12
magistermagistranya. Pada masa ini mereka sudah melibatkan diri untuk menjalankan hidup berkomunitas dan belajar untuk memulai melaksanakan nasihat-
nasihat Injil Mardi Prasetya seri 2, 2001: 43. Tentang novisiat ini Konstitusi SSpS mengatakan:
Dalam latihan menghayati hidup religius, para novis dipersiapkan untuk penyerahan total kepada Allah dalam kaul-kaul. Mereka dibimbing untuk
belajar hidup sesuai dengan nasihat-nasihat Injil dan Konstitusi kita dan semakin berkembang pengertian mereka tentang hidup religius. Pada waktu
yang sama mereka tumbuh dalam semangat Kongregasi dan mengenal tradisi- tradisi kita. Konst. SSpS. art. 528.
Lama masa novisiat adalah dua tahun. Tahun pertama dinamakan tahun kanonik, dalam tahun ini yang menjadi penekanan ialah melatih seorang novis
untuk menghayati cara hidup kongregasi yang masih dirasa baru bagi si calon. Sedangkan masa novisiat tahun kedua merupakan masa untuk mengalami
kenyataan hidup religius secara realistis. Dalam tahun kedua ini calon dilibatkan dalam kegiatan kerasulan kongregasi.
3. Pembinaan Yuniorat
Tahap berikutnya adalah masa yuniorat. Setelah melewati masa postulat dan novisiat, seseorang memasuki masa yunior. Mengenai yuniorat ini Kitab Hukum
Kanonik menegaskan: “Dalam masing-masing tarekat, hendaknya pendidikan semua anggota
diteruskan sesudah profesi pertama, agar dapat menghayati hidup khas tarekat secara lebih penuh serta dapat melaksanakan perutusan mereka secara lebih
baik” Kan. 659 - § 1.
Pada Kan. 573 - § 1 dikatakan sebagai berikut: Hidup yang dibaktikan dengan pengikraran nasihat-nasihat Injili adalah
bentuk kehidupan tetap di mana orang beriman, dengan mengikuti Kristus secara lebih dekat atas dorongan Roh Kudus, dipersembahkan secara utuh
kepada Allah yang paling dicintai, agar demi kehormatan bagi-Nya dan demi
13
pembangunan Gereja serta keselamatan dunia mereka dilengkapi dengan alasan baru dan khusus mengejar kesempurnaan cintakasih dalam pelayanan
Kerajaan Allah, dan sebagai tanda unggul dalam Gereja mewartakan kemuliaan surgawi.
Bertitik tolak dari kita Kitab Hukum Kanonik di atas, diharapkan suster yunior SSpS dapat menemukan dan merasakan suasana rohani dengan
meningkatkan kematangan emosinya dalam mempertanggungjawabkan terhadap tugas yang dipercayakan kepadanya.
Konstitusi SSpS tentang yuniorat menuliskan: Yuniorat berlangsung dari kaul pertama sampai kaul kekal.Selama waktu ini,
suster mengambil bagian dalam hidup dan perutusan Kongregasi. Selama tahun yuniorat para suster melanjutkan perkembangan dalam iman, kesediaan
untuk pengabdian misioner kesetiaan pada Kongregasi. Mereka diharapkan berkembang dalam tingkat kematangan manusiawi dan religius yang
memampukan mereka untuk mengambil keputusan dalam penyerahan diri kepada Kristus lewat kaul kekal Konst. SSpS. art. 528.
Pendampingan untuk para yunior tetap didampingi oleh pemimpin komunitas dan pembimbing khusus yunior serta diusahakan secara integral dan intensif untuk
membantu mereka dalam meningkatkan kematangan emosi dalam
bertanggungjawab sebagai anggota SSpS dan semakin siap melibatkan diri dalam tugas perutusan lainnya yang dipercayakan oleh Kongregasi. Pendampingan para
suster yunior hendaknya dilakukan dengan empati dan integral agar yunior mampu membina diri dan meleburkan dirinya serta menerima, menghayati kharisma dan
hidup kerohanian kongregasinya, sehingga semakin menjadi religius yang matang dan dewasa dalam melaksanakan tugas perutusannya dengan penuh dedikasi.