaan utamanya terletak pada spesifikasi tujuan dan luas penggujian. Pada pengujian pengendalian, tujuan yang ditetapkan lebih spesifik. Disamping itu, luas pengujian pengendalian juga lebih ekstensif.

4. Penentuan Risiko Pengendalian