Adapun kualitas dan kuantitas keterlibatan siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal . Internal faktor meliputi faktor
fisik, motivasi dalam belajar, kepentingan dalam aktivitas yang diberikan, kecerdasan dan sebagainya. Sedangkan eksternal faktor meliputi guru,
materi pembelajaran, media, alokasi waktu, fasilitas dan sebagainya.
F. Aktivitas Belajar
Menurut Paul B. Diedrich Sardiman A. M, 2008: 101, aktivitas belajar dapat digolongkan dalam beberapa klasifikasi antara lain:
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya,
membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran,
mengeluarkan pendapat,
mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,
percakapan, diskusi, musik, pidato. 4.
Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik,
peta, diagram.
6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain:
melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi,
mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa
bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Aktivitas sangat penting dalam proses pembelajaran, pembelajaran di
kelas tidak dapat berlangsung jika tidak ada aktivitas belajar siswa-siswi. Aktivitas belajar adalah kegiatan dan kesibukan yang dilakukan siswa
dalam proses pembelajaran yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuannya dan dapat menimbulkan perbuatan belajar.
Perbuatan belajar ini akan membawa perubahan pada diri seseorang untuk memperoleh suatu kecakapanpengetahuan baru. Aktivitas belajar siswa
adalah inti dari kegiatan belajar di sekolah. Dari beberapa uraian di atas, jelas bahwa dalam kegiatan belajar, subjek didiksiswa harus aktif berbuat.
Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik
Sardiman A. M, 2008: 97.