Pengumpulan Data Analisis Data

18

1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data yang berupa kaidah penggunaan bahasa disajikan secara informal dan formal. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata- kata biasa walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya, sedangkan penyajian formal adalah perumusan dengan tabel dan bagan Sudaryanto, 2015: 241

1.8 Sistematika Penyajian

Penelitian ini dibagi menjadi empat bab dan sistematikanya dapat dirinci sebagai berikut. Bab I berisi pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar. Bab I terdiri dari delapan sub bab, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berisi jawaban atas rumusan masalah yang pertama, yaitu mengungkap makna denotasi dan konotasi berdasarkan tanda-tanda visual dan verbal dari iklan televisi rokok Djarum 76 versi “Pengin Eksis”. Bab III merupakan jawaban akan rumusan masalah yang kedua, yaitu menganalisis mitos yang terungkap dibalik iklan televisi rokok Djarum76 versi “Pengin Eksis”, sementara itu Bab IV berisi kesimpulan dan saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

BAB II MAKNA DENOTASI DAN KONOTASI BERDASARKAN TANDA-

TANDA VISUAL DAN VERBAL DARI IKLAN TELEVISI DJARUM 76 VERSI “PENGIN EKSIS”

2.1 Pengantar

Roland Barthes 2007: 281 menyebut iklan sebagai sebuah message sebab iklan mengandung suatu sumber yang mengeluarkannya, yaitu perusahaan yang menghasilkan produk yang diluncurkan dan dibanga-banggakan, suatu titik resepsi-penerimaan, yaitu publiknya, dan suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. Menurutnya, pada satu kalimat iklan sesungguhnya mengandung dua message. Message yang pertama dibuat lewat kalimat yang ditangkap dari literasinya, dengan mengabaikan intensi publisiternya atau tidak akan memperhitungkan metafora yang terdapat dalam iklan. Dengan kata lain, signifiant-signifiant ini mengacu kepada suatu korpus signifié-signifié yang juga memadai. Dalam hubungannya dengan apa yang nyata dan har us “diterjemahkan” oleh langage. Message yang pertama ini disebut message denotasi atau yang disebut Barthes 2007: 282 sebagai denotasi simpel. Message yang kedua berupa hubungan antara signifiant dan signifié, yang di dalamnnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti artinya terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Signifiant message kedua sesungguhnya dibuat oleh message pertama seutuhnya. Itulah sebabnya message kedua menjadi konotasi bagi message pertama Barthes, 2007: 283. Message PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 kedua terbentuk ketika signifiant dikaitkan dengan berbagai aspek psikologis, seperti perasaan, emosi, atau keyakinan. Pemaparan Barthes di atas merupakan hal yang akan dibahas pada bab ini. Makna denotasi dan konotasi yang akan diungkap akan berdasar pada tanda-tanda verbal dan visual pada setiap potongan adegan dari iklan televisi rokok Djarum 76 versi “Pengin Eksis”.

2.2 Adegan 1

Potongan Adegan 1 menyajikan beberapa tanda visual di antaranya tokoh pria paruh baya yang mengenakan pakaian sederhana, ia berada pada sebuah gang, pada gang tersebut terdapat barang-barang yang berserakan. Selain itu, terdapat tanda visual telepon umum, gerobak angkringan, motor, dan lainnya yang dekat tokoh tersebut. Berdasarkan tanda-tanda visual ini, peneliti membaginya menjadi dua, yaitu a tokoh pria paruh baya dan b latar. Tanda visual yang disebutkan dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah: Gambar 3: Adegan 1

Dokumen yang terkait

MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)

0 8 21

MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)

0 6 21

Representasi Korupsi Pada Tayangan Iklan Djarum 76 (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Representasi Korupsi Dalam Tayangan Iklan Djarum 76)

7 42 99

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi).

0 1 127

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi).

0 2 127

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “TERDAMPAR” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Terdampar” di Televisi).

1 13 94

1 PENGGAMBARAN KONSEP EKSIS DENGAN MEROKOK DALAM IKLAN TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN TELEVISI DJARUM 76 VERSI “PENGEN EKSIS”)

0 0 11

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “TERDAMPAR” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Terdampar” di Televisi)

0 0 16

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi)

0 1 20

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi)

0 0 20