89
Gambar 4.4 Persentasi Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus I
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan melalui observasi kegiatan pembelajaran dan kegiatan siswa serta nilai hasil belajar pada siklus I,
maka dapatlah direfleksikan hal-hal sebagai berikut: 1
Aktivitas Guru Pada pertemuan pertama, banyak sekali kekurangan-
kekurangan dalam proses pembelajaran. Faktor yang menjadi penyebabnya adalah, peneliti tidak melakukan pengelolaan waktu
dengan baik, sehingga ada kegiatan yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan, yakni kegiatan presentasi dan pemberian PR
sebagai tindak lanjut. Oleh karena itu, pada pertemuan berikutnya, kegiatan yang direncanakan akan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi dikelas, agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, efektif, dan efisien. Pada pertemuan
kedua, kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah berlangsung dengan baik. Semua kegiatan yang direncanakan
sudah dapat dilaksanakan, meskipun ada beberapa kegiatan yang
50 50
Pertemuan 2
Tuntas Tidak Tuntas
29 71
Pertemuan 1
Tuntas Tidak Tuntas
64 36
Evaluasi Siklus I
Tuntas Tidak Tuntas
90 belum dilakukan dengan tepat dan sistematis. Sehingga pada
siklus II, kegiatan pembelajaran diharapkan dapat berjalan dengan lebih baik lagi.
2 Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa pada pertemuan pertama sudah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Namun, ada beberapa aspek yang
masih perlu ditingkatkan, yakni aspek memperhatikan penjelasan guru. Mungkin karena siswa belum terbiasa diajar oleh peneliti
sehingga siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Aspek bertanya dikelompok, kurangnya motivasi yang diberikan
guru mungkin menjadi penyebab siswa kurang bertanya dalam kelompok. Aspek bekerjasama dalam kelompok, para siswa
masih canggung dalam belajar dikelompok bersama dengan teman-teman yang lain, karena siswa terbiasa belajar secara
individual. Oleh karena itu, pada pertemuan berikutnya peneliti akan memberikan motivasi yang lebih kepada siswa agar siswa
menjadi lebih bersemangat dalam belajar berkelompok. Pada pertemuan kedua, siswa sudah mulai paham dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan model jigsaw ini, sehingga para siswa lebih bersemangat dan antusias dalam belajar. Hal ini
dapat dilihat
dari peningkatan
aktivitas siswa
dalam pembelajaran. Berbagai aspek kegiatan siswa mengalami
peningkatan. Namun, masih ada aspek yang masih perlu
91 ditingkatkan, yakni aspek bertanya. Hal inilah yang akan
dijadikan perbaikan pada siklus II dengan cara pemberian motivasi yang lebih banyak lagi, sehingga aktivitas siswa menjadi
lebih baik lagi.
3 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada pertemuan pertama masih belum memuaskan dan masih belum mencapai indikator ketuntasan yang
ditetapkan baik secara individual maupun klasikal. Secara individual hanya 8 siswa 57 yang mencapai indikator yang
ditetapkan ≥ 70. Secara klasikal, ketuntasan yang diperoleh
hanya 29 atau 71 yang masih belum tuntas. Hal ini sangat jauh dari indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti, yakni
80. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah konsentrasi siswa yang sudah mulai menurun dan pengelolaan waktu yang
masih kurang dari guru sehingga waktu yang digunakan siswa untuk mengerjakan evaluasi terbatas. Selain itu, ada 2 butir soal
evaluasi yang lebih dari 80 siswa tidak dapat menjawabnya atau salah, yakni soal nomor 12 dan 13. Soal tersebut memiliki
jawaban yang hampir mirip, sehingga siswa kesulitan untuk mennetukan jawaban yang tepat. Secara keseluruhan hasil belajar
siswa pada pertemuan kedua mengalami peningkatan. Nilai rata- rata kelas pada pertemuan pertama 63,92 menjadi 69,28. Namun,
masih jauh dari standar ketuntasan yang ditetapkan oleh peneliti.
92 Ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal hanya mencapai
50. Pada pertemuan kedua, lebih dari 80 siswa tidak dapat menjawab soal nomor 4 dengan benar, yakni tentang pramuka.
Hal ini mungkin disebabkan karena mereka jarang mengikuti kegiatan pramuka dan disekolah tersebut hanya pernah beberapa
kali saja mengadakan kegiatan pramuka tidak rutin. Sama pada pertemuan pertama, pengelolaan waktu yang kurang efektif oleh
peneliti menyebabkan siswa tergesa-gesa dalam mengerjakan soal evaluasi. Hal ini terlihat ketika siswa mengerjakan soal evaluasi
siklus I, dimana peneliti menyediakan waktu yang lebih banyak, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 76,42
dengan ketuntasan individual 78,57 dan ketuntasan klasikal 64,28. Meskipun begitu, masih ada soal yang tidak bisa dijawab
dengan benar oleh lebih dari 80 siswa, yakni soal nomor 3. Hal ini mungkin disebabkan karena jawaban dari soal yang hampir
mirip. Berdasarkan temuan-temuan pada kegiatan pelaksanaan yang
dijabarkan pada refleksi, maka perlu dilaksanakan siklus ke-2. Adapun tindakan-tindakan yang akan dilakukan peneliti pada siklus ke-2
adalah sebagai berikut: 1
Melakukan pengelolaan waktu secara efektif dan efisien dengan mengatur waktu kegiatan pembelajaran pada model jigsaw.
2 Memberikan lebih banyak motivasi lagi kepada para siswa dalam
belajar.
93 3
Memperbaiki soal-soal evaluasi dengan cara menyesuaikan dengan karakteristik berpikir siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II