55
Sejumlah 80,95 responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang bimbingan yang efektif adalah dari pengalaman pembimbing.
2. Proses Kematangan Emosi
a. Penilaian, pengenalan dan percaya diri
Tabel 7: Penilaian, pengenalan dan percaya diri N= 42 No
Pernyataan Jumlah
Sll SR
KD
41 Saya lebih suka mengungkapkan diri saya apa adanya
25 59,52
13 30,95
4 9,52
42 Saya mudah mengepresikan perasaan saya kepada siapa saja
17 40,47
13 30,95
12 28,57
43 Apabila saya marah saya cenderung bereaksi diam, mengurung diri
1 2,38
6 14,28
34 80,95
44 Saya mudah menerima kekurangan yang ada pada diri saya
13 30,95
18 42,85
11 26,19
45 Saya berani mengakui kesalahan yang saya buat
21 50
16 38,09
5 11,90
46 Saya mudah terpancing apabila ada sesama yang menggoda saya
2 4,76
13 30,95
27 64,28
Hasil pada tabel di atas berkaitan tentang kepercayaan diri, responden selalu mengungkapkan bahwa lebih suka mengungkapkan diri apa adanya dengan jumlah
59,25. Dari aspek pengenalan diri responden mengungkapkan bahwa kadang- kadang ketika merasa marah lebih cenderung bereaksi diam dan mengurung diri
dengan jumlah 80,95. Responden juga mengungkapkan bahwa kadang-kadang mudah terpancing apabila ada sesama yang menggoda dengan jumlah 64,28.
56
b. Pengelolaan emosi
Tabel 8: Pengelolaan emosi N= 42 No
Pernyataan Jumlah
Sll SR
KD
47 Saya gelisah kalau mempunyai masalah yang belum terselesaikan
17 40,47
14 33,33
11 26,19
48 Ketika ada masalah saya mencari solusi
26 61,90
12 28,57
4 9,52
49 Saya mudah tersinggung kalau pendapat saya tidak dihargai
3 7,14
3 7,14
36 85,71
50 Saya merasa senang karena saya mampu mengerjakan tugas yang
diberikan kepada saya 28
66,66 11
26,19 3
7,14
51 Saya berusaha tidak berkecil hati apabila ada sesama yang mengejek
saya 9
21,42 17
40,47 9
21,42
52 Saya menerima emosi saya apa
adanya 17
40,47 19
45,23 6
14,28
Pada tabel di atas berkaitan dengan aspek pengendalian emosi sejumlah 61,90responden mengungkapkan selalu mencari solusi ketika menghadapi
masalah, dan responden juga sering menerima emosi yang dimiliki apa adanya dengan jumlah 45,23. Sedangkan berkaitan dengan aspek kepercayaan sejumlah
66,66 responden mengungkapkan bahwa selalu merasa senang karena saya mampu mengerjakan tugas yang diberikan.
57
c. Motivasi Diri
Tabel 9: Motivasi diri N=42 No
Pernyataan Jumlah
Sll SR
KD
53 Saya tertarik dengan hal-hal baru 25
59,52 13
30,95 4
9,52 54 Kalau diberi tanggung jawab saya takut
gagal 4
9,52 5
11,90 33
78,57 55 Saya berusaha untuk mensyukuri setiap
peristiwa yang saya alami 30
71,42 10
23,80 2
4,76 56 Saya melihat kegagalan sebagai
kesuksesan yang tertunda 19
45,23 19
45,23 4
9,52 57 Saya berusaha menjalankan tugas pada
waktunya 18
42,85 19
45,23 5
11,90 58 Saya adalah orang yang suka mengambil
inisiatif 10
23,80 24
57,14 8
19,04
Pada tabel di atas berkaitan dengan aspek ingin tahu ditunjukkan bahwa responden selalu tertarik dengan hal-hal baru dengan jumlah 59,52. Selain itu,
aspek ingin membangun sejumlah 78,57 responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang diberi tanggung jawab takut gagal. Aspek ingin terbaik dengan
jumlah 57,14 responden mengungkapkan bahwa sering suka mengambil inisiatif’.
d. Pengenalan Emosi
Tabel 10: Pengenalan emosi N= 42 No
Pernyataan Jumlah
Sll SR
KD
59 Saya lebih suka berfikir positif tentang
orang lain 16
98,09 19
45,23 6
14,28
58
60 Saya sensitif terhadap perasaan teman
waktu memberikan evaluasi 6
14,28 12
28,57 24
57.14 61
Saya menyediakan diri untuk mendengarkan sesama yang punya
masalah 22
52,38 17
40,47 3
7,14
62 Saya merasa bosan mendengar sharing
sesama yang tidak ada ujungnya 2
4,76 12
28,57 28
66,66 63
Saya mudah terharu oleh perasaan orang lain
14 33,33
15 35,71
13 30,95
64 Teman saya marah kalau saya memotong
pembicaraannya 2
4,76 8
19,04 30
71,42
Hasil pada tabel di atas yang berkaitan dengan aspek memahami orang lain sejumlah 98.09 responden selalu berfikir positif tentangorang laindan responden
kadang-kadang marah kalau orang lain memotong pembicaraannya dengan jumlah 71,42. Sejumlah 66,66 responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang
merasa bosan mendengar sharing sesama yang tidak ada ujungnya.
e. Membina Bubungan
Tabel 11: Membina hubungan N= 42 No
Pernyataan Jumlah
Sll SR
KD
65 Saya sulit untuk menyakinkan pendapat saya kalau dikritik
1 2,38
10 23,80
31 73,80
66 Saya adalah pribadi yang menyenangkan 12
28,57 25
59,52 5
11,90 67 Supaya disukai saya melakukan apa saja
yang diinginkan oleh teman 2
4,76 5
11,90 35
83,33 68 Saya senang dengan sesama yang saling
mendengarkan satu dengan yang lain 29
69,04 11
26,19 2
4,76
59
69 Saya terbuka dengan sesama yang dekat dengan saya
20 47,61
19 45,23
3 7,14
70 Saya sulit menyimpan rahasia sesama saya
41 97,61
Dari hasil data di atas responden kadang-kadang sulit untuk menyakinkan pendapat kalaudikritik dengan jumlah 73,80. Selain itu, aspek berelasi sebanyak
83,33 responden kadang-kadang agar disukai orang lain maka melakukan apa saja yang diinginkan oleh teman. Berkaitan dengan aspek membangun kepercayaan
sejumlah 97,61 responden mengungkapkan bahwa kadang-kadang sulit menyimpan rahasia sesama.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Proses Bimbingan rohani
a. Pengetahuan dan Pengenalan akan Tuhan
Berikut ini akan dipaparkan pembahasan Pengetahuan dan Pengenalan akan Tuhan dalam proses bimbingan rohani:
Pada tabel 3, ada 17 responden menyatakan bahwa mereka sering melihat suara pembimbing merupakan suara Tuhan, hal ini menunjukkan responden mampu
melihat suara pembimbing sebagai suara Tuhan 40,47. Dengan mampu melihat suara pembimbing sebagai suara Tuhan, maka responden selalu menemukan Tuhan
dalam panggilan kesehariannya 24 57,14. Responden menyatakan bahwa selalu menemukan kehendak Tuhan dalam
pengalaman yang menyakitkan sekalipun 22 52,38, hal ini berkaitan dengan jawaban item no. 4 dan 5. Jawaban ini ingin menyatakan bahwa dengan
melaksanakan bimbingan rohani responden mampu melihat kehendak Tuhan yang
60
masih samar-samar menjadi jelas 27 64,28, dan sebelum menemukan kehendak Tuhan dalam pengalaman tertentu hati mereka belum tenteram 16 38,09.
Pada tabel 3 responden menyatakan bahwa sering bahagia karena misteri Tuhan yang tak terpahami dapat dicerna dalam bimbingan 17 40,47, hal ini
berkaitan dengan jawaban item no. 7 dan 8 yaitu responden semakin mengagungkan Tuhan setelah bimbingan rohani 20 47,61 serta merasa kosong
kalau tidak merasakan kehadiran Tuhan dalam karyanya yang sukses 17 40,47. Jawaban ini ingin menyatakan bahwa sebagai seorang religius pengetahuan dan
pengenalan akan Tuhan adalah penting sehingga responden perlu untuk melaksanakan bimbingan rohani.
Sebanyak 26 responden menjawab kadang-kadang pada pernyataan saya merasa sulit menemukan Tuhan dalam pembimbing yang sulit mengampuni
kesalahan saya 61,90, memang disadari oleh responden tujuan mereka melaksanakan bimbingan rohani tidak hanya untuk mengetahui dan mengenal
Tuhan tetapi juga untuk melihat perkembangan hidup rohani, hal ini berkaitan dengan jawaban item no.10, ketika hidup rohani mereka kering maka sulit untuk
menemukan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka 19 45,23.
b. Kepercayaan, relasi dan menghargai pembimbing
Pada bagian ini akan membahas mengenai kepercayaan, relasi dan menghargai pembimbing. Dari hasil jawaban yang mereka berikan akan diketahui
sejauh mana kepercayaan, relasi dan menghargai pembimbing dalam proses bimbingan rohani.
Berkaitan dengan kepercayaan, relasi dan menghargai pembimbing, pada pernyataan saya malas melakukan bimbingan karena pembimbing tidak menarik, 34
61
80,95 responden menjawab kadang-kadang, meskipun demikian responden tetap melaksanakan bimbingan meskipun sering ditantang oleh pembimbing 20
47,61. Hal ini berkaitan dengan item no.16, 17, 18, dan 20. Jawaban ini membuktikan bahwa dalam bimbingan rohani responden menaruh kepercayaan,
mempunyai relasi yang baik, dan menghargai pembimbing. Dalam pernyataan no.13, 14, 15, dan 19 saling berkaitan yaitu responden
kadang- kadang senang karena pembimbing membicarakan masalah pribadi dengan pembimbing 28 66,66, responden juga kadang-kadang takut menceritakan
semua masalah kepada pembimbing 36 85,71, responden juga kadang-kadang enggan untuk bimbingan karena pembimbing membesar-besarkan kesalahan
mereka 30 71,42, serta responden kadang-kadang takut setiap melaksanakan bimbingan karena pembimbing terlalu kritis 41 97,61. Pernyataan ini
membuktikan bahwa responden disisi lain menaruh kepercayaan, memiliki relasi yang baik serta menghargai pembimbing tetapi disisi yang lain responden kurang
menaruh kepercayaan kepada pembimbing karena pembimbing yang tidak profesional dalam memberikan bimbingan rohani.
c. Suasana dalam melaksanakan bimbingan
Dari data diatas, diperoleh gambaran mengenai situasi dalam melaksanakan bimbingan sebagai berikut:
Pada tabel 5, responden menyatakan sering terbuka dalam bimbingan karena ada suasana saling percaya ada 21 50. Ini membuktikan bahwa adanya saling
kepercayaan dalam bimbingan membuat responden terbuka untuk mengungkapkan permasalahan yang dihadapi, suasana ini didukung pula oleh sikap pembimbing
yang hangat sehingga membuat responden menjadi tenang dalam melaksanakan
62
bimbingan 19 45,23 , pernyataan ini berkaitan dengan jawaban item no. 24, 25, 27 dan 30. Jawaban ini ingin menyatakan bahwa dalam proses bimbingan rohani
dengan adanya saling percaya, penerimaan yang hangat, didengarkan dan sikap pembimbing yang optimis, serta ada suasana doa adalah penting, responden merasa
diorangkan, diterima dan didengarkan sehingga responden merasa lega setelah melaksanakan bimbingan.
Responden menyatakan bahwa kadang-kadang mempunyai waktu untuk mencatat hal yang perlu selama bimbingan 20 47,64, pernyataan ini diperkuat
dengan jawaban item no. 26 yaitu waktu yang terbatas dalam bimbingan membuat mereka tergesa-gesa 35 83,33.
Pada item no. 28 dan 29 saling berhubungan, pada no. 28 berbicara mengenai responden yang selalu menaruh hormat terhadap pembimbing meskipun seusia 28
66,66 dan no. 29 berbicara mengenai responden menyatakan kadang-kadang tidak senang kepada pembimbing yang membawa masalah pribadinya dalam
bimbingan 18 42,85. Dari pernyataan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam melaksanakan bimbingan, suasana dan relasi yang sudah terjalin dengan baik
janganlah dialihkan dengan bahan pembicaraan yang tidak ada hubungannya dengan responden.
d. Metode dalam bimbingan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai metode dalam bimbingan. Melalui jawaban responden maka akan diketahui apakah metode yang diberikan
mendukung proses pelaksanaan bimbingan rohani. Berkaitan dengan metode dalam bimbingan, pada pernyataan pembimbing
mengarahkan jalannya bimbingan dengan baik 18 responden menjawab selalu
63
42,85. Dari hasil jawaban responden ini dapat diketahui bahwa pembimbing mampu mengarahkan jalannya bimbingan dengan baik, responden juga
mengungkapakan bahwa pembimbing kadang-kadang mencatat persoalan yang akan dibicarakan sebelum memulai bimbingan 35 83,33. Pernyataan ini
menggambarkan kurang adanya konsistensi dalam diri pembimbing, dengan pengarahan yang baik dan pencatatan bahan sebelum bimbingan yang akan
dibicarakan akan membuat proses bimbingan berjalan sesuai dengan topik dan tujuan yang akan dicapai. Responden juga mengungkapkan bahasa non verbal dari
pembimbing sering membantu responden untuk terbuka dalam bimbingan 21 50.
Pada item no. 34 menyatakan responden senang kalau proses pendampingan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 17 40,47 responden menyatakan
sering. Pernyataan ini ada hubungannya dengan item no. 35, 36, 38 dan 39. Item no. 35 menyatakan responden kadang-kadang senang kalau proses pendampingan
berstruktur 22 52,28, item no. 36 menyatakan responden kadang-kadang kecewa karena proses bimbingan tidak terarah 33 78,38, item no. 38
menyatakan responden senang karena tempat bimbingannya berfariasi 22 52,28, serta item no. 39 menyatakan bahwa responden kadang-kadang tidak fokus
bimbingan kalau bimbingannya tidak berstruktur 28 66,66. Melihat jawaban responden menunujukkan bahwa metode yang baik akan membantu proses
bimbingan rohani. Responden lebih berminat bimbingan karena pembimbing yang berkompeten
19 45,23 responden menyatakan sering, jawaban ini diperkuat dengan pernyataaan item no. 40 yaitu bimbingan yang efektif bagi responden adalah dari
pengalaman pembimbing 34 80,95.
64
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan dalam memberikan bimbingan dibutuhkan beberapa metode yang mendukung dan menarik agar para responden
senang melaksanakan bimbingan. Metode yang dipakai untuk bimbingan haruslah yang relevan dan sesuai dengan situasi yang dihadapi oleh responden.
2. Proses Kematangan emosi a. Penilaian, pengenalan dan percaya diri
Berikut ini akan dipaparkan pembahasan proses kematangan emosi para suster yunior mengenai penilaian, pengenalan dan percaya diri:
Pada tabel 7 , responden lebih suka mengungkapkan diri apa adanya, responden menjawab selalu 25 59,52, sehingga responden mudah
mengepresikan perasaannya kepada siapa saja 17 40,47, dari pernyataan tersebut responden adalah pribadi yang terbuka, mampu mengenal diri, serta orang
yang memiliki kepercayaan diri yang positif, responden juga mengungkapkan apabila marah responden kadang-kadang cenderung bereaksi diam, mengurung diri
34 80,95, hal ini berkaitan dengan jawaban item no. 44 dan 45. Jawaban ini ingin menyatakan bahwa dalam proses kematangan emosi dibutuhkan penilaian,
pengenalan dan kepercayaan diri yang positif sehingga responden mampu melihat dan memberi nama pada setiap reaksi yang muncul.
Responden juga mengungkapkan kadang-kadang mudah terpancing apabila ada sesama yang menggoda 2764,28. Jawaban ini menunjukkan bahwa
responden adalah orang yang mampu menilai, mengenal diri sendiri serta memiliki kepercayaan diri.