Hambatan-Hambatan yang Terjadi METODE PENELITIAN
dalam menangkap materi yang diberikan. Terutama dengan bantuan alat peraga yang ada, yaitu alat peraga bola bermuatan, siswa lebih terbantu
lagi dalam mengingat materi yang telah disampaikan dan terbantu dalam materi operasi hitung bilangan bulat.
Keterbatasan siswa dalam berbicara membuat siswa tidak banyak bertanya selama pembelajaran berlangsung, namun mereka mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan benar, terkadang siswa juga menyampaikan pendapatnya, dan mampu mengkritisi jawaban
temannya meskipun dengan kata- kata singkat seperti “salah” atau “benar”
ataupun menggunakan bahasa verbal dan ekspresi. Siswa mampu bekerja sama dengan baik dengan temannya, berdiskusi
saat mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan sambil sesekali bermain sambil berhitung menggunakan alat peraga bola bermuatan.
Terjadi peningkatan hasil belajar yang terlihat dari hasil soal pre-test dan post-test, dimana nilai Dyah pada saat pre-test 46,63 naik menjadi 67,
86 pada saat post test sedangkan nilai Ika pada saat pre-test 53,57 naik menjadi 75 pada saat post-test jadi nilai post-test mereka memenuhi KKM
yaitu 67. Pada hasil post-test masih terdapat kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal-soalnya. Kesalahan paling banyak terjadi pada soal tentang pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
nomer 11 dan 12 dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif nomer 15 dan 16. Namun, hal ini terlepas dari
peran alat peraga karena disini alat peraga hanya berfungsi sebagai pengantar menuju kekesimpulan-kesimpulan yang merupakan dasar-dasar
dalam pengerjaan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Jadi, kesalahan disini bisa diakibatkan karena siswa tidak teliti atau
lupa pada kesimpulan yang telah diajarkan selama pembelajaran dikelas. Penggunaan alat peraga pada penelitian ini adalah untuk menjembatani
siswa dalam pemahaman konsep dan penarikan kesimpulan – kesimpulan
untuk dasar perhitungan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Maka untuk langkah selanjutnya, agar pengetahuan dan
kemampuan siswa dalam materi ini lebih baik lagi, diperlukan adanya latihan-latihan soal dan penegasan-penegasan kesimpulan selama
pembelajaran dan setelah pembelajaran. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa alat peraga bola
bermuatan efektif digunakan dalam pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat yang diterapkan pada siswa kelas V SD SLB B Yapenas.
Dikatakan efektif karena mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, minat siswa dalam
pembelajaran dan hasil belajar siswa. Meskipun terdapat hambatan- hambatan dalam pelaksanaanya, namun semua itu dapat diatasi dengan
baik sesuai dengan kebutuhan siswanya dan tidak banyak berpengaruh terhadap keefektifan alat peraga bola bermuatan.