11
dalam salah satu Lembaga Hidup Bakti juga melewati tahap-tahap secara umum dari pembinaan di Postulat, Novisiat, Yuniorat maupun yang sudah berkaul kekal
OnGoing Formation. Berikut ini akan diuraikan secara singkat tahap-tahap pembinaan religius untuk:
1. Pembinaan Postulat:
Kata “Postulat” berasal dari kata “Postulare” yang berarti “mengajukan permohonan”, juga mempunyai dua arti, yaitu tempat pembinaan calon dalam suatu
kongregasi dan masa pembinaan. Tujuan khusus dari masa pembinaan di postulant menurut Konstitusi SSpS adalah:
Hendaknya mereka mencapai kematangan manusiawi dan rohani yang memadai untuk mampu menjawab panggilan Tuhan dengan bebas. Dibawah
bimbingan pemimpin, mereka berusaha mengembangkan hidup doa, pengajaran, studi dan membantu mereka untuk memperdalam pengetahuan.
Melalui kehidupan bersama mereka dibantu untuk lebih mengenal dan menerima diri Konst. SSpS. art. 514.
Masa postulat merupakan masa peralihan dan perkenalan bagi si calon agar dapat berorientasi dan mengenal kehidupan membiara melalui kongregasi yang
dimasukinya Mardi Prasetya, 1992: 292. Selama masa postulan ini, calon dibantu oleh pemimpin postulan untuk mencapai kematangan manusiawi dan kristiani.
2. Pembinaan Novisiat:
Novisiat adalah suatu masa dimana seorang belajar untuk mengalami kehidupan religius yang sesungguhnya. Kata “Novis” menurut kamus bahasa Latin
sendiri berasal dari bahasa latin “novicius” yang berarti “orang yang belum berpengalaman” Verhoeven:1969.
Dalam masa novisiat ini seorang novis diajak untuk menjajaki kesungguhan sikap dan motivasi dasar panggilan mereka bersama dengan seorang
12
magistermagistranya. Pada masa ini mereka sudah melibatkan diri untuk menjalankan hidup berkomunitas dan belajar untuk memulai melaksanakan nasihat-
nasihat Injil Mardi Prasetya seri 2, 2001: 43. Tentang novisiat ini Konstitusi SSpS mengatakan:
Dalam latihan menghayati hidup religius, para novis dipersiapkan untuk penyerahan total kepada Allah dalam kaul-kaul. Mereka dibimbing untuk
belajar hidup sesuai dengan nasihat-nasihat Injil dan Konstitusi kita dan semakin berkembang pengertian mereka tentang hidup religius. Pada waktu
yang sama mereka tumbuh dalam semangat Kongregasi dan mengenal tradisi- tradisi kita. Konst. SSpS. art. 528.
Lama masa novisiat adalah dua tahun. Tahun pertama dinamakan tahun kanonik, dalam tahun ini yang menjadi penekanan ialah melatih seorang novis
untuk menghayati cara hidup kongregasi yang masih dirasa baru bagi si calon. Sedangkan masa novisiat tahun kedua merupakan masa untuk mengalami
kenyataan hidup religius secara realistis. Dalam tahun kedua ini calon dilibatkan dalam kegiatan kerasulan kongregasi.
3. Pembinaan Yuniorat
Tahap berikutnya adalah masa yuniorat. Setelah melewati masa postulat dan novisiat, seseorang memasuki masa yunior. Mengenai yuniorat ini Kitab Hukum
Kanonik menegaskan: “Dalam masing-masing tarekat, hendaknya pendidikan semua anggota
diteruskan sesudah profesi pertama, agar dapat menghayati hidup khas tarekat secara lebih penuh serta dapat melaksanakan perutusan mereka secara lebih
baik” Kan. 659 - § 1.
Pada Kan. 573 - § 1 dikatakan sebagai berikut: Hidup yang dibaktikan dengan pengikraran nasihat-nasihat Injili adalah
bentuk kehidupan tetap di mana orang beriman, dengan mengikuti Kristus secara lebih dekat atas dorongan Roh Kudus, dipersembahkan secara utuh
kepada Allah yang paling dicintai, agar demi kehormatan bagi-Nya dan demi