Patung Totem Keranjang Anyaman dan Kardus

33 Star, sedangkan angkringan merupakan sebuah warung makan minimalis atau warung tenda sederhana dengan waktu operasi mulai sore hingga dini hari. Karena terlihat gerobak tersebut belum beroperasi, jelaslah bahwa latar waktunya ialah siang hari. Jadi, secara keseluruhan, sistem penandaan tataran denotasi dan konotasi pada Adegan 1 dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1: Penandaan Denotatif dan Konotatif Adegan 1 No Sub Tanda Denotasi Konotasi 1 Tokoh Pria Paruh Baya Usia Usia Pria berumur 40 tahunan. Tokoh protagonis dalam iklan televisi rokok Djarum 76 versi “Pengin Eksis”. Penampilan Fisik dan busana Pria paruh baya yang berkulit sawo matang dan mengenakan kaos abu-abu, celana jins kehitaman, dan sepatu kets kumal. Orang Indonesia pribumi, berada pada kelas menengah ke bawah, dan dalam suasana informal. Tindakan Berjalan kaki Pria paruh baya yang sedang berjalan di sebuah gang. Pengangguran dan dalam suasana informal. 2 Latar Tempat Gerobak angkringan. Sebuah warung makan minimalis atau warung tenda sederhana dengan waktu operasi mulai sore hingga dini hari. Latar tempat Jawa Tengah. Nama toko, pesawat televisi, pesawat telepon, patung totem, keranjang anyaman, serta kardus. Nama toko berupa Beny Arts; Penunjukkan keberadaan sebuah toko barang antik. Pesawat dengan sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi dan suara melaui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat pengubah cahaya gambar dan bunyi suara menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar; 34 Pesawat dengan listrik dan kabel untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan. Patung totem merupakan sebuah ekspresi religius manusia yang ditemukan dalam hubungan kelompok. Keranjang anyaman termasuk kerajinan yang paling banyak dimiliki dan digunakan oleh orang Indonesia. Telepon umum, sepeda kayuh, dan sepeda motor Honda generasi Astrea Prima. Telepon umum dari yang koin hingga kartu merupakan sejenis alat komunikasi yang populer pada tahun 1983-1999; Lingkungan kelas menengah ke bawah. Sepeda kayuh adalah kendaraan roda dua, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya; kereta angin. Astrea Prima merupakan generasi motor Honda yang keluar pada tahun 1988. Waktu Motor Honda generasi Astrea Prima Astrea Prima merupakan generasi motor Honda yang keluar pada tahun 1988 dan bentuk gubahan minor dari generasi sebelumnya Astera Star; Tahun 1988. Gerobak angkringan Sebuah warung makan minimalis atau warung tenda sederhana dengan waktu operasi mulai sore hingga dini hari. Siang hari.

2.3. Adegan 2

Potongan Adegan 2 menyajikan beberapa tanda visual dan tanda verbal di antaranya; tokoh pria paruh baya, lampu emas di atas tumpukkan barang, telepon 35 umum, bangku, dan seruan “Waw”. Tanda-tanda ini menarasikan seorang pria paruh baya yang berjalan ke arah tumpukan barang demi melihat penampakan lampu yang berwarna emas. Penemuannya ini diiringi oleh seruan “Waw” olehnya. Tanda visual dan tanda verbal yang menonjol tersebut kemudian disajikan menjadi dua, yaitu a tokoh pria paruh baya dan b lampu emas ajaib. Tanda visual dan tanda verbal yang disebutkan dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah: Gambar 4: Adegan 2 2.3.1 Tokoh Pria Paruh Baya Sistem penandaan yang menonjol dari tokoh pria paruh baya pada Adegan 2 mencakup: i ekspresi dan ii tindakannya.

2.3.1.1 Ekspresi

Manusia menyampaikan lebih dari dua pertiga pesan-pesan mereka melalui tubuh. Ekspresi wajah manusia salah satunya. Pada efeknya, ekspresi wajah merupakan penanda tak sadar universal yang menciptakan tanda wajah tertentu. Lebih dari segalanya, wajah di seluruh dunia dipandang sebagai tanda Diri. Persepsi atas wajah sebagai penyedia keberadaan Diri atau persona, demikian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 keberadaan Diri disebut, merasuk dalam semiosfir di seluruh dunia. Inilah mengapa orang mampu merepresentasikan potret diri seseorang berdasarkan penanda ekspresi tertentu. Ekspresi yang ditunjukkan pria paruh baya ialah ekspresi takjub dan riang. Berdasarkan tanda visual ini, pencarian makna melalui kode hermeneutik terlihat pada aspek respons yang ditunjukkan dengan tanda verbal yang berbunyi “Waw”. Persoalan makna konotatif yang terkandung pada seruan tersebut jelas menandakan bahwa ia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Ketertarikan tersebut memunculkan sebuah seruan yang secara langsung melambangkan ketakjuban akan sesuatu yang beharga, indah, dan mahal. Alasan mengapa peneliti menangkap ekspresi wajah pria paruh baya adalah ekspresi takjub dan riang ialah karena cara mata, alis, dan mulut saling berorientasi satu sama lain. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa pada efeknya, semua ini adalah penanda tak sadar universal yang menciptakan tanda wajah takjub dan riang. Jadi, ekspresi yang tergambar pada raut wajahnya menandakan bahwa ia menemukan sesuatu yang beharga, indah, dan mahal. Adapun tokoh pria paruh baya berada pada posisi tengah, hampir memenuhi seluruh bidang layar, dan memberikan kesan perhatian yang mendalam. Dengan ekpresi yang ditunjukannya pula memperkuat posisi tanda visual lampu emas.

2.3.1.2 Tindakan

Mengenai tindakan yang dilakukan pria paruh baya, penelusuran makna konotatif dapat diketahui melalui tanda-tanda yang ada padanya. Tanda yang dimaksud ini berupa tanda visual arah yang dituju olehnya, apa yang dilihatnya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)

0 8 21

MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)

0 6 21

Representasi Korupsi Pada Tayangan Iklan Djarum 76 (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Representasi Korupsi Dalam Tayangan Iklan Djarum 76)

7 42 99

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi).

0 1 127

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi).

0 2 127

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “TERDAMPAR” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Terdampar” di Televisi).

1 13 94

1 PENGGAMBARAN KONSEP EKSIS DENGAN MEROKOK DALAM IKLAN TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN TELEVISI DJARUM 76 VERSI “PENGEN EKSIS”)

0 0 11

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “TERDAMPAR” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Terdampar” di Televisi)

0 0 16

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi)

0 1 20

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi)

0 0 20