55 mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Dalam hal seperti ini maka
guru melakukan “self evaluation” yang diharapkan dilakukan secara obyektif.
Untuk menjaga obyektifitas tersebut seringkali hasil refleksi ini diperiksa ulang atau divalidasi oleh orang lain, misalnya guruteman sejawat yang
diminta mengamati, ketua jurusan, kepala sekolah atau nara sumber yang menguasai bidang tersebut. Jadi pada intinya kegiatan refleksi adalah
kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap
penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan
“bentuk tindakan” sebagaimana disebutkan dalam uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan
adalah siklus tersebut. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang
akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus Faiq,2009:online
B. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran PKn kelas V semester 2 SDN Ujung Batu 2 tahun ajaran 20102011 dengan materi
organisasi. Jumlah siswa pada kelas V SDN Ujung Batu 2 adalah 14 orang yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Siswa kelas V
berada dalam tahap operasional konkrit, dimana anak pada usia tersebut rasa ingin tahunya sangat besar terhadap hal-hal yang ada disekitarnya termasuk
56 disekolah. Selain itu, anak pada usia tersebut sudah mulai berkurang sifat
egosentrisnya dan cenderung lebih menyukai membentuk kelompok- kelompok dengan teman sebayanya. Hal ini tentu saja sesuai dengan
pembelajaran kooperatif yang mengutamakan pembentukan kelompok dan kerjasama. Anak selain belajar, juga dapat berlatih bekerjasama sekaligus
bermain. sehingga sasaran akhir dari pembelajaran PKn yakni dapat menerapkan konsep yang ada dalam kehidupan sehari-hari anak dapat
terwujud.
C. Faktor yang diteliti
Permasalahan dalam
penelitian ini
adalah bagaimana
upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn dengan materi
organisasi. Adapun faktor-faktor yang diteliti dalam tindakan kelas ini yaitu : 1.
Faktor Guru, yaitu mengamati kegiatan dan langkah-langkah dalam guru dalam menyampaikan dan menyajikan materi pelajaran serta kegiatan
membimbing siswa dalam kelompok pada materi organisasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
2. Faktor Siswa, yaitu mengamati kegiatan belajar kelompok dengan diskusi
untuk menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan materi organisasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Aktivitas siswa diukur secara kuantitatif. Adapun aktivitas siswa yang diukur atau diamati adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas siswa dalam memperhatikan guru.
b. Aktivitas siswa dalam bertanya.
57 c.
Aktivitas siswa dalam mempelajari materi yang diberikan. d.
Aktivitas siswa dalam bekerjasama dalam kelompok. e.
Aktivitas siswa dalam menyampaikan penjelasan materi dengan teman sekelompoknya tutor sebaya.
f. Aktivitas siswa dalam menyajikan hasil kerja kelompok.
3. Faktor Hasil Belajar, yaitu mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
setelah menjalani proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui tes tertulis.
D. Skenario Tindakan