57
Jadi, secara keseluruhan, sistem penandaan tataran denotasi dan konotasi pada Adegan 7 dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 7: Penandaan Denotatif dan Konotatif Adegan 7
2.9 Adegan 8
Tanda visual pada Adegan 8 berupa tokoh jin yang duduk selonjor dengan arah wajah yang sedang menatap foto yang terletak di bawahnya. Foto tersebut
memvisualisasikan seorang pria yang sedang merokok dengan dua tengkorak putih yang membayanginya. Di samping foto disertai dengan tulisan
„PERINGATAN: MEROKOK MEMBUNUHMU‟ dan angka 18+ dalam lingkaran. Tanda visual ini didukung oleh tanda verbal
”Hahahaha. Wis yo. Eksis di mana-
mana Hahahhaa”. Tanda verbal dan tanda visual ini kemudian tersaji menjadi tokoh jin. Tanda visual dan tanda verbal yang disebutkan dapat dilihat
pada Gambar 10 di bawah:
No. Sub
Tanda Denotasi
Konotasi 1
Tokoh Pria
Paruh Baya
Proses Foto pria yang
sedang merokok.
Potret seorang pria yang sedang
melakukan aktivitas merokok.
Pemberitahuan konsekuensi merokok
secara langsung.
58
Gambar 10: Adegan 8
2.9.1 Tokoh Jin
Sistem penandaan pada aspek tokoh jin tersaji menjadi tiga, yaitu i tindakan, ii foto peringatan, dan iii warna jingga.
2.9.1.1 Tindakan
Makna konotatif berdasarkan tanda visual pada Gambar 10 menunjukkan sebuah konsekuensi akan permintaan ketenaran pria paruh baya. Tanda verbal
”Hahahaha. Wis yo. Eksis di mana-mana Hahahhaa” dapat ditelusuri maknanya melalui bantuan kode hermeneutik, kode semantik, dan kode kebudayaan. Kode
hermeneutik berupa aspek artikulasi berbentuk seruan. Aspek ini mudah dikenali dari struktur bahasa dengan model kalimat seruan meskipun lebih mengarah pada
sindiran. Jawabannya terletak pada foto pria yang menghembuskan rokok dengan gambar dua tengkorak putih di sampingnya. Jawaban ini juga muncul sebagai
konsekuensi permintaan pria paruh baya sebelumnya.
2.9.1.2 Foto Peringatan
Tanda verbal „PERINGATAN: MEROKOK MEMBUNUHMU‟ pada
Gambar 10 di atas menggunakan komposisi statis. Komposisi hurufnya memberikan kesan berbahaya, kesan semacam itu timbul sebagai simbol dari
konsekuensi merokok. Jenis huruf yang digunakan ialah Sans Serif untuk „PERINGATAN: MEROKOK MEMBUNUHMU‟. Menurut Tinarbuko, jenis
59
huruf Sans Serif mempunyai karakter garis huruf sama tebal dan tidak berkaki atau berkait. Keberadaannya sangat mudah dibaca, sehingga target sasaran mudah
memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Jadi, jenis huruf yang digunakan pada Gambar 10 memberikan makna konotasi tentang sesuatu yang
berbahaya seperti yang tercermin pada gambar yang menyertainya. Ilustrasi yang menyertai tanda verbal tersebut berupa foto pria yang sedang
merokok dan terdapat gambar dua tengkorak putih di sebelah kanan. Tampilan ilustrasi semacam itu dimaksudkan untuk mendekatkan keberadaan tanda verbal
„PERINGATAN: MEROKOK MEMBUNUHMU‟ dengan objeknya. Warna putih pada tengkorak mewakili tengkorak manusia dan secara langsung menunjuk ikon
dan indeks kematian. Dengan demikian, ia lebih bersifat ikonik representasi dari kematian dan indeks menyebabkan kematian.
Pada kode kebudayaan ada pada aspek yang bersifat kolektif khususnya simbol. Kode tersebut menunjukkan simbol pembatasan umur yang menyertai
peringatan merokok di atas. Jika diperhatikan, terdapat gambar angka 18+ dalam lingkaran. Dalam tataran denotasi, gambar ini memiliki makna literal yang hanya
menunjukkan arti dari angka dan tanda yang dipergunakan. Namun dalam representasi, gambar ini merupakan suatu simbol. Sudah umum diketahui bahwa
simbol ini menunjukkan pembatasan umur. Sebuah simbol yang menunjukkan pelarangan akan sesuatu terhadap umur tertentu 18 ke bawah dan pembolehan
terhadap umur tertentu pula 18 ke atas. Jadi, makna konotasi yang dapat disimpulkan ialah iklan rokok ini hanya diperuntukkan kepada orang yang
berumur 18 tahun ke atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI