55
2.8 Adegan 7
Tampilan Adegan 7 menunjukkan tanda visual proses pemotretan pria paruh baya. Proses itu diawali dengan penampilan wajah ceria dari pria tersebut, terus
berlanjut pada adegan saat ia berpose seperti sedang merokok. Perubahan air muka, ekspresi wajah, serta kesegaran kulitnya berubah drastis. Dari yang ceria ke
suram, dari yang segar ke kuyu, hingga nampak tirus dan kusam wajahnya. Dari tanda yang menonjol ini, kemudian akan diuraikan menjadi tokoh pria paruh baya.
Tanda visual yang disebutkan dapat dilihat pada Gambar 9 di bawah:
Gambar 9: Adegan 7 2.8.1
Tokoh Pria paruh Baya
Sistem penandaan pada aspek tokoh pria paruh baya akan tersaji menjadi sub proses. Berikut ini penjelasannya:
2.8.1.1 Proses Secara keseluruhan, Gambar 9 menunjukkan perubahan yang signifikan.
Proses yang ditujukan oleh Adegan 7 memperlihatkan gambaran secara jelas bahwa pengabulan permintaan ketenaran dari pria paruh baya terwujud dengan
metode yang tak terpikirkan olehnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Proses yang ditunjukkan di atas didukung dengan baik oleh tanda visual berupa efek cahaya blitz foto terhadap pria paruh baya pada Gambar 9. Efek ini
menimbulkan kesan dinamis, terlebih lagi perubahan warna pada latar belakang semakin mendukung keterpaduan ide dan konsep yang ingin didukung dalam
Adegan 7. Ide dan konsep yang dimaksudkan ialah efek dari merokok bahaya merokok. Adapun, perubahan warna digunakan pada adegan tersebut bertujuan
untuk memastikan keterbacaan yang maksimum. Warna latar belakang Adegan 7 ingin membuat konsep yang ditampilkan dapat dibaca dengan baik oleh
penontonnya. Berbicara mengenai perubahan warna latar belakang pada Adegan 7, selain
memberikan kesan dinamis, kombinasi warna dari terang ke gelap yang diberikan mampu menciptakan daya tarik tersendiri dan menyampaikan pesan
sebagai tambahan daya tarik dasar yang ada. Penyampaian pesan itu berkenaan dengan penawaran persepsi dan dampak. Dari penjelasan tanda visual „proses‟ di
atas, dapat bermakna konotatif pemberitahuan konsekuensi merokok secara langsung. Pemaknaan semacam ini tidak terlepas dari kode kebudayaan, yaitu
aspek pengetahuan. Aspek pengetahuan menampilkan fakta akan efek samping dari merokok.
Merokok merupakan tindakan yang dapat membahayakan tubuh. Dengan merokok kesehatan seseorang dapat terganggu dan memiliki dampak negatif.
Walaupun fakta tersebut ditujukan tanpa menggunakan kiasan ataupun penggunaan bahasa secara tidak langsung, Djarum 76 sebagai produk rokok itu
sendiri mengerti betul akan bahaya itu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Jadi, secara keseluruhan, sistem penandaan tataran denotasi dan konotasi pada Adegan 7 dapat disajikan dalam tabel berikut.