Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa berasarkan hasil dari
belajar. Hasil belajar dapat dilihat pada seorang siswa melalui keterampilan, ingatan, sikap, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan
pengetahuan yang telah diterimanya. Hal ini dapat dilihat salah satunya dengan memberikan soal-soal yang terkait dengan pembelajaran, dan
menyatakan hasil belajar melalui skor nilai berupa angka.
D. Minat terhadap Matematika
Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah, keinginan.
Menurut Winkel 1987 : 105 minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidanghal tertentu dan merasa
senang berkecimpung dalam bidang itu. Perasaan merupakan faktor psikis yang nonintelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangatgairah
belajar. Dengan melalui perasaannya, siswa mengadakan penelitian yang agak spontan terhadap pengalaman
– pengalaman belajar di sekolah. Sardiman A.M 1986:76 mengartikan minat sebagai suatu kondisi
yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara siuasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-
kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu
mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Menurut Bernard,
minat timbul tidak secara tiba-tiba spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah keinginan pada diri seseorang karena tertarik pada sesuatu
hal sebagai akibat dari partisipasi, pengalaman dan kebiasaan. Sedangkan minat terhadap matematika berarti keinginan dan ketertarikan tersebut
dihubungkan dengan pengalaman dan partisipasi dalam pembelajaran matematika yang ditunjukkan dengan gairah dan perasaan senang terhadap
pembelajaran.
E. Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
Keterlibatan siswa diartikan sebagai siswa berperan sebagai partisipan dalam proses belajar mengajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono 1994:56-
60, keaktifan siswa dapat didorong oleh peran guru. Guru berupaya untuk memberi kesempatan siswa untuk aktif, baik aktif mencari, memproses
dan mengelola perolehan belajarnya. Untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar guru dapat melakukannya dengan; keterlibatan secara langsung siswa baik secara individual maupun kelompok; penciptaan peluang yang
mendorong siswa untuk melakukan eksperimen, upaya mengikutsertakan siswa atau memberikan tugas kepada siswa untuk memperoleh informasi
dalam sumber luar kelas atau sekolah supaya upaya melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan pesan pembelajaran.
Adapun kualitas dan kuantitas keterlibatan siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal . Internal faktor meliputi faktor
fisik, motivasi dalam belajar, kepentingan dalam aktivitas yang diberikan, kecerdasan dan sebagainya. Sedangkan eksternal faktor meliputi guru,
materi pembelajaran, media, alokasi waktu, fasilitas dan sebagainya.
F. Aktivitas Belajar
Menurut Paul B. Diedrich Sardiman A. M, 2008: 101, aktivitas belajar dapat digolongkan dalam beberapa klasifikasi antara lain:
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya,
membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran,
mengeluarkan pendapat,
mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,
percakapan, diskusi, musik, pidato. 4.
Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik,
peta, diagram.