Metodologi Penelitian Peranan bimbingan rohani terhadap kematangan emosi para suster yunior Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) Provinsi Jawa.

51 belum tenteram 6 Saya bahagia misteri Tuhan yang tak terpahami dapat saya cerna dalam bimbingan 12 28,57 17 40,47 12 28,57 7 Saya semakin mengagungkan Tuhan setelah bimbingan rohani 16 38,09 20 47,61 6 14,28 8 Saya merasa kosong kalau tidak merasakan kehadiran Tuhan dalam karya saya yang sukses 8 19,04 16 38,09 17 40,47 9 Saya merasa sulit menemukan Tuhan dalam pembimbing yang sulit mengampuni kesalahan saya 4 9,52 12 28,57 26 61,90 10 Ketika hidup rohani saya kering saya sulit menemukan kehadiran Tuhan dalam hidup saya 8 19,04 15 35,71 19 45,23 Dari data di atas, responden menyatakan bahwa selalu dituntun untuk menemukan Tuhan dalam panggilan keseharian dengan jumlah 57,14. Responden juga mengungkapkan sering merasakan bahwa kehendak Tuhan yang masih samar- samar menjadi jelas dalam bimbingan sebesar 64,28. Dan responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang merasa sulit menemukan Tuhan dalam pembimbing yang sulit mengampuni kesalahan dengan jumlah 61,90 .

b. Kepercayaan, relasi dan menghargai pembimbing

Tabel 4: Kepercayaan, relasi dan menghargai pembimbing N= 42 No Pernyataan Jumlah Sll SR KD 11 Saya malas melakukan bimbingan karena pembimbing tidak menarik 2 4,76 6 14,28 34 80,95 52 12 Saya tetap bimbingan walau sering ditantang oleh pembimbing 14 33,33 20 47,61 6 14,28 13 Saya senang karena pembimbing membicarakan masalah pribadi dengan pembimbing 3 7,14 10 23,80 28 66,66 14 Saya takut cerita semua masalah pada pembimbing 6 14,28 36 85,71 15 Saya enggan untuk bimbingan karena pembimbing membesar-besarkan kesalahan saya 3 7,14 9 21,42 30 71,42 16 Bimbingan saya teratur saya mempunyai relasi yang baik dengan pembimbing 16 38,09 13 30,95 13 30,95 17 Saya senang melaksanakan bimbingan karena pembimbing memiliki hati keibuan 10 23,80 14 33,33 18 42,85 18 Dalam bimbingan pendapat saya mendapat apreisasi dari pembimbing 10 23,80 18 42,85 14 33,33 19 Setiap melaksanakan bimbingan saya takut karena pembimbing terlalu kritis 1 2,38 41 97,61 20 Saya bahagia karena pembimbing memahami pergulatan saya 12 28,57 21 50 8 19,04 Dari data di atas, responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang malas melakukan bimbingan karena pembimbing tidak menarik dengan jumlah 80,95. Selain pembimbing yang tidak menarik, responden juga mengungkapkan bahwa takut cerita semua masalah pada pembimbing dengan jumlah 85,71. Setiap melaksanakan bimbingan responden takut karena pembimbing terlalu kritis dengan jumlah 97,61. 53

c. Suasana dalam melaksanakan bimbingan

Tabel 5: Suasana dalam melaksanakan bimbingan N= 42 No Pernyataan Jumlah Sll SR KD 21 Saya terbuka dalam bimbingan ada suasana saling percaya 13 30,95 21 50 8 19,04 22 Penerimaan yang hangat dari pembimbing menenangkan hati saya 15 35,71 19 45,23 7 16,66 23 Saya mempunyai waktu untuk mencatat hal yang perlu selama bimbingan 7 16,66 15 35,71 20 47,61 24 Saya antusias melaksanakan bimbingan karena didengarkan 11 26,19 14 33,33 17 40,47 25 Saya merasa lega setelah bimbingan 19 45,23 15 35,71 8 19,04 26 Waktu yang terbatas dalam bimbingan membuat saya tergesa-gesa 1 2,38 6 14,28 35 83,33 27 Pembimbing yang optimis membuat suasana bimbingan bersemangat 15 35,71 18 42,85 9 21,42 28 Saya menaruh hormat terhadap pembimbing meskipun seusia 28 66,66 10 23,80 3 7,14 29 Pembimbing mengesampingkan masalah pribadinya dalam bimbingan 7 16,66 17 40,47 18 42,85 30 Ada suasana doa dalam proses bimbingan 25 59,52 12 28,57 4 9,52 Dari data di atas responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang memiliki waktu yang terbatas dalam bimbingan membuat tergesa-gesa dengan jumlah 83,33. Responden juga mengungkapkan bahwa selalu menaruh hormat terhadap pembimbing meskipun seusia dengan jumlah 66,66. Responden juga mengungkapkan bahwa setiap bimbingan selalu merasakan suasana doa dalam proses bimbingan berjumlah 59,52 . 54

d. Metode dalam bimbingan

Tabel 6: Metode dalam bimbingan N= 42 No Pernyataan Jumlah Sll SR KD 31 Pembimbing mengarahkan jalannya bimbingan dengan baik 18 42,85 14 33,33 9 21,42 32 Pembimbing mencatat persoalan yang akan dibicarakan sebelum memulai 2 4,76 5 11,90 35 83,33 33 Bahasa non verbal dari pembimbing membantu saya terbuka 7 16,66 21 50 14 33,33 34 Saya senang kalau proses pendampingan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan 13 30,95 17 40,47 12 28,57 35 Saya senang kalau proses pendampingan berstruktur 8 19,04 12 28,57 22 52,38 36 Saya kecewa karena proses bimbingan tidak terarah 2 4,76 7 16,66 33 78,57 37 Saya lebih berminat bimbingan karena pembimbing yang kompeten 7 16,66 19 45,23 15 35,71 38 Saya senang karena tempat bimbingan berfariasi 8 19,04 12 28,57 22 52,38 39 Saya tidak fokus kalau bahan bimbingan tidak berstruktur 3 7,14 11 26,19 28 66,66 40 Bimbingan yang efektif bagi saya adalah dari pengalaman pembimbing 1 2,38 7 16,66 34 80,95 Pada tabel di atas berkaitan dengan metode dalam bimbingan, responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang kecewa karena proses bimbingan tidak terarah dengan jumlah 78,57. Responden juga mengungkapkan sering lebih berminat bimbingan karena pembimbing yang kompeten dengan jumlah 45,23. 55 Sejumlah 80,95 responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang bimbingan yang efektif adalah dari pengalaman pembimbing.

2. Proses Kematangan Emosi

a. Penilaian, pengenalan dan percaya diri

Tabel 7: Penilaian, pengenalan dan percaya diri N= 42 No Pernyataan Jumlah Sll SR KD 41 Saya lebih suka mengungkapkan diri saya apa adanya 25 59,52 13 30,95 4 9,52 42 Saya mudah mengepresikan perasaan saya kepada siapa saja 17 40,47 13 30,95 12 28,57 43 Apabila saya marah saya cenderung bereaksi diam, mengurung diri 1 2,38 6 14,28 34 80,95 44 Saya mudah menerima kekurangan yang ada pada diri saya 13 30,95 18 42,85 11 26,19 45 Saya berani mengakui kesalahan yang saya buat 21 50 16 38,09 5 11,90 46 Saya mudah terpancing apabila ada sesama yang menggoda saya 2 4,76 13 30,95 27 64,28 Hasil pada tabel di atas berkaitan tentang kepercayaan diri, responden selalu mengungkapkan bahwa lebih suka mengungkapkan diri apa adanya dengan jumlah 59,25. Dari aspek pengenalan diri responden mengungkapkan bahwa kadang- kadang ketika merasa marah lebih cenderung bereaksi diam dan mengurung diri dengan jumlah 80,95. Responden juga mengungkapkan bahwa kadang-kadang mudah terpancing apabila ada sesama yang menggoda dengan jumlah 64,28.

Dokumen yang terkait

Peranan meditasi terhadap mutu pelayanan para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

0 4 140

Komunikasi efektif antar pribadi untuk membangun semangat persaudaraan dalam hidup berkomunitas para Suster Tarekat Misi Abdi Roh Kudus di Komunitas Roh Suci Yogyakarta.

0 33 135

Peranan hidup doa dalam meningkatkan kecerdasan spiritual para suster yunior Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 189

Upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi.

1 11 224

Persepsi para suster yunior kongregasi Puteri Bunda Hati Kudus di Provinsi Indonesia tahun 2007-2008 tentang relasinya dengan lawan jenis - USD Repository

0 0 90

Peranan ekaristi dalam meningkatkan hidup rohani bagi para Suster PRR di wilayah Jawa - USD Repository

0 0 139

Kematangan emosi tiga suster yunior Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) yang sedang menjalani studi tahun 2009/2010 - USD Repository

0 0 103

Makna spiritualitas cinta kasih bagi para suster yunior Kongregasi Suster Cinta Kasih Putri Maria dan Yosef Provinsi Indonesia tahun 2011 - USD Repository

0 0 179

Peranan bimbingan rohani terhadap kematangan emosi para suster yunior Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) Provinsi Jawa - USD Repository

0 1 111

Pengaruh bimbingan rohani terhadap kemampuan komunikasi antarpribadi para suster yunior dan yang berkaul kekal lima tahun ke bawah Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia Pematangsiantar - USD Repository

0 0 137