96
TABEL 5.3 TABEL PERBANDINGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTIK
PRAKTIK YANG SEHAT YANG DIJALANKAN PT TELKOM
PRAKTIK TEORI
YA TIDAK KETERANGAN
4. Praktik yang Sehat
10 Pemasukan kartu jam hadir kemesin pencatat waktu harus diawasi oleh pejabat
yang berwenang V
Tidak digunakan
di PT Telkom 11 Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi
kebenaran dan ketelitian perhitungan oleh Bendahara
V BAIK
12 Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan
karyawan V
BAIK 13 Catatan penghasilan karyawan disimpan
oleh pejabat yang berwenang V
BAIK
Dari keempat unsur yang merupakan bagian dari praktik yang sehat, sebagian besar sudah dijalankan oleh PT Telkom dengan baik dan
sesuai dengan teori. Sehingga untuk pengendalian intern praktik yang sehat sudah dapat dikatakan baik.
Berdasarkan analisis data pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian di PT Telkom secara keseluruhan diperoleh kesimpulan bahwa
semua bagian sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, dengan kata lain, unsur-unsur dalam pengendalian yang ada dalam kuesioner untuk
sistem akuntansi penggajian sebagian besar sudah dilaksanakan oleh perusahaan.
4. Karyawan yang Kompeten
Kompeten berasal dari bahasa Inggris “competent”, yang artinya cakap. Wojowasito, 1980:28
97
Karyawan yang kompeten adalah karyawan yang memiliki kecakapan atau kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan yang memperkerjakannya.
Unsur pengendalian intern yang keempat ini tidak dianalisis secara terperinci, karena unsur karyawan yang kompeten ini merupakan unsur
umum yang diterapkan untuk segala kegiatan dalam perusahaan. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, cara yang
ditempuh oleh PT Telkom adalah sebagai berikut: 1. Seleksi calon karyawan berdasarkan jabatan yang dituntut.
Untuk mendapatkan karyawan yang mempunyai kecapan yang sesuai dengan tanggung jawabnya, PT Telkom selalu mengadakan seleksi
secara ketat. Calon karyawan memenuhi persyaratan kemudian diuji dengan tes tertulis, psikotes dan tes wawancara. Tes ini dilakukan
dengan maksud untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya.
2. Mengembangkan pendidikan karyawan sesuai dengan perkembangan tuntutan pekerjaan.
Untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan mutu karyawan, PT Telkom menyelenggarakan berbagai seminar,
lokakarya, pendidikan diluar perusahaan baik didalam negeri maupun di luar negeri. Dengan adanya pengembangan karyawan diharapkan
efisiensi dan efektivitas dapat dicapai oleh perusahaan. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Telkom sudah
melaksanakan pengendalian intern terhadap kompetensi karyawan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
baik. Karyawan yang kompeten merupakan faktor yang sangat menentukan sistem yang ada, karena bagaimanapun baiknya struktur
organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya
tergantung pada faktor manusia yang melaksanakannya. Diantara empat usur pokok pengendalian intern, unsur karyawan yang kompeten
merupakan unsur yang sangat penting. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidangnya akan dapat melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan
efisien, meskipun hanya sedikit unsur pengendalian intern yang mendukungnya. Sebaliknya walaupun ketiga unsur pengendalian intern
yang lain cukup baik tetapi jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak kompeten dan tidak jujur, maka tujuan perusahaan tidak dapat dicapai.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian PT Telkom sudah baik. Hal ini dapat
dilihat dari kuesioner yang ditanyakan sebagian besar dijawab “ya”.
2. EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN