Pengantar MAKNA DENOTASI DAN KONOTASI BERDASARKAN TANDA-

21

2.2.1 Tokoh Pria Paruh Baya

Sistem penandaan yang menonjol dari tokoh pria paruh baya pada Adegan 1 mencakup: i usia, ii penampilan, dan iii tindakannya.

2.2.1.1 Usia Pria

Melalui visualisasi pria paruh baya pada Gambar 3 dapat ditelusuri makna konotasi melalui penjabaran kode kebudayaan pada aspek pengetahuan. Aspek pengetahuan pada penandaan tataran pertama ini berkaitan dengan pemahaman kehidupan dimulai pada usia 40. Persoalan makna konotasi pada aspek usia pria berhubungan dengan alasan dipilihnya tokoh ini sebagai karakter utama dalam iklan Djarum 76 versi “Pengin Eksis”. Alasan itu berupa tolok ukur dan contoh akan keputusan apa yang diambil oleh pria paruh baya jika ditawari sebuah peluang. Seorang psikolog Amerika bernama Walter B. Pitkin, pada tahun 1932 mengeluarkan buku yang berjudul Life Begins at Forty. Ia mengupas tentang usia 40 tahun dari perspektif Barat yang kental dengan materialisme. Menurutnya, usia 40 merupakan usia saat seseorang telah mencapai golden age yang diukur dari parameter kasat mata: karier yang telah mapan, pendapatan yang lumayan, status sosial cukup terpandang, dan harta yang menjulang. Pertanyaannya sekarang ialah mengapa Djarum 76 menggunakan tokoh pria paruh baya dengan penampilan tersebut? Hal ini dipicu oleh pernyataan sebagian orang bahwa usia 40 tahun merupakan usia yang matang secara fisik, emosional, dan spiritual; sebuah usia saat seseorang akan memperhitungkan secara matang 22 tentang hal yang akan dilakukannya dan tidak dari segi lahiriah saja, sebab kecerdasan akal pada usia ini sedang mencapai puncaknya. Penjabaran di atas menuntun pada suatu titik bahwa usia, kematangan, kedewasaan pada diri pria paruh baya digunakan sebagai tolok ukur dan contoh akan keputusan atau kebijakan yang diambilnya jika ditawari sebuah peluang penjelasan ada pada 2.5. Oleh karena itu, ia menjadi tokoh protagonis dalam iklan televisi rokok Djarum 76 versi “Pengin Eksis”.

2.2.1.2 Penampilan

Pada aspek penampilan, pria paruh baya diidentifikasikan sebagai orang Indonesia khususnya pribumi dan ia berada pada kelas menengah ke bawah. Selanjutnya sistem penandaan ini akan disajikan menjadi dua sub, yaitu fisik dan busana.

2.2.1.2.1 Fisik

Pria paruh baya pada Gambar 3 diidentifikasikan sebagai pria berkulit kulit sawo matang. Kulit sawo matang yang dimilikinya merupakan warna kulit yang sangat didominasi oleh orang-orang Asia yang tinggal di daerah tropis, tak terkecuali Indonesia. Dengan kata lain, kulit sawo matang yang dimiliki pria paruh baya menunjukkan bahwa ia adalah orang Indonesia. Selanjutnya, penelusuran kode representasi berdasarkan makna denotasi tersebut, didapatlah pengidentifikasian pria paruh baya sebagai golongan pribumi dan bukan bangsawan atau warga kota berdasarkan mitos warna kulit yang dikemukakan Yulianto. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)

0 8 21

MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)

0 6 21

Representasi Korupsi Pada Tayangan Iklan Djarum 76 (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Representasi Korupsi Dalam Tayangan Iklan Djarum 76)

7 42 99

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi).

0 1 127

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi).

0 2 127

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “TERDAMPAR” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Terdampar” di Televisi).

1 13 94

1 PENGGAMBARAN KONSEP EKSIS DENGAN MEROKOK DALAM IKLAN TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN TELEVISI DJARUM 76 VERSI “PENGEN EKSIS”)

0 0 11

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “TERDAMPAR” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Terdampar” di Televisi)

0 0 16

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi)

0 1 20

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi)

0 0 20