Pengambilan Data Wawancara Penyajian Data Wawancara

I : Negatif

F. Hambatan-Hambatan yang Terjadi

Pada penelitian ini terdapat beberapa hambatan yang terjadi saat pelaksanaannya sehingga berpengaruh pada penelitian yang dilakukan. Hambatan-hambatan itu antara lain: 1. Pelaksanaan penelitian di kelas dilakukan dalam jangka waktu yang saling berjauhan. Misalnya seperti pertemuan ketiga dan keempat, selang waktunya lebih dari satu minggu, membuat siswa harus kembali mengulang walaupun secara singkat materi yang sebelumnya. 2. Salah satu siswa ada yang sedang sakit sehingga penelitian di kelas yang harusnya dilakukan satu minggu tiga kali pertemuan menjadi tidak terlaksana dengan baik karena terkadang siswa yang sakit harus pergi periksa dan tidak masuk sekolah 3. Siswa mudah lupa terhadap pelajaran sebelumnya, karena seperti diketahui bersama, pebelajaran ini dikenakan kepada anak tuna rungu, dimana saat pembejaran di kelas mereka tidak hanya mempelajari materi yang diberikan tetapi juga belajar berbicara dan menulis, jadi karena terlalu banyak yang harus dipelajari siswa jadi mudah lupa. 4. Alat peraga yang merupakan bola bermuatan terdiri dari dua macam bola yaitu orange dan biru. Bola disini hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas, sehingga hanya dapat digunakan untuk perhitungan-perhitungan sederhana.

G. Pembahasan Secara Umum

Pelaksanaan penelitian di SLB B Yapenas kelas V SD diawali dengan observasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mengenal karakteristik siswa, pengenalan kepada siswa, mengenal keadaan lingkungan kelas dan sekolah, juga untuk menemukan metode ajar dan media ajar yang tepat untuk digunakan selama penelitian. Penelitian dilakukan sebanyak enam kali pertemuan, dimana pertemuan pertama adalah pemberian soal pre-test dan pertemuan keenam adalah pemberian soal pos-test. Sementara pertemuan kedua, ketiga, keempat dan kelima adalah pembelajaran menggunakan alat peraga bola bermuatan. Sering ditemukan hambatan-hambatan selama penelitian,mulai dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan dalam waktu yang berjauhan, membuat siswa harus selalu kembali diingatkan tentang materi sebelumnya di awal pembelajaran. Selain itu juga, siswa mudah lupa terhadap materi yang diberikan karena beban materi yang harus mereka terima dalam satu hari berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Selain harus memahami materi pelajaran, mereka masih harus belajar menghafal kosa kata baru, menuliskan kata-kata baru, dan mengucapkannya. Namun, dengan terus menerus diingatkan, siswa semakin hari semakin mudah dalam menangkap materi yang diberikan. Terutama dengan bantuan alat peraga yang ada, yaitu alat peraga bola bermuatan, siswa lebih terbantu lagi dalam mengingat materi yang telah disampaikan dan terbantu dalam materi operasi hitung bilangan bulat. Keterbatasan siswa dalam berbicara membuat siswa tidak banyak bertanya selama pembelajaran berlangsung, namun mereka mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan benar, terkadang siswa juga menyampaikan pendapatnya, dan mampu mengkritisi jawaban temannya meskipun dengan kata- kata singkat seperti “salah” atau “benar” ataupun menggunakan bahasa verbal dan ekspresi. Siswa mampu bekerja sama dengan baik dengan temannya, berdiskusi saat mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan sambil sesekali bermain sambil berhitung menggunakan alat peraga bola bermuatan. Terjadi peningkatan hasil belajar yang terlihat dari hasil soal pre-test dan post-test, dimana nilai Dyah pada saat pre-test 46,63 naik menjadi 67, 86 pada saat post test sedangkan nilai Ika pada saat pre-test 53,57 naik menjadi 75 pada saat post-test jadi nilai post-test mereka memenuhi KKM yaitu 67. Pada hasil post-test masih terdapat kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soalnya. Kesalahan paling banyak terjadi pada soal tentang pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif nomer 11 dan 12 dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif nomer 15 dan 16. Namun, hal ini terlepas dari

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA MINIATUR DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM ANAK TUNA GRAHITA KELAS 5 SD DI SLB B C DHARMA ANAK BANGSA KLATEN

3 35 82

PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG.

0 0 39

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KOIN BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 1 47

Penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung perkalian bilangan bulat bagi siswa tunarungu kelas VII SMP di SLB N 1 Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

1 7 132

Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat di SLB B Yapenas kelas V dengan menggunakan alat peraga bola bermuatan.

0 0 185

Bab 01 – Bilangan Bulat – 07 Penggunaan Operasi Hitung Bilangan Bulat untuk Menyelesaikan Masalah

0 0 1

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD - USD Repository

0 0 253

Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat di SLB B Yapenas kelas V dengan menggunakan alat peraga bola bermuatan - USD Repository

0 0 183