Kaos Abu-abu MAKNA DENOTASI DAN KONOTASI BERDASARKAN TANDA-

28 Dari penjabaran terhadap kaos abu-abu, celana jins hitam, dan sepatu kets kumal diketahuilah bahwa pria paruh baya digambarkan sebagai tokoh yang sederhana, maskulin, suram, dan berada pada kelas menengah ke bawah. Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari perepresentasian tersebut ialah pakaian yang dikenakan pria paruh baya mengandung pernyataan tentang suasana informal dan refleksi akan status soial menegah ke bawah.

2.2.1.3 Tindakan

Representasi bahwa pria paruh baya merupakan tuna karya dan berada pada suasana informal didukung oleh tanda visual lain seperti tempat, waktu, dan keadaan lingkungan pada Gambar 3. Pada Gambar 3 terlihat bahwa pria paruh baya sedang berjalan kaki. Jika ia memiliki penghasilan yang baik, ia akan menggunakan sebuah kendaraan sebagai alat transportasinya. Kedua, lokasi pria paruh baya pada sebuah gang. Gang ini secara tidak langsung merepresentasikan kelas menengah ke bawah sebab gang dalam berbagai bentuk mampu menunjukkan keadaan dan realitas kehidupan masyarakat tertentu. Dengan kondisi gang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 diketahui bahwa gang semacam ini banyak ditemui dalam kompleks perumahan rakyat kecil dan bukan kompleks perumahan elit. Ketiga, latar waktu 2.2.2 pagi sampai siang hari. Dengan kondisi lingkungan dan tindakan yang dilakukan oleh pria paruh baya, latar waktu pagi hingga siang hari menjadi bukti kuat bahwa ia adalah seorang pengangguran. Ia tidak terlihat bekerja, ia mengenakan pakaian sederhana, ia berada pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 lingkungan biasa pada waktu kerja. Jelaslah dapat didimpulkan bahwa poin-poin ini mendukung petanda pengangguran dan atau dalam keadaan informal.

2.2.2 Latar

Sistem penandaan pada aspek latar yang menonjol dari Adegan 1 mencakup latar tempat dan latar waktu.

2.2.2.1 Latar Tempat

Penandaan latar tempat meliputi dua hal, yaitu Jawa Tengah, toko barang antik, dan lingkungan kelas menengah ke bawah.

2.2.2.1.1 Jawa Tengah

Gambar 3 menunjukkan latar tempat di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Tanda visual yang mendukung latar tempat Jawa Tengah ialah tanda berupa gerobak angkringan yang terletak di sebelah kanan tokoh pria dalam Gambar 3. Angkringan berasal dari kata nangkring dalam bahasa Jawa yang berarti duduk santai. Di Indonesia, khususnya di Yoyakarta, angkringan merupakan sebuah warung makan minimalis atau warung tenda sederhana dengan waktu operasi mulai sore hingga dini hari. Jadi, tanda visual gerobak angkringan menjadi bukti akan latar tempat Jawa Tengah.

2.2.2.1.2 Toko Barang Antik

Pada Gambar 3 terdapat banyak sekali barang-barang yang berserakan di depan sebuah ruko. Barang-barang tersebut berupa keranjang, kardus, televisi, sepeda, patung totem, kursi, kayu, balok, dan lain-lain. Tiap tanda visual ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)

0 8 21

MAKNA IDENTITAS SOSIAL DALAM IKLAN ROKOK DI TELEVISI (Analisis Semiotik Dalam Iklan Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)

0 6 21

Representasi Korupsi Pada Tayangan Iklan Djarum 76 (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Representasi Korupsi Dalam Tayangan Iklan Djarum 76)

7 42 99

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi).

0 1 127

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi).

0 2 127

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “TERDAMPAR” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Terdampar” di Televisi).

1 13 94

1 PENGGAMBARAN KONSEP EKSIS DENGAN MEROKOK DALAM IKLAN TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN TELEVISI DJARUM 76 VERSI “PENGEN EKSIS”)

0 0 11

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “TERDAMPAR” (Studi Semiologi Tentang Pemaknaan Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Terdampar” di Televisi)

0 0 16

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi)

0 1 20

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI “JIN TAKUT ISTRI” (Studi Semiotik Terhadap Iklan Rokok Djarum 76 Versi “Jin Takut Istri” di Televisi)

0 0 20