Kompetensi Keguruan Tinjauan Teoretik

27 segera dan tepat untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam langkah-langkah pembinaan dan pengembangan selanjutnya. j. Menguasai prinsip-prisip dan menafsirkan hasil kompetensi pendidikan guna keperluan pengajaran Pengertian persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan, menginterpretasikan kompetensi guru melalui panca indera siswa.

3. Kompetensi Keguruan

a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi guru disini dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan Knowledge, Ketrampilan teaching Skill, serta sikap karakter berupa kecerdasan, kreativitas dan komitmen dalam menjalankan tugas sebagai guru. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru untuk dapat memahami peserta didik baik secara jasmani maupun secara rohani sehingga antara guru dan siswa mempunyai hubungan emosional yang sangat erat sehingga terjalinnya komunikasi yang harmonis dalam suasana pembelajaran. Inilah model pembelajaran dalam dunia pendidikan masa depan guru harus memahami prinsip-prinsip perkembangan kepribadian peserta didik agar dapat mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 b. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal seorang guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru harus mampu mencerminkan kewibawaan, dewasa, pribadi yang bijaksana dan mempunyai watak yang terpuji dalam pandangan peserta didik. Kompetensi ini harus melekat pada diri pribadi seorang guru yang akan menjadi panutan bukan hanya dalam lingkungan sekolah tetapi juga dalam kehidupan masyarakat. Drs. Muhammad Ikhsan, M.Pd. mengungkapkan bahwa guru selayaknya menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan bukan hanya pendidikan dalam artian sempit hanya dalam lingkungan sekolah saja tetapi secara global dalam lingkungan keluarga dan masyarakat secara luas guru hendak menjadi sosok yang dikagumi. Kompetensi kepribadian guru, artinya bahwa guru harus memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber indentifikasi bagi subjek Drs. Suharsimi Arikunto, 1990:239. Kompetensi kepribadian guru juga dapat diartikan sebagai sikap pribadi guru berjiwa Pancasila yang yang mengutamakan budaya bangsa Indonesia, yang rela berkorban demi bangsa dan negaranya Kunandar, S.Pd., M.Si., 2007:56. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Kemampuan kepribadian mencakup: 1 Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur- unsurnya. 2 Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai. 3 Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya. c. Kompetensi Profesional Profesional secara esensial memiliki 3 dimensi pokok yaitu Keilmuan dan pengetahuan Science and Knowledge, Keahlian Skill dan kesejawatan Organisasi Profesi. Guru yang Profesional paling tidak harus memiliki dan mengembangkan kemampuannya dalam tiga pilar profesional di atas karena sebagai guru bukanlah profesi asal-asalan tetapi profesi sentral yang sangat berpengaruh terhadap wajah pendidikan nasional pada masa yang akan datang. Keterpurukan bangsa ini salah satu indikator penyebabnya adalah rendahnya kualitas pendidikan kita jangankan secara global ditataran negara berkembang di Asia saja IPM kita masih berada dibawah negara tetangga kita Malaysia. Standar kelulusan di negara Jiran kita itu sudah mencapai 7 sedangkan di negara kita direncanakan 5 koma saja sudah ribut. Guru yang profesional adalah guru yang harus mampu menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam serta mampu memgembangkan materi tersebut dengan konsep 30 keterkaitan secara universal dan menerapkan konsep–konsep keilmuan, metode pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas. Disamping itu guru juga harus mampu mengeksplorasi konsep dan metode keilmuannya, melakukan penelitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan tentang materi ajar sehingga mampu menemukan penemuan baru dalam proses pembelajaran. Kompetensi profesinal guru artinya bahwa guru harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subject matter bidang studi yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar Drs. Suharsimi Arikunto, 1990:239. Kompetensi profesional juga dapat diartikan sebagai kemampuan penguasaan dalam akademik yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus sehingga guru itu memiliki wibawa akademis Kunandar, S.Pd., M.Si., 2007:56. Kemampuan profesional mencakup: 1 Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkan itu. 2 Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan tentang pendidikan dan keguruan. 31 3 Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa. d. Kompetensi Sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial guru artinya bahwa guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah, dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota masyarakat di lingkungan Drs. Suharsimi Arikunto, 1990:239. Kompetensi sosial juga dapat diartikan sebagai kemampuan seorang guru dalam berhubungan dalam bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupan sehari-hari guru di masyarakat tempat ia bekerja, baik formal maupun informal

B. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status, dan masa kerja guru : studi kasus guru-guru SMA N1 Bantul, SMA N1 Sedayu, SMA N1 Kasihan di Kabupaten Bantul.

0 1 106

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru di Yayasan Kanisius Yogyakarta.

0 19 203

Persepsi guru terhadap program sertifikasi bagi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, masa kerja, beban mengajar, dan status guru ; studi kasus guru-guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sleman.

0 0 203

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru SD, SMP, dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta.

5 25 210

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 184

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 208

PERSEPSI GURU TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, BEBAN MENGAJAR, DAN STATUS GURU

0 4 201

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 201

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN MASA KERJA GURU

0 0 104

PERSEPSI GURU SMA TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU YANG TERBUKA BAGI SARJANA NON-KEPENDIDIKAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN MASA KERJA

0 0 160