Observasi Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II

100

c. Observasi

Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat baik oleh orang lain maupun guru sendiri yang dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sudah berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari semua tahapan-tahapan yang sudah terlaksana dengan baik. Tabel 4.8 Perbandingan Aktivitas Guru Siklus 2 S P Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir ∑ Ket S2 P1 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 56 87,5 Sangat Baik 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 Ṝ 87,5 92,5 75 P2 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 57 89,06 Sangat Baik 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 Ṝ 100 92,5 75 Keterangan: S2 = Siklus 2 P1 = Pertemuan ke 1 P2 = Pertemuan ke 2 Kegiatan Awal 1. Sesuaikah kegiatan apersepsi dengan materi ajar 2. Menyampaikan kompetensi tujuan yang akan dicapai Kegiatan Inti 1. Pembagian kelompok terorganisir dengan membagi siswa secara heterogen 101 2. Membagikan materi yang berbeda untuk anggota kelompok 3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat kompetensi tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa 4. Anggota kelompok mendapatkan materi yang berbeda 5. Anggota tim yang berbeda bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab yang akan didiskusikan 6. Mengarahkanmembimbing siswa dalam kerja kelompok 7. Tim ahli bergantian mengajarkan sub bab yang mereka kuasai di kelompok asal 8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi 9. Melaksanakan kuis secara individu 10. Memberikan penghargaan tim Kegiatan Akhir 1. Melaksanakan evaluasi 2. Melakukan refleksi pembelajaran 3. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 4. Melakukan tindak lanjut Skor yang diberikan atas pertimbangan: 1 = tidak terlaksana 2 = terlaksana sistematis, tapi tidak tepat 3 = terlaksana tepat, tapi tidak sistematis 4 = terlaksana sistematis dan tepat 102 Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa aktivitas guru pada siklus 2 pertemuan ke 1, kegiatan awal memperoleh persentase 87,5, kegiatan inti sebesar 92,5 , dan kegiatan akhir memperoleh persentase 75 dan secara keseluruhan persentase kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 ini adalah 87,5. Sedangkan pada pertemuan ke 2 dapat dilihat bahwa persentase pada kegiatan awal meningkat sebanyak 12,5 menjadi 100, kegiatan inti tetap 92,5, dan kegiatan akhir juga tetap 75. Sehingga secara keseluruhan aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua ini adalah 89,06. Setiap kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yakni 70. Dan secara keseluruhan kegiatan pembelajaran juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Hanya saja pemberian tindak lanjut dalam bentuk PR masih kurang begitu optimal, karena PR yang diberikan hanya secara lisan saja. Gambar 4.5 Perbandingan Aktivitas Guru Pada Tiap Pertemuan Siklus II 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Pertemuan 1 K. Awal K. Inti K. Akhir Total Pembelajaran 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Pertemuan 2 K. Awal K. Inti K. Akhir Total Pembelajaran 103 2 Observasi Aktivitas Siswa Hasil pengamatan dapat kita lihat melalui lembar observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Aktivitas siswa yang di observasi adalah kegiatan siswa dalam berkelompok dan diamati sendiri oleh peneliti. Berikut adalah tabel perbandingan aktivitas siswa pada sikus II. Tabel 4.9 Perbandingan Aktivitas Siswa Pada Siklus II S P A B C D E F ∑ Ket S1 Kelompok 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 63 87,5 Baik P1 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 P2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 67 93,05 Baik Ṝ 100 75 75 87,5 75 75 100 100 100 100 75 87,5 100 87,5 87,5 100 100 100 Keterangan : A = Aktivitas siswa dalam memperhatikan guru B = Aktivitas siswa dalam bertanya dikelompok C = Aktivitas siswa dalam mempelajari materi yang diberikan D = Aktivitas siswa dalam bekerjasama dalam kelompok E = Aktivitas siswa dalam menyampaikan penjelasan materi dengan teman sekelompoknya tutor sebaya F = Aktivitas siswa dalam menyajikan hasil kerja kelompok presentasi Skor 1 = Semua siswa tidak melakukan aktivitas yang diamati 104 Skor 2 = Sebagian kecil siswa melakukan aktivitas yang diamati Skor 3 = Sebagian besar siswa melakukan aktivitas yang diamati Skor 4 = Semua siswa melakukan aktivitas yang diamati Berdasarkan tabel perbandingan aktivitas siswa pada siklus II, baik pada pertemuan pertama maupun kedua, semua aspek yang dinilai sudah menunjukkan hasil yang memuaskan. Kesemua aspek sudah mencapai target indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti. Berikut data pada tabel 4.9 disajikan dalam bentuk grafik. Gambar 4.6 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus II 100 75 75 100 100 100 100 75 75 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Pertemuan 1 A B C D E F 100 75 75 100 100 100 100 100 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Pertemuan 2 A B C D E F 105 Keterangan : A = Aktivitas siswa dalam memperhatikan guru B = Aktivitas siswa dalam bertanya dikelompok C = Aktivitas siswa dalam mempelajari materi yang diberikan D = Aktivitas siswa dalam bekerjasama dalam kelompok E = Aktivitas siswa dalam menyampaikan penjelasan materi dengan teman sekelompoknya tutor sebaya F = Aktivitas siswa dalam menyajikan hasil kerja kelompok presentasi Berdasarkan grafik diatas semua kelompok mengalami peningkatan aktivitas dalam belajar dikelompok dan secara keseluruhan, aktivitas siswa masuk dalam kategori baik. Kemudian untuk hasil belajar kelompok siklus II pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelompok Siklus II Siklus Pertemuan Kelompok 1 2 3 S 2 1 100 75 100 2 100 80 100 Rata-Rata 100 77,5 100 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat, pada pertemuan pertama kelompok 3 mendapat nilai 100, kelompok 2 mendapat nilai 75, 106 dan kelompok 3 mendapat nilai 100. Pada pertemuan kedua, kelompok 1 mendapat nilai 100, kelompok 2 meningkat menjadi 80, dan kelompok 3 mendapat nilai 100. Nilai-nilai tersebut diperoleh dari nilai LKK yang dikerjakan siswa secara berkelompok. Data pada tabel 12 dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini. Gambar 4.7 Hasil Belajar Kelompok Siklus II

3 Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi yang dilakukan setiap akhir pertemuan, ditambah dengan evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus II. Evaluasi yang dilakukan berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal yang mencakup tujuan pembelajaran tiap pertemuan. Kemudian untuk evaluasi siklus II mencakup soal pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 serta mencakup tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk evaluasi siklus II juga berjumlah 20 soal. Berikut data hasil 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 100 75 100 100 80 80 Pertemuan 1 Pertemuan 2 107 belajar siswa pada pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan siklus II yang didistribusikan kedalam bentuk tabel. Tabel 4.11 Distribusi Nilai Hasil Belajar Individu Siklus II No Nilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Evaluasi Siklus II Keterangan F F F 1. 100 0,00 1 7,14 2 14,29 Tuntas 2. 95 1 7,14 3 21,43 1 7,14 Tuntas 3. 90 1 7,14 2 14,29 5 35,71 Tuntas 4. 85 2 14,29 3 21,43 1 7,14 Tuntas 5. 80 2 14,29 1 7,14 2 14,29 Tuntas 6. 75 6 42,85 3 21,43 2 14,29 Tuntas 7. 70 0,00 0,00 0,00 Tuntas 8. 65 2 14,29 1 7,14 1 7,14 Belum 9. 60 0,00 0,00 0,00 Belum 10. 55 0,00 0,00 0,00 Belum 11. 50 0,00 0,00 0,00 Belum 12. 45 0,00 0,00 0,00 Belum 13. 40 0,00 0,00 0,00 Belum Jumlah 14 100 14 100 14 100 Rata-rata 78,21 85 86,07 Ketuntasan Individual 85,71 92,85 92,85 Ketuntasan Klasikal 85,71 92,85 92,85 Berdasarkan tabel 4.11, pada pertemuan pertama ini ada 12 siswa atau 85,71 yang sudah mencapai indikator ketuntasan individual ≥70. Adapun ketuntasan klasikal pada pertemuan pertama ini berhasil mencapai indikator ketuntasan yang ditetapkan yakni 85,71, dimana indikator yang ditetapkan yakni 80 siswa mendapat nilai ≥75. Rata-rata kelas yang diperoleh pada pertemuan pertama ini adalah 78,21. Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar siswa pada pertemuan pertama ini, 108 ketuntasan klasikal sudah dapat tercapai. Namun, secara individual masih perlu ditingkatkan lagi. Pada pertemuan kedua rata-rata kelas, ketuntasan individual, dan ketuntasan klasikal mengalami peningkatan. Rata-rata kelas meningkat menjadi 85. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan individual meningkat menjadi 13 siswa atau 92,85. Ketuntasan klasikal pun meningkat menjadi 92,85. Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar siswa pada pertemuan kedua ini meningkat. Pada akhir siklus II, juga dilaksanakan evaluasi akhir siklus II yang mencakup tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan pertama dan kedua. Dapat dilihat pada tabel 4.11, meskipun tidak terdapat peningkatan-penigkatan yang signifikan seperti pertemuan keempat, namun pada evaluasi siklus II menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Ketuntasan individual mencapai 92,85 dan ketuntasan klasikal mencapai 92,85. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dibuat tabel ketuntasan klasikal siswa berdasarkan indikator yang ditetapkan yakni 80 siswa mendapat nilai 75. Tabel 4.12 Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus 2 Nilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Evaluasi S2 Ket F F F ≥75 12 85,71 13 92,85 13 92,85 Tuntas 75 2 14,28 1 7,14 1 7,14 Tidak Tuntas 109 Dilihat dari tabel 4.12, indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang ditetapkan peneliti yakni 80 siswa mendapatkan nilai ≥ 75 berhasil dipenuhi. Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar siswa pada siklus II ini berhasil. Berikut ini dibuat diagram nilai ketuntasan secara klasikal siklus II adalah sebagai berikut : Gambar 4.8 Persentasi Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus II

d. Refleksi